Kategori

Seni Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatannya

Diposkan oleh On 2:01 AM

Teknik Pembuatan Seni Kriya ada 5 (lima) Teknik yang biasa kita temukan, Namun jika nantinya ada sumber-sumber lain yang memiliki teknik yang lain maka akan saya informasikan. Teknik ini selalu berhubungan dengan Bahan Yang digunakan dalam seni Kriya. Jika bahannya kayu maka tekniknya akan berbeda apabila menggunakan bahan Tekstil. Namun terkadang ada kalanya berbeda bahan akan tetapi menggunakan teknik yang sama. Misalnya bahan kayu dan batu, keduanya bisa menggunakan teknik pahat (teknik membuat Karya seni rupa). Keduanya akan diperlakukan yang sama yaitu mengurangi bahan sedikit demi sedikit yang bisa kita sebut teknik Pahat atau Ukir.

Oleh karena itu bisa anda perhatikan Tenik-Teknik pembuatan seni kriya.

Ukir Gaya Kudus (ada motif pot)
  1. Teknik Pahat atau Ukir : Teknik pahat atau ukir adalah teknik dimana pembuatan karya seni kriya dengan cara mengurangi bahan sedikit demi sedikit. Teknik ini cocok untuk bahan kayu dan batu. Batu yang agak lunak yaitu batu padas. Bisa saja membuat batu sendiri dengan cara membuat batu dari bahan semen, pasir dan air dicampur kemudian setelah kering, maka bisa dibuat seni kriya. Contoh yang paling sering kita temukan adalah Patung arca biasa ditemukan di bali (dr Batu), Wayang kulit dan Wayang golek yang biasa ditemukan di Solo, Klaten, Jogjakarta (dr Kulit). Topeng biasa ditemukan di Jawa, Ukiran biasa ditemukan di Kudus dan Jepara. Ciri-ciri ukiran gaya kudus adalah ukiran kudus selalu ada motif pot bunga. Sedangkan Jepara tidak menggunakan motif Pot Bunga.
  2. Teknik Batik : Cara membuat batik memang bisa dengan teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik cap biasanya lebih cepat pengerjaannya. Karena cara menggambarnya dengan di cap. Seandainya stempelnya lebih besar maka pengerjaanya akan lebih cepat selesai. Mengenai corak batiknya masing-masing daerah tentunya beragam. Batik Bakaran (Pati) Batik mega mendung (cirebon) dan masih banyak motif batik lain lagi yang bagus-bagus.
  3. Teknik Tenun : Indonesia bisa dibilang penghasil tenun terbesar se Asia, terutama corak hiasannya. Di desa Karang Randu Jepara juga masih ditemui pengrajin tenun yang masih manual. Bahkan memiliki corak yang unik. Ada 2 jenis tenun, yang pertama adalah tenun ikat, dan yang kedua adalah tenun Songket. Antara tenun ikat dan tenun songket memiliki perbedaan yaitu teknik pembuatannya dan bahan yang digunakan. Tenun songket ada tambahan benang emas perak dan benang sutera. Derah penghasil tenun songket terbanyak yaitu Aceh, Sumatera Utara, SUlawesi, Sulawesi Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Flores, dan Maluku. Sedangkan penghasil tenun songket terkenal adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Palembang, SUmatera Utara, Lombok, Nusa Tenggara, Maluku.
  4. Tenik Anyaman : Anyaman di Indonesia banyak sekali, baik bentuk anyamannya, motif anyamannya, sampai pada bahan yang digunakan untuk anyaman. Bahan yang sering saya jumpai adalah kulit bambu, Rotan, Daun Pandan. Ada yang berinovasi untuk memanfaatkan bahan berikut seperti pelepah pisang, eceng gondok dan serat kayu. Teknik menganyam adalah dengan memanfaatkan jalur lungsi (vertikal/keatas) dengan jalur pakan (horizontal/kesamping), dan jalur gulungan (diagonal). Motifnya akan tercipta adanya perbedaan warna bahan. Yaitu perbedaan warna lungsi dan pakan. Biasanya untuk latihan bisa memanfaatkan kertas. Tentunya dengan bahan kertas, maka cara yang paling cepat untuk menganyam adalah dengan memanfaatkan lidi untuk memasukkan pakan ke dalam lunsi. Bisa dilihat Video saya di Youtube :
  5. Teknik Bordir : Sebenarnya bordir sudah ada sejak dahulu, hasil kerajinan rakyat yang berupa bordir ini butuh kejelian, ketekunan, dan ketelatenan dalam pengerjaannya. Dulu memang difokuskan pada kebaya wanita, artinya untuk kebutuhan pakaian wanita. Namun lama-kelamaan mengalami perkembangan yang sangat pesat sampai merambah pada mukena, baju koko dan bahkan dipakai untuk asesoris lain seperti selendang.

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya

Diposkan oleh On 9:36 PM

Disekitar kita banyak dijumpai produk seni kriya yang bisa anda amati dari bahannya. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat seni kriya memang beragam. Alam kita sudah menyediakan bahan-bahan untuk membuat seni kriya. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan bahan-bahan tersebut. Orang akan melihat bahan untuk membuat seni kriya jika orang tersebut ingin menentukan tekniknya atau dengan kata lain bahwa Teknik Pembuatan Seni Kriya akan ditentukan setelah melihat bahan-bahan untuk membuat seni kriya.

Yang saya bahas disini adalah bahan yang digunakan untuk membuat seni kriya. Artinya saya merekomendasikan bahan-bahan ini karena mudah didapat, dan tentunya bisa kita temukan dilingkungan sekitar kita. Saya juga akan memberikan beberapa contoh yang sesuai dan biasa saya temukan dilingkungan saya. Jika ada perbedaan bahan dengan contoh, itu semata-mata adalah kreatifitas anda untuk merubahnya. Misalnya saja gantungan kunci yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu, bisa dibuat juga dengan menggunakan bahan kain flanel maupun logam.

Jenis-jenis seni kriya menurut bahan yang digunakan sebagai berikut :

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
Pot Bunga Dari 
  1. Kriya kayu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kayu. Kayu ini yang umum digunakan untuk membuat seni kriya. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati, kayu randu, kayu mangga, kayu mahoni, kayu pinus dan lain-lain. Anda harus benar-benar cerdas memilih kayu yang ringan dan awet. Untuk itu saya merekomendasikan bisa menggunakan kayu pinus. Contoh : Gantungan Kunci, Miniatur mobil, miniatur rumah dan lain sebaginya.
  2. Kriya Tekstil adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kain. Cara membuat kain sebenarnya beragam. Kain bisa dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipress. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipilin atau dipintal untuk menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut. Ketebalan kain tergantung helai benang yang dipakai, jika helai benang yang dirajut semakin besar, maka kain yang dihasilkan juga semakin tebal. Keragaman karya seni kriya tekstil bisa dilihat dari jenis bahannya, Teknik Pembuatannya, Ragam Hias Geometrisnya. Kriya tekstil di Indonesia dikelompokkan menjadi dua yaitu Karya Batik dan Karya Tenun. (Motif Batik Flora dan Fauna) Contoh : Kain Batik
  3. Kriya Keramik adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan Keramik. Asal keramik adalah berasal dari tanah liat yang dibentuk, kemudian dikeringkan. Setelah kering lalu dibakar dengan suhu tertentu dan setelah jadi kemudian dipoles dengan bahan keramik. Bentuk yang tercipta seperti Pot Bunga, Guci, Vas Bunga (Gambar Silindris). Kota pengasil keramik adalah Yogjakarta, Malang, Cirebon, Purwokerto. 
  4. Kriya Logam adalah Mengolah logam menjadi berbagai macam kerajinan. Cara membuatnya yaitu dengan cara mengecor logam panas dalam sebuah cetakan. Cetakan bisa dibuat dari pasir, tanah liat, gift. Logam yang mampu mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu yaitu : Emas, Perak Perunggu, Besi, Tembaga, Aluminium, Kuningan.
    Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
    Gantungan Kunci Dari Bahan Kulit
  5. Kriya Kulit adalah Jenis kriya yang bahan bakunya berasal dari kulit. Kulit yang biasa digunakan untuk membuat karya seni kriya ini adalah kulit kerbau, Kulit sapi, Kulit kambing, kulit buaya bahakan kulit ikan. Prosesnya adalah pemisahan kulit dari dagingnya, kemudian dibersihkan, Kemudian disamak (Perendaman dengan cairan tertentu). 1 liter air ditambah dengan bahan antiseptic berupa tepol, molescal, Cysmolan seberat 1 gram. Perendaman dilakukan selama 2 hari. Kemudian dibentangkan agar tidak ada kerut. Dikeringkan kemudian kulit tadi dihaluskan. Contoh : Alat musik rebana, tas, sepatu Wayang kulit. Teknik Membuat Wayang Kulit Juga melalui teknik penyamakan.
  6. Kriya Batu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan batu. Batu ini memiliki tekstur keras, dan kaku. Bahkan sekarang bisa kita temukan khususnya daerah Sukabumi, Sukaraja yang mengolah batu menjadi benda hias, seperti Akik, Jesper, Fosil, Batu Permata, Fandel dan lain-lain. Bahkan bisa dibentuk dengan Motif atau Ragam Hias Flora dan Fauna
Demikian yang bisa saya persembahkan untuk anda tentang seni kriya berdasarkan bahannya yang tentunya hal ini akan mempengaruhi Teknik Pembuatan Seni Kriya. Semoga bermanfaat sahabat guru Seni Budaya. Semoga ini dapat membantu anda untuk menemukan referensi yang valid. Terima Kasih!

Teater Modern

Diposkan oleh On 12:24 AM

Teater ModernTeater Modern adalah teater yang tentunya sudah dipengaruhi dari budaya barat. Lebih mudahnya untuk teater modern ini selalu diawali dengan pembuatan naskah. Naskah nanti dihafalkan kemudian dipentaskan setelah melakukan gladi bersih berkali-kali. Pemain harus tergantung dengan naskah teater yang telah ditulis, jika pemain lupa maka pemain bisa berimprovisasi terhadap naskah tersebut, kemudian harus kembali lagi ke naskah tersebut.

Teater modern biasa dimainkan di gedung pementasan. Gedung-gedung yang megah menjadi tujuan utama untuk pementasan. Teater modern selalu membuat penampilan teater lebih mewah dan lebih megah. Musik pengiring untuk teater modern selalu menggunakan musik piano, gitar, dan alat musik elektronik yang lain, bahkan sering menggunakan alat musik digital, bukan alat musik Tradisional. Biasanya untuk tema yang selalu diangkat adalah kritik sosial, kondisi politik dan lain sebagainya. Teater ini berkembang sebelum abad 20-an. Artinya teater modern ini berkembang sekitar abad 19.

Tema Kemerdekaan : Rustam Efendi, Armin Pane, Sanusi Pane
Tema Semangat Perjuangan : Usmar Ismail, Emil Santosa, Utuy Tatang Sontani
Tema Industrial : Jim Lim, Teguh Karya, WS. Rendra, Suyatna Anirun, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, N.Riantiarno.

Teater Angkatan Awal (Permulaan)

  • Oreon dipimpin oleh: TD. Tio Jr.
  • Dardanella yang dipimpin A. Piedro
Teater Sastra (1926-1942)
  • Bebasari (1926) : Rustam Efendi
  • Ken Arok dan Ken Dedes (1934) : Muh Yamin
  • Kalau Dewi Tara Sudah Berkata, Erlangga (1928), Eenzame Garoedavlucht (1932), Kertajaya (1933), Manusia Baroe (1940) Karya Sanusi Pane.
  • Lukisan Massa (1973) Setahun di Bedahulu (1938), Nyai Lenggang Kencana (1939) karya AMin Pane.
  • Bansacara dan Ranggapadmi Karya Ajirabas.
Angkatan Pertumbuhan (1940-1960)
  • Teater Bintang Surabaya dipimpin oleh Njoo Tjoeng Sen
  • Terang Bulan dipimpin The Theng Jjoen
  • Maya dipimpin Umar Ismail
  • ATNI dipimpin Asrul Sani, Umar Ismail, Sitor Situmorang, Wiratmo Sukito
Teater (1942-1945)
  • Taufan di ATas Asia, Intelek Istimewa, Dewi Reni, Insan Kamil, Rogaya, Bambang Laut, karya El Kasim (1943)
  • Liburan Seniman (1944), Api (1945), Mutiara dan Nusa Laut (1943), Mekar Melati (1945) Karya Usman Ismail.
  • Kami, Perempuan (1943), Antara Bumi dan Langit (1944), Jinak-Jinak Merpati (1945), Barang Tiada Berbahaya (1945), Karya Arman Pane.
  • Kejahatan Membalas Dendam (1945), Jibakoe Aceh (1945) Dokter Bisma (1945), Karya Idrues
  • Tuan Amir (1945) Karya AMal Hamzah
Periode (1945-1950)
  • Suling (drama Bersajak) 1946, Bunga Rumah Makan (1947)
  • Tembang (1949) Trisno Sumarjo
Babak Perkembangan Setelah Tahun 1950
  • Bentrokan dalam Asmara (1952) R. Sastro
  • Genderang Bratayuda (1953) Sri Murtono
  • Barabah (1961) Motinggo Busye
  • Murka (1963) ALi Audah
Angkatan Penalaran (Tahun 1960 - Sekarang)
  • Federasi Teater Kota Bogor dipimpin oleh Taufiq Ismail
  • Teater Populer dipimpin oleh Teguh Karya
  • Bengkel Teater Rendra dipimpin WS Rendra
  • Teater Ketjil dipimpin oleh Arifin C. Noer
  • Dapur Teater dipimpin oleh Remy Silado
  • Teater Danarto dipimpin oleh Danarto
  • Teater Pacul dipimpin Oleh Ravindra 
  • Teater Robban Tajo dipimpin oleh Ravindra (Proklamasi Kelulusan, Kursi Amanat, Sembilan Bidadari,dll)

Cara Menggambar Mickey Mouse Kartun

Diposkan oleh On 12:03 AM

Menggambar sudah menjadi hobi bagi pecinta seni, bahkan menggambar sudah menjadi profesi seseorang. Dengan menggambar seseorang bisa menghasilkan uang dengan keuntungan yang sangat besar. Bagaimana tidak, menggambar terkadang hanya membutuhkan sedikit modal yang berupa material, dengan harga yang melambung tinggi. Memang menilai karya bukan hanya dari sisi material, bahan dan alatnya, namun keterampilan yang dimiliki seorang pekerja seni yang dinilai tinggi dan mahal. Tidak semua orang memiliki keterampilan seperti menggambar dan melukis, namun semua orang bisa mempelajari cara melukis, dengan syarat harus belajar dengan rajin dan tekun berlatih akan menjadikan seseorang tadi ahli dan profesional dalam bidang seni rupa ini. Baiklah, langsung saya beritahu bagaimana langkah-langkah menggambar kartun Mickey Mouse.

Cara Menggambar Mickey Mouse KartunTentunya jangan lupa siapkan alat dan media untuk menggambar. Paling tidak sediakan krayon, atau pensil warna. Dengan alat dan media berupa kertas ini akan tercipta gambar Burung Kaka Tua. Namun perlu diingat bahwa saya menggunakan teknik menggambar dengan arsir. Bukan menggunakan teknik pointilis. Sketsa cenderung menggunakan bentuk silindris. Sebagaimana prinsip menggambar bentuk silindris hanyalah menggunakan teknik lingkaran-lingkaran sehingga memudahkan untuk meletakkan bagian-bagian yang akan digambar. Dengan kata lain bahwa dengan bantuan sketsa ini gambar akan lebih mudah dibuat. Penguasaan Teknik Menggambar bentuk yang sempurna, baik penguasaan teknik menggambar Flora, Fauna, dan alam maka akan tercipta gambar yang menakjubkan. Berbeda dengan teknik menggambar 2 dimensi tapi difoto dengan sudut kamera tertentu terlihat seperti tiga dimensi. Ini yang saya sebut Teknik Menggambar gambar 3 dimensi dengan camera illusions.

Baiklah siswa siswi pecinta Seni Budaya terutama yang senang menggeluti Seni Rupa. Disini akan saya sajikan teknik menggambar kartun Mickey Mouse. 

Langkah -langkahnya sebagai berikut:

  1. Siapkan kertas berukuran 22 x 35 atau kertas ukuran legal. 
  2. Sediakan pensil 2B untuk gambar sketsa terlebih dahulu.
  3. Sediakan pensil 8B atau Pensil Conte atau Pensil Dermatoghraph untuk membuat gambar dekornya.
  4. Kemudian beri warna sesuai keinginan anda. Untuk Gambar Mickey Mouse kali ini saya menggunakan warna hitam, merah, salem, kuning.
  5. Warna hitam untuk gambar dekornya, kemudian beri warna yang lainnya. 
  6. Jangan lupa untuk bagian yang gelap diberi warna bayangan agar terkesan 3 dimensi.
  7. Jadilah gambar Mickey Mouse kartun yang indah menggunakan Pensil Warna.
Anda Juga bisa melihat Tekniknya di Chanel YouTube saya




Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penataan Karya Seni Rupa

Diposkan oleh On 11:22 PM

Menata karya sebelum dipamerkan memang menjadi tugas panitia (seksi Dekorasi). ruangan ditata demikian rupa agar terlihat indah, aman dan nyaman terutama diperuntukkan bagi pengunjung. Ruang yang besar dan luas tidak menjadi jaminan, dapat ditata indah, begitu sebaliknya ruangan yang kecil belum tentu tidak dapat ditata sehingga nyaman. Kenyamanan memang tergantung bagaimana menata titik titik yang pas. Komposisi karya dalam ruangan akan menjadi penentu. Letak karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi akan disusun sesuai dengan ruangan. Jangan sampai perbandingan antara karya dan ruangan tidak tepat. Ruangan yang kecil harus diisi dengan jumlah karya yang tidak terlalu banyak. Karya yang banyak pastinya akan membutuhkan ruangan yang besar dengan penataan karya yang tepat. Perlengkapan ruang Pameran akan menjadi penentu keberhasilan kegiatan pameran.

Oleh karena itu penataan harus memperhatikan hal-hal berikut :

  1. Penataan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  2. Karya 2 dimensi harus dipasang di Sketsel atau papan panil, jika tidak ada bisa dipsang pada dinding.
  3. Karya 3 dimensi harus dipasang di level, jika tidak ada maka bisa memanfaatkan meja untuk meletakkan karya.
  4. Karya kerajinan tangan harus diletakkan pada meja khusus dengan deretan khusus karya seni kriya. 
  5. Penataan lampu harus tepat, jangan sampai penataan lampu terlalu jauh dengan karya atau terlalu dekat dengan karya. Sebaiknya satu karya diberi lampu spot light. Lampu spot Light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya.
Dengan penataan karya seni rupa yang tepat, Perlengkapan Ruang Pameran yang mumpuni, maka karya akan dapat dinikmati pengunjung secara optimal sehingga proses apresiasi tidak terhambat. Denah penataan ruang bisa anda lihat dibawah ini.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penataan Karya Seni Rupa
Denah Ruangan dengan 1 pintu masuk dan 1 pintu keluar


Syarat-Syarat Khusus Apresiasi Kritik

Diposkan oleh On 11:18 PM

Syarat-Syarat Khusus Apresiasi KritikSeseorang mengkritik karya itu enak saja tapi tidak boleh seenaknya. Mengkritik tentunya sangat berkaitan erat dengan memberikan Tingkatan Apresiasi.  Agar saran dan masukan tersebut membangun, baik dan bijaksana maka diperlukan beberapa syarat bagi siapa saja yang akan memberikan kritiknya kepada orang yang berkarya, mengkritik karya yang dihasilkan agar antara pembuat dan penikmat karya sama-sama tidak saling menyakiti atau bahkan saling merugikan. Maka syarat apa saja yang wajib dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni.
  1. Lebih Berkompeten artinya kalau dia mau memberikan saran yang baik tentunya dia lebih berkompeten dalam bidangnya. Contoh : Seseorang menikmati karya seni kaligrafi, kemudian ada kesalahan dalam menulis atau menggoreskan, maka penikmat seni tadi memberikan masukan, solusi yang baik, dan memang menguasai kaidah penulisan huruf Arab, sehingga pembuat karya mendapatkan ilmu baru dan penikmat karya seni juga mendapatkan keberkahan ilmunya. Saling menguntungkan bukan?
  2. Lebih Menguasai, contoh ada dua orang yang sama sama pekerja seni atau pembuat karya seni, yang satu menguasai kaligrafi dan yang satu menguasai Seni Pewarnaan atau menguasai dalam melukis karena dia pelukis. Sang Pelukis bisa saja memberi saran pada sang Kaligrafer tapi hanya sebatas perpaduan warna maupun ketepatan goresan warna dengan tehnik yang luar biasa. Namun sang pelukis tidak berhak mengkritik Tulisannya sebab pelukis tersebut tidak berkompeten dalam penguasaan kaidah khotiyah. Jika kondisinya begitu, tentunya kaligrafer tersebut juga dapat ilmu baru bukan?
  3. Lebih Arif dan Bijaksana artinya dalam mengkritik seseorang itu tanpa harus merendahkan orang lain, karena dengan merendahkan orang lain maka andatidak akan pernah mendapatkan kelebihannya. " La Tahtaqir Man Dunaka Falikulli Syai in Maziyyatun " jangan pernah merendahkan orang yang lebih rendah dari kalian sebab tiap-tiap sesuatu itu memiliki kelebihan. Jika orang sudah tersinggung atas apa yang anda ucapkan maka orang tersebut akan lari menjuhimu, padahal bisa saja kelebihannya jauuuuuuh lebih besar dari sedikit kekurangannya. Rugi ente....
  4. Lebih Cerdas artinya lebih cerdas dalam memberikan solusi, misal saja kalau mengkritik sesuatu atas kekurangan yang telah dimiliki pembuat karya, agar si pembuat karya bisa memperbaiki karyanya yang belum sempurna maka dengan cara diberikan kartu nama kemudian diajak untuk bersilaturahim kerumah anda jika anda memiliki karya yang lebih baik, tanpa sengaja Pembuat karya seni tadi akan mendapat ilmu kamu, akhirnya mereka mau bertanya bagaimana tehnik pembuatan karya yang baik, bahannya apa saja dan lain sebagainya akhirnya kalian bisa memberikan masukan dengan cara diminta. Dan jika saran anda diinginkan orang lain tentunya terasa lebih puas dari sekedar kita obral saran. Ya kalau ada yang membutuhkan saran anda, kalau tidak, anda akan di cap sebagai orang yang banyak omong, sekalipun anda berkompeten dibidangnya.
Maka dengan segala kelebihan itulah ilmu yang kita dapat akan lebh bermanfaat dan lebih berkah. Kalau kritikan kita selalu kita dasari dengan hati dan rasa suka maka tentunya kritik anda bersifat membangun, namun jika sebaliknya apabila kritik didasari rasa iri dan benci maka akan menimbulkan masalah. Jika anda memang mengkritik dengan cara yang arif dan bijaksana serta memiliki kecerdasan dalam memberikan solusi didukung kemampuan dan kompetensi yang lebih maka yang terjadi adalah keindahan yang sempurna, keindahan yang menyeluruh dalam kehidupan dan hubungan kita dengan masyarakat secara umum. So... Kritik boleh tapi Cerdas

Tingkatan Apresiasi

Diposkan oleh On 11:05 PM

Tingkatan ApresiasiSeseorang berkarya tentu tidak hanya sekedar mengekspresikan diri melalui karya seni, namun ada tujuan lain yaitu agar mendapat apresiasi dari orang lain atau mendapatkan penghargaan dari orang lain. Dengan adanya penghargaan itu tentunya akan memicu seseorang yang berkarya seni lebih bersemangat untuk berkarya lagi dan seseorang yang melihatnya agar termotivasi untuk ikut berkarya, hal inilah yang dinamakan ilmu yang berkah artinya kebaikan satu menimbulkan kebaikan-kebaikan yang lain. Dengan demikian seseorang tersebut sudah benar-benar bermanfaat bagi orang lain. 

Jika ada sebuah karya seni yang disajikan baik secara sengaja maupun disajikan secara tidak sengaja maka akan memunculkan berbagi reaksi bagi yang melihatnya, baik secara sengaja maupun tidak sengaja pula. Contoh seseorang yang melihat karya seni dengan sengaja yaitu pada saat seseorang mengunjungi pameran seni, kemudian menikmati karya-karya yang ada. Contoh seseorang yang melihat karya seni dengan tidak sengaja pada saat diperjalanan ternyata dipinggir jalan ada sebuah karya seni yang bagus dan menarik maka itu dinamakan melihat karya seni tanpa sengaja. Dengan kejadian seperti itulah muncul yang dinamakan tingkatan apresiasi.
Berikut ini 3 tingkatan apresiasi
  1. Apresiasi Empatik : Apresiasi hasil pandangan mata secara sekilas baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Contohnya " WOOOOW Keren...! ". " Wiih Maceme ....! " hanya sebatas itu saja. Ini biasa dilakukan bagi mereka yang kurang bisa berkarya seni tetapi sangat menyukai seni. Penikmat ini senang melihat karya, namun tidak terdorong untuk berkarya atau terdorong untuk mencobanya. Ya sebatas itulah.
  2. Apresiasi Estetik : Apresiasi yang sudah memasuki tingkat pemahaman pandangan secara detail disetiap sudut karya. Apresiasi ini merupakan tingkatan apresiasi yang lebih baik dibanding yang pertama, mengapa demikian karena penikmat seni sudah mulai memahami dan meneliti secara detail ini artinya bahwa tidak hanya sekedar terkagum namun keinginan untuk melihat secara lebih dekat. Bagi yang suka karya seni dan suka berkarya seni, walaupun melihat secara tidak sengaja, mereka akan menyempatkan untuk melihat lebih dekat yang tujuannya adalah mencari ilmu baru yang sedianya dipersiapkan untuk pengembangan ddirinya.
  3. Apresiasi Kritik : Apresiasi tertinggi dalam menghargai sebuah karya, tidak hanya meneliti secara detail namun akan mampu memberikan solusi bagi karya yang masih belum sempurna. Maka bagi siapa saja yang sudah memasuki apresiasi kritik maka perlu memiliki syarat-syarat Khusus Agar Anda boleh mengkritik seseorang. Jangan asal kritik. Ketika orang berbicara kritik, maka yang muncul adalah kata Salah, Saran, Masukan, Sindiran, Comment, Pendapat dan lain-lain. 
Saran itu ada yang merupakan saran yang baik dan saran yang jelek, sebagi contoh saran yang baik adalah : " Kalian harus belajar dengan giat karena sudah kelas XII sebentar lagi meghadapi ujian, setelah itu serahkan segalanya pada ALLAH Subhanahu Wata'ala". kalimat sarannya adalah Kalian harus belajar dengan giat dan Serahkan segalanya pada Allah. Penguat sarannya adalah Karena sudah kelas XII dan Sebentar lagi ujian. Saran ternyata juga ada saran yang buruk alias kurang baik. Contoh : " Kalian tidak perlu belajar, masalah kelulusan itu urusannya Allah ". Masalah kelulusan memang miliknya Allah tapi sarannya yang tidak baik. Kita itu dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin setelah itu kita serahkan semuanya pada ALLAH Subhanahu wata'ala, itulah yang dinamakan Tawakal. Begitu juga dengan masukan. 

Berbicara Sindiran maka juga akan memunculkan hal positif dan hal negatif, sindiran itu ada yang ungkapan nyata tapi menyindir dan orang yang disindir jelas ada didepannya. Contoh : " Siapa yang kemarin jalan jalan dengan dandanan seperti artis dengan rambut terurai." cantik dan menawan. Perhatikan sindiran berikut : Wahai kaum hawa, tutupilah auratmu dimana saja saat kalian jalan jalan atau dimana saja ". Maka untuk kalimat yang kedua tidak diperuntukkan hanya satu orang, hanya yang merasa lah yang tersindir, tetapi tidak jelas siapa yang disindir.

Masih banyak uraian tentang hal tersebut namun perlu diketahui bahwa tujuan apresiasi ini adalah bagaimana anda bisa menghargai apapun dan siapapun. Jika hal ini benar benar bisa melekat dalam jiwa anda, maka secara otomatis kalian telah berhasil belajar seni. Harapan saya adalah kalian bisa menghargai Orang lain, menghargai karyanya, menghargai pendapatnya, menghargai kehidupannya, menghargai statusnya, menghargai kedudukannya, menghargai kesholihannya dan menghargai ilmunya. Jika kalian pengen dihargai orang lain, hargailah diri anda dan orang lain. menghargai diri sendiri adalah dengan berpakaian rapi, bersih, berpendidikan, berakhlaqul Karimah dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dengan begitu terangkatlah derajat kalian tanpa harus merendahkan derajat orang lain.

Cara Menggambar Burung Kaka Tua (Parrot)

Diposkan oleh On 10:19 PM

Cara Menggambar Burung Kaka Tua (Parrot)Kaka Tua adalah jenis burung yang indah, apalagi perpaduan warna pada bulunya membuat siapa saja tertarik untuk melihatnya bahkan memegang bulunya. Disini saya tidak menerangkan tentang Kaka Tua atau nama Latin dari Kaka Tua, namun saya sebagai guru seni budaya akan memberikan teknik menggambar Burung Kaka Tua. Atau bagaimana cara menggambar burung Kaka Tua.

Tentunya jangan lupa siapkan alat dan media untuk menggambar. Paling tidak sediakan krayon, atau pensil warna. Dengan alat dan media berupa kertas ini akan tercipta gambar Burung Kaka Tua. Namun perlu diingat bahwa saya menggunakan teknik menggambar dengan arsir. Bukan menggunakan teknik pointilis. Sketsa cenderung menggunakan bentuk silindris. Sebagaimana prinsip menggambar bentuk silindris hanyalah menggunakan teknik lingkaran-lingkaran sehingga memudahkan untuk meletakkan bagian-bagian yang akan digambar. Dengan kata lain bahwa dengan bantuan sketsa ini gambar akan lebih mudah dibuat.

Baiklah siswa siswi pecinta Seni Budaya terutama yang senang menggeluti Seni Rupa. Disini akan saya sajikan teknik menggambar kartun Burung Kaka Tua. Langkah -langkahnya sebagai berikut:

  1. Siapkan kertas berukuran 22 x 35 atau kertas ukuran legal. 
  2. Sediakan pensil 2B untuk gambar sketsa terlebih dahulu.
  3. Sediakan pensil 8B atau Pensil Conte atau Pensil Dermatoghraph untuk membuat gambar dekornya.
  4. Kemudian beri warna sesuai keinginan anda. Untuk Gambar Burung Kaka Tua kali ini saya menggunakan warna hitam, merah, kuning dan Coklat dan orange, Putih, biru. 
  5. Warna hitam untuk gambar dekornya, kemudian beri warna yang lainnya. 
  6. Jangan lupa untuk bagian yang gelap diberi warna bayangan agar terkesan 3 dimensi.
  7. Jadilah gambar Kaka Tua kartun yang indah menggunakan Pensil Warna.

Cara Memilih Peran Protagonis, Antagonis, Tritagonis

Diposkan oleh On 7:33 AM

Cara Memilih Peran Protagonis, Antagonis, Tritagonis
Salah satu unsur-unsur dalam pementasan seni teater adalah pemain/Pemeran/Tokoh/Artis. Pengertian Pemeran adalah orang yang memainkan cerita sesuai dengan karakter dan watak yang telah ditentukan oleh sutradara dalam cerita. Peran inilah yang akan dinikmati penonton dalam seni pertunjukan teater. Tanpa pemain atau pemeran ini maka cerita tidak mungkin bisa sampai pada penonton. Jangan sampai salah memilih pemain. Sutradara harus benar-benar jeli memilih pemain. Pemain juga bisa menawarkan diri untuk memilih karakter yang mereka kuasai. Kemudian minta pendapat seorang sutradara. Layak dan tidaknya maka akan diputuskan oleh Sutradara.

Seorang artis terkadang menawarkan diri menjadi pemain dengan karakter yang dipilihnya dengan maksud dia nyaman memerankan apa yang dikuasainya. Namun tetap yang memutuskan untuk dipilih adalah Sutradara. Sutradara akan mengamati sejauh mana karakter ini melekat pada pemain. Oleh karena itu sutradara akan memilih perwatakan sesuai dengan karakter yang terbagi menjadi 3 :
  1. Peran Protagonis : Peran protagonis ini adalah peran utama, atau peran inti. Peran ini menjadi sentral dalam cerita. Oleh karena itu peran ini sangat penting. Lantas bagaimana caranya menjadi pemeran utama ini. Apakah harus memiliki trik khusus untuk menjadi pemeran utama. Sebenarnya bukan trik khusus namun saya menamainya syarat-syarat untuk menjadi pemeran utama. Jadi Syarat-syarat untuk menjadi tokoh utama adalah Tekun dalam berlatih, memiliki banyak pengalaman, total dalam memerankan tokoh yang diceritakan.
  2. Peran Antagonis : Peran antagonis ini sangat penting juga, karena peran protagonis akan menjadi lebih hidup jika didampingi dengan peran antagonis. Banyak orang menyebut peran protagonis adalah peran lawan, Suka membuat masalah, Sumber segala sumber masalah. Bahkan tidak jarang pemeran protagonis harus dibenci oleh penonton. Jika hal ini (dibenci) terjadi maka pemeran antagonis benar-benar berhasil memainkan karakternya. Resiko yang ditanggung adalah dibenci, namun hanya dalam tampilan saja. Kadang kalau ketemu langsung ingin cubit saja. Sebab mungkin merasa gemes saja. Namun jangan khawatir, mereka tetap mencintai anda.
  3. Peran Tritagonis : Peran tritagonis dalam seni teater memang dibutuhkan. Peran ini cenderung menjadi penengah antara pemeran protagonis dengan antagonis. Kita bisa menyebut peran tritagonis adalah peran pendamai, atau penetralisir sebuah masalah. Syarat-syaratnya untuk peran tritagonis ini harus seseorang yang berwatak kalem, sederhana, berwibawa, bijaksana, dan cerdas serta berwawasan luas. Memiliki banyak solusi terhadap persoalan. Oleh karena itu sutradara harus memberikan teks yang memang benar-benar memiliki banyak pencerahan.
Demikian Cara memilih peran Protagonis, Antagonis dan tritagonis. Biasanya kita bisa menambah pemeran Figuran. Pemeran ini juga akan mempercantik penampilan. Kalau dalam sebuah sinetron TV biasanya tidak lupa menggunakan peran figuran. Namun untuk Penampilan teater yang diperankan dipanggung jarang sekali menggunakan peran Figuran. Kalau tampilan di Televisi kamera bisa difokuskan pada pemeran utama, atau antagonis maupun tritagonis, jadi penonton tetap akan bisa fokus pada cerita, namun kalau bermain peran secara live atau langsung pemeran figuran justru menghilangkan fokus. Namun kembali pada sutradara. Jika Sutradara cerdas pasti akan mampu mengatur semuanya dengan sempurna. 

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara

Diposkan oleh On 12:22 AM

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara Dalam unsur-unsur yang terlibat dalam pementasan, tentunya ada tim Artistik yang memiliki beberapa personil yang terbagi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan total bekerjasama mewujudkan pementasan yang sukses. Dalam seni Teater, Tim ini diantaranya terbagi menjadi beberapa yang tentunya memiliki fungsi masing-masing. Banyak muncul pertanyaan mengapa panggung itu sangat penting? Mengapa Tata rias itu dibutuhkan?, Mengapa Tata lampu harus ada?, mengapa tata suara tidak boleh ketinggalan? jawaban dari semua pertanyaan itu sebagai berikut :

  • Fungsi Panggung dan pentas : Disini naskah drama dihadirkan. Panggung harus ada karena berfungsi sebagai tempat pentas. Dengan panggung maka fokus pandangan penonton menjadi terpusat pada panggung. Tentunya panggung dibuat lebih tinggi dari tempat duduk penonton, sehingga tidak ada lagi penonton yang terhalang pandangannya terhadap pementasan berlangsung.
  • Fungsi Dekorasi : Dekorasi adalah pemandangan latar belakang yang terhias diatas panggung. Fungsi dekorasi ini adalah menguatkan naskah drama. Oleh karena itu panggung harus disesuaikan dengan tema dan naskah drama.
  • Fungsi Tata Lampu : Selain untuk menerangi panggung, Tata lampu bisa memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca dan suasana. Memberi efek pergantian siang dan malam, misalnya malam hari, maka lampu dibuat agak redup, sedangkan siang hari, lampu dibuat terang. Dan sebagainya. Lampu juga dapat membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan. Lampu juga bisa memberikan variasi yang berubah-ubah.
  • Fungsi Tata Suara : Tata suara itu meliputi beberapa hal seperti Sound System, Microphone, efek bunyi, dan alat musik. Tujuannya adalah membuat suara pemain saat berdialog membawakan naskah terdengar dengan jelas. Dalam seni Teater, Musik pengiring drama harus disesuaikan dengan suasana yang sedang berjalan. Jangan sampai dialog sedih, diisi dengan musik yang gembira. Jangan sampai musik pengiring lebih keras dari suara pemain. Ini semua menjadi tanggung jawab Tata Suara.
  • Fungsi Kostum : Kostum adalah pakaian kelengkapan yang dikenakan pemain dalam pementasan. Oleh karena itu kostum  memiliki fungsi menghidupkan karakter aktor (suku bangsa, usia, status sosial, Kepribadian). Kostum juga digunakan sebagai pembeda setting, artinya kostum dapat membedakan antara aktor satu dengan aktor lain. Kostum juga sebagai alat bantu bagi pemain peran, Kostum membuat aktor merasa nyaman pada setiap posisi yang diperankan. Kostum memberikan efek visual gerak dan dapat menambah keindahan.
  • Fungsi Tata Rias : Tata rias bisa dikatakan seni kosmetika. Artinya untuk menciptakan wajah aktor yang diinginkan sesuai dengan tuntunan naskah. Tata rias harus memperhatikan tata lampu agar tidak sia-sia. Kalau adegan dengan lampu redup, usahakan rias agak lebih cerah, kostum juga lebih cerah, dengan tujuan tokok tetap terlihat penonton. Tata rias bisa juga untuk merias tubuh, Mengatasi efek lampu, Membuat wajah sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-Tugasnya

Diposkan oleh On 11:48 PM

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-TugasnyaKerjasama agar pementasan seni teater berjalan dengan sukses wajib dilakukan. Sangat tidak mungkin jika dalam pementasan teater bisa dilakukan sendirian. Ada pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam pementasan Seni Teater. Ada beberapa personil yang harus diajak kerjasama untuk pementasan teater yang sempurna. Tanpa adanya unsur-unsur ini maka seseorang tidak akan mampu mewujudkan pementasan teater yang profesional. Masing-masing unsur memiliki tugas sesuai kapasitas mereka masing-masing. Mereka akan bekerja sesuai dengan tugas pokok. Mereka akan saling mengisi dalam pementasan teater. Bahkan pementasan teater tak akan mungkin terlaksana jika tidak ada kerjasama antar mereka.

Unsur yang terlibat dalam pementasan:

  1. Sutradara : Sutradara merupakan koordinator utama dalam mengatur segalanya secara detail. Sutradara memiliki tugas yang sangat berat. Sutradara harus memilih naskah. Sutradara harus mengurus akting para pemain. Sutradara harus mengurus, kostum, tata lampu, tata rias, masalah teknis, pentas. Semuanya harus berdasarkan persetujuan sutradara. Artinya sutradara memiliki tugas sentral dalam pementasan karena mengingat fungsi sutradara yang begitu banyak.
  2. Pemain : Pemain adalah personil wajib dalam pementasan. Tidak ada pemain, tidak ada pementasan. Pemain tidak bisa digantikan dengan siapapun kecuali sutradara. Pemain harus memiliki kemampuan improvisasi yang luar biasa. Kemampuan mengolah vokal menjadi kewajiban pemain. Kemampuan beradu akting diatas panggung tanpa merasa canggung dan gemetar. Penuh percaya diri. Memiliki artikulasi pengucapan yang sempurna. Dan cakap dalam menangkap lemparan percakapan dengan tempo yang tepat.
  3. Pengurus Produksi : Personil ini juga sangat berperan. Pengurus produksi bertugas mencari gedung untuk pentas. Biasanya mereka bekerja satu tim dalam sebuah wadah yang disebut dengan panitia. Panitia ini tentunya memiliki struktur dan tugas panitia yang harus bekerja sama untuk membuat pementasan sukses. Pengurus produksi tentunya ada bendahara, sekretaris, dan seksi-seksi dalam pementasan.
  4. Tim Artistik : Tim ini terdiri dari penata panggung atau pentas, Penata dekorasi panggung, Penata lampu, Penata suara, Penata Rias dan Kostum yang memiliki fungsi masing-masing. Masing-masing anggota tim sangat penting sebab memiliki fungsi dalam pementasan. Tim ini akan membuat karakter tokok menjadi lebih kuat. Dengan make up maka tokoh orang tua bisa dibuat. Dengan membuat kerut wajah maka tokoh ini semakin terlihat.

Cara Menggambar Gambar 3 Dimensi

Diposkan oleh On 11:29 PM

Menggambar terkadang memang sudah menjadi hobi seseorang, namun yang paling penting adalah bagaimana hobi itu menjadi karya yang menakjubkan. Gambar tentunya biasa dituangkan dalam media yang memiliki 2 dimensi, yaitu panjang dan lebar. Namun gambar yang bagus adalah gambar yang terlihat seperti hidup, gambar tersebut tampak nyata dilihat pada titik tertentu. Ini yang kita sebut gambar 3 dimensi. Apakah sulit untuk menggambar 3 dimensi? Menggambar 3 dimensi itu tidak sulit. Ada prinsip-prinsip yang harus kalian perhatikan, terutama siswa-siswa saya yang ada di Madrasah atau siswa-siswa saya yang sedang Online di Blog ini. Sebagai contoh untuk kalian belajar yang saya rekomendasikan adalah gambar Naga, yang terlihat hidup diatas kertas. Anda semua bisa melihatnya di Youtube. Karena sumber gambar ini juga kami ambil dari screen shot saat melihat youtube. Berikut ini gambar Naga 3 dimensi:

Cara Menggambar Gambar 3 DimensiJika anda melihat gambar disamping tentunya akan merasa takjub dengan hasil yang luar biasa. Gambar Naga itu terkesan 3 dimensi. Seolah hidup dan nyata terlihat di Kamera. Namun anda tidak perlu khawatir untuk tidak bisa menggambar ini dengan baik. Ada beberapa prinsip yang harus anda perhatikan untuk menghasilkan gambar seperti disamping. Namun sebelum menggambar anda juga harus menyiapkan alat dan media untuk menggambar agar nantinya anda bisa meniru gambar seperti disamping. Sediakan kertas sebagai media menggambar dan pensil gambar, boleh berwarna atau boleh hanya hitam putih saja. Namun yang terpenting anda nanti harus memperhatikan prinsip-prinsip menggambar 3 dimensi, agar hasilnya nanti luar biasa. Kalian harus mendokumentasikan gambar anda untuk dijadikan kenang-kenangan. Dan untuk bahan cerita kelak pada anak cucu anda.

Berikut ini akan saya tunjukkan Teknik Menggambar Bentuk naga sebelum anda kamera pada posisi disamping. Gambar naga yang dibuat kemudian kertas tadi dipotong agar terlihat kepala, badan dan ekor naga menonjol keluar kertas atau keluar dari media.

Cara Menggambar Gambar 3 Dimensi
Garis putih itu sebenarnya ukuran media gambar / kertas yang digambar sebelum dipotong separuh. Jadi kertas tadi sebelumnya utuh dan setelah gambar selesai dibuat maka kertas tadi dipotong separuh tanpa membuang gambar yang ada.

Prinsip-Prinsip yang harus diperhatikan Dalam Menggambar Naga!

  1. Gambar naga tubuh harus dibuat agak lonjong, dan agak panjang seperti contoh diatas. Buat sketsa dulu.
  2. Kepala Naga dibuat agak besar, biar nanti setelah difoto dari samping gambar kepala terlihat standar.
  3. Buat gambar yang bagus mungkin untuk hasil yang memuaskan.
  4. Jangan lupa bayangan naga dibuat sedikit menyempit agar nantinya setelah difoto menjadi standar lurus kebawah.
Cara Menggambar Gambar 3 Dimensi
Nanti setelah difoto maka akan terlihat Lurus dan Sempurna. 

Cara Menggambar Gambar 3 Dimensi


Menyiapkan dan Mementaskan Tari Berpasangan atau Kelompok

Diposkan oleh On 12:44 AM

Jangan dianggap sepele apabila anda ingin menampilkan tari berpasangan atau kelompok. Sekalipun di lingkup sekolah. Apalagi sudah sampai pada lingkup umum. Tarian kita benar-benar akan mendapatkan apresiasi dari khalayak ramai. Jika tarian kita bagus maka orang akan merasa puas akan karya yang kita persembahkan. Namun jika tampilan kita buruk, maka akan menjadi citra buruk setiap penampilan kita. Oleh karena itu perlu adanya persiapan yang matang jangan sampai terjadi kesalahan yang fatal. apalagi malu-maluin. Selain Unsur-Unsur Keindahan Seni Tari yang menjadi hal utama untuk dipersiapkan, berikut ini adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan Jenis Tari yang akan dipentaskan : ini akan menjadi hal yang utama jika akan mementaskan tari kelompok atau berpasangan. Butuh berapa personil penari untuk tampilan kali ini.
  2. Merancang Pola Lantai yang akan dipakai : Pola lantai yang akan dipentaskan berbentuk seperti apa? apakah lurus vertikal, atau lurus horizontal, atau lurus diagonal, atau zig zag dan lain sebagainya.
  3. Melatih gerakan tari yang akan dipentaskan : Untuk hafalan gerakan memang terkadang para penari sudah hafal, namun untuk keselarasan, kekompakan perlu dilatih. Tanpa latihan bagaimana kita mengkoordinasikan gerakan secara teratur dan bersama.
  4. Menyiapkan Busana yang akan dipakai : Busana sebagai penunjang tarian seseorang. Dengan kostum tepat tema itu bisa tercapai.
  5. Menyiapakan Tata Rias Wajah : Seberapa pentingnya tata rias wajah? bagi saya tata rias wajah juga sangat penting. Terus terang setiap unsur perlu dipenuhi agar semua bisa ditampilkan dengan sempurna.
  6. Menyiapkan Properti dan aksesoris untuk Penari : Properti seperti pedang untuk tarian perang, selendang untuk tarian terbang dan lain-lainya. Properti akan menjadi kelengkapan penari. Jangan sampai ditinggalkan.
  7. Menyiapkan musik pengiring : Tanpa musik pastinya hampa broooo...! harus alias wajib ada musik pengiring walaupun sederhana. Tarian apapun menjadi hidup jika ada musik. Selain itu musik bisa untuk menyeragamkan penari jika tarinya berkelompok dan berpasangan. Musik juga dapat digunakan untuk panduan gerakan. Jika musik sampai ini,maka gerakannya harus seperti ini, dan seterusnya.
  8. Menyiapkan Tata pentas : Tata Pentas berupa panggung akan menjadi tempat penampilan tarian kita. Jika panggung megah, maka tarian akan terlihat megah. Jangan sampai kesiapan yang sudah mendekati sempurna semua rusak gara-gara panggung yang tidak mendukung. Jadi kacau semua.

Cara Membuat Bunga Buatan dengan Batang AKar Pohon dan Kolaborasi Beberapa Jenis Bunga

Diposkan oleh On 1:06 AM

Cara pembuatan bunga Buatan dengan akar pohon yang awet dan tidak akan pernah layu, serta alat dan bahan yang dibutuhkan, sekaligus biaya yang dikeluarkan untuk membuat Bunga Buatan dengan Akar pohon. Sebagai tugas sekolah untuk membuat bonsai buatan, atau tanaman hiasan buatan telah dilaksanakan. Karya ini akan kami simpan di Galeri Seni MARTA. Karya bunga buatan yang di cover dengan kaca agar aman ini adalah salah satu tugas anak didik saya yang bernama Tatik Yuliatin kelas XII-IPS tahun ajaran 2015-2016 MA Roudlotusysyubban ini akan memberikan inspirasi bagi pembaca setia Blog Guru Seni Budaya. Tatik mengkolaborasikan antara Bunga bunga kuning dengan bunga-bunga pink. Karya ini dibuat seunik mungkin, dengan akar pohon bukan batangnya, namun daunnya tidak begitu nampak, yang terlihat adalah perpaduan dua jenis bunga yaitu bunga berwarna kuning dipadukan dengan bunga berwarna pink. Kebebasan penggabungan dua jenis bunga ini menciptakan citra unik dan menginspirasi kita semua untuk tidak hanya dengan satu jenis bunga, namun jika disusun secara tepat dan bervariasi, ternyata beberapa jenis bunga tergabung dalam satu pohon juga terlihat cantik seperti karyanya Yuliatin ini. Disini dibutuhkan kreatifitas tingkat tinggi untuk mengkolaborasikan karya. Semoga bisa membawa manfaat. Karya ini sedikit berbeda dengan Karya Uswatun Hasanah dengan judul Cara membuat Bunga Daun pohon Bambu. Atau Karyanya Sunthi Istiqomah yaitu Cara Membuat Bonsai dengan Daun Bambu Plastik. Bonsai buatan ini sengaja saya posting satu persatu agar bisa fokus terhadap satu tema yang sedang diusung. Berbeda dengan artikel; menarik dengan judul Membuat Bonsai Palsu Atau Buatan yang mencakup seluruh karya siswa dalam satu artikel. 

Berikut Ini cara pembuatan Bunga dengan Batang dari akar pohon dan Berbagai jenis bunga-Bunga;

Bahan Dan Alat Yang digunakan
    Cara Membuat Bunga Buatan dengan Batang AKar Pohon dan Kolaborasi Beberapa Jenis Bunga
  1. Akar yang unik
  2. Bunga plastik
  3. Pemes / cutter
  4. Pernis / plitur
  5. Vas / pot
  6. Lem G / Lem lilin
  7. Semen
  8. Kaca
  9. Hiasan
  10. Amplas
  11. Gambar / foto bonsai
  12. Daun Plastik
  13. Paku
  14. Kricak
  15. Daun plastik
Cara Pembuatannya Bisa Ikuti Prosedur atau Langkah-Langkah Berikut ini:

    Cara Membuat Bunga Buatan dengan Batang AKar Pohon dan Kolaborasi Beberapa Jenis Bunga
  1. Cari Akar Terlebih Dahulu
  2. Kemudian Akar itu dibersihkan dan dikeringkan
  3. Setelah kering , Akar itu disemprot menggunakan Pernis / plitur
  4. Setelah dipernis, lalu dikeringkan maksimal 1 hari menunggu akar tersebut kering.
  5. Setelah kering , lalu akar tersebut dicor dengan menggunakan semen yang diberi air , paku , kricak Dan diletakkan diatas vas/pot hias yang sudah disiapkan
  6. Setelah dicor , lalu dikeringkan sampai cor tersebut kering
  7. Setelah itu , lalu persiapkan bunga dan daun plastik serta Lem G / atau lem lilin
  8. Setelah kering , lalu bunga dan daun tersebut dilem menggunakan Lem G / lem lilin
  9. Setelah tertempel semua , lalu diberi hiasan sesukanya / sesuai keinginan
  10. Setelah tertempel hiasannya , lalu kita persiapkan kaca
  11. Setelah kaca sudah tersedia , kemudian Bonsai tersebut direkatkan dengan lem kaca agar  bonsai tersebut tidak goyang apabila didalam kaca
  12. Kemudian setelah itu ,  jadilah bonsai sebagaimana yang kita harapkan dan bonsai tersebut siap untuk dikumpulkan / dipajang
Biaya Yang Dikeluarkan dalam pembuatan satu unit bunga Buatan ini:


Nama Bahan

         Harga
Amplas
:
Rp.        2.000
Plitur 
:
RP.      16.000
Bunga plastik
:
RP.      20.000
Kaca                                    
:
RP.      50.000
Kain flanel
:
RP.        2.000
Lem lilin                            
:
RP.        2.000
Lem alteko G                    
:
RP.        6.000
Korek
:
RP.        2.000
Rumput plastik
:
RP.        6.500
Bunga plastik
:
RP.        6.500
Semen
:
RP.        3.000
Pasir
:
RP.      10.000
Pot bunga
:
RP.      10.000
Cutter                                
:
RP.        1.000
Pernis
:
RP.      27.000
Ngelem 
:
RP.      15.000
Kuas                                 
:
RP.        2.500
Total Biaya Yang dikeluarkan
RP.    181.500
 

Pedoman Olah Vokal Atau Olah Suara

Diposkan oleh On 8:37 AM

Perlu kita pelajari pedoman olah vokal atau bisa kita katakan olah suara. Karena untuk menemukan latihan yang tepat dalam olah vokal atau pun suara butuh pedoman-pedoman yang bisa dijadikan acuan untuk pemula yang baru mempelajari vokal atau pun suara agar dalam penampilan teater nanti bisa maksimal dengan artikulasi yang sangat jelas.

Sebagaimana latihan olah tubuh, kita butuh pemanasan terlebih dahulu, jangan langsung teriak atau hal lain yang sekiranya akan mengganggu pita suara. Dilakukan pemanasan saat olah vokal dengan tujuan agar otot-otot organ produksi suara bisa kendor. Cara latihan olah vokal dengan cara senam wajah, senam lidah dan senam rahang. Senam wajah cukup dengan membuka mulut selebar-lebarnya dengan melakukannya berulang kali. Cara senam Lidah bagaimana? tentunya dengan cara menjulurkan lidah, namun jangan sampai dilihat orang, nanti dikira gila, he,,, he,,,. Selanjutnya bagaimana senam Rahang, cara senam rahang itu membuka mulut kemudian menggeser rahang ke kanan dan ke kiri, kemudian membuka mulut selebar-lebarnya. Itulah cara senam Muka atau Wajah, senam Lidah dan senam rahang dalam latihan olah vokal.

Pedoman Olah Suara Sebagai Berikut :

  1. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Ini akan memicu ingatanmu.
  2. Latihan dilakukan dengan santai tapi serius. Bersabarlah, lakukan latihan secara berulang-ulang agar kita benar-benar menguasai teknik olah vokal dengan benar.
  3. Hindari ketegangan, dan lakukan sesuatu tanpa adanya rekayasa. Lakukan dengan wajar, dan alami. Apalagi suaranya dibuat-buat.
  4. Jangan terburu-buru dalam latihan, biarkan otot berjalan secara alami. Jika lelah maka lebih baik istirahat dulu kemudian jika sudah pulih, kita bisa melanjutkan latihannya. Tidak usah terlalu lama dalam latihan. Namun yang terpenting latihan rutin, disiplin, istiqomah dalam berlatih.
  5. Latihan tidak boleh dilakukan tanpa melalui tahap tahap tertentu. Seseorang harus melalui tahap olah tempo dengan baik, mulai tempo lambat, tempo sedang dan tempo Cepat.
Lima Perdoman yang harus dijaga agar tampilan kita nanti maksimal. Tidak hanya menyanyi saja namun bermain teater jiuga dibutuhkan suara yang bagus dan maksimal. Semoga dengan mengetahui pedoman Olah Vokal atau olah suara, maka harapannya jangan sampai keluar dari pedoman tersebut.

Teknik Latihan Teater

Diposkan oleh On 12:23 AM

Seni teater tentunya sama dengan seni peran, teater cenderung mengutamakan olah tubuh dan ekspresi jiwa. Namun yang namanya teater jangan hanya difahami orang yang berperan diatas panggung saja. Sebenarnya banyak orang yang berperan dibalik layar yang mendukung keberhasilan penampilan diatas panggung seperti Sutradara, Tim make up, Tim kostum, Tim produksi yang harus bekerjasama demi suksesnya penampilan teater.

Teknik Latihan Teater

Sutradara biasanya menuntut pemainnya untuk all out memerankan karakter yang dilakonkan. Sutradara menuntut pemain teater untuk tekun berlatih mengolah tubuh. Karena bisa saja ada perbedaan umur, misalnya anak muda yang memerankan orang tua dengan karakter yang lemah dengan gaya bicara yang agak bergetar. Ini butuh latihan, butuh penelitian, butuh bertanya dengan orang tua, dan berlatih menirunya agar penampilannya bisa maksimal. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi pemain teater menguasai teknik Latihan Teater dengan baik. Teknik latihan peran sebagai berikut :
  1. Teknik Olah Tubuh : Tubuh setiap orang ada yang ceking alias kurus, ada yang gemuk ada yang berotot, ada yang bertubuh kekar dan ada pula yang lemas dan lain sebagainya. Untuk melatih tubuh agar lentur dan tidak kaku saat dipanggung. Apakah melatih orang kurus dengan orang gemuk lebih mudah melatih orang kurus dalam hal keluwesan? Belum tentu orang yang gemuk akan bermain kaku diatas panggung. Asalkan sungguh-sungguh berlatih semua bisa memerankan tokoh dengan lentur dan santai. Caranya dengan Olahraga Fisik agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
  2. Teknik Olah Vokal : Olah vokal menjadi pilar utama dalam suksesnya tampilan teater diatas panggung. Suara yang bagus, clear, artikulasinya terjaga maka karakter yang dilakonkan akan berhasil dengan sempurna. Olah vokal mulai dari suara berat, suara ringan, mendesah, halus, menangis, tertawa dan membentak harus dikuasai dengan baik. Dan jangan lupa untuk latihan rangkaian logat masing masing daerah atau pun negara. Ini pun harus dipelajari dengan sungguh-sungguh. Dalam olah vokal jangan lupa olahraga seperti saat melakukan olah Tubuh. Pemanasan dulu sebelumnya, hal ini dimaksudkan agar otot-otot organ produksi suara bisa kendor. dan fresh kembali. Caranya olah mulut, olah rahang, olah wajah bahkan sampai pada senam lidah. Harapannya adalah anda konsentrasi mengikuti pedoman olah vokal atau olah suara.
  3. Teknik Olah Pikir : Kecerdasan adalah hal yang harus diasah. Apalagi orang baik akan memerankan orang nakal, maka pemeran harus mengkondisikan dirinya untuk melakonkannya dengan baik. Apalagi jika disuruh memainkan orang gila. Maka seorang pemain harus menunjukkan bahwa otaknya tidak waras. Peran orang buta, pemain benar-benar harus melakukan penelitian melihat orang buta, bagaimana orang buta berjalan, menoleh saat dipanggil dan lain sebagainya. Harus konsentrasi, melakukan pendalaman jiwa. Jangan lupa untuk berimajinasi dalam menguatkan peran kita. Harapannya adalah penonton faham apa yang kita peragakan dipanggung. 

Merancang Pementasan Teater Kreatif

Diposkan oleh On 8:54 AM

Kalian tahu nggak yang dimaksud dramatisasi? Saya sering mendengar dalam seni teater, kata dramatisasi yang terkadang secara sekilas tidak tahu maksudnya secara spontan. Namun kalau kita fahami lebih dalam bahwa dramatisasi adalah proses improvisasi secara kreatif antar pemain drama dalam memperagakan rangkaian cerita. Oleh karena itu masing-masing pemain harus serius dalam mengeksplorasi naskah yang akan dilakonkan. Dengan demikian proses dramatisasi harus melalui beberapa tahap:

Menentukan Gagasan Cerita

Yang menjadi langkah pertama adalah menentukan tema. Sebaiknya tema yang dilakonkan mengandung unsur pendidikan. Karena tujuan bermain teater salah satunya harus menganut prinsip katarsis. Katarsis adalah penyucian jiwa. Artinya teater harus ada yang bisa dipetik untuk dijadikan pelajaran. Ini menjadi prinsip utama dalam membuat naskah.

Menyusun Naskah Drama

Ada sederet pengalaman yang saya alami ketika saya membuat naskah teater dengan Judul Pertiwi, Proklamasi Kelulusan, Pramuka Gila, MalinKundang Khusnul Khotimah (3 Bahasa=Indonesia, Inggris, Arab), Kursi Amanat, Timun Emas India, Sembilan Bidadari yang dimainkan oleh tokoh-tokoh teater yang berasal dari sejumlah siswa PONPES Roudlotusysyubban Tawangrejo, harus ada perencanaan yang matang. Karena teater ini dilakonkan di atas panggung, maka naskah teater harus disesuaikan dengan keluar masuknya panggung. Tidak asal masuk panggung, namun harus diatur secara matang sehingga alur cerita bisa difahami oleh penikmat seni.

Memainkan Cerita

Jika naskah sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah memainkan cerita. Dalam memainkan cerita harus melalui proses latihan yang berulang-ulang, sehingga nantinya saat memainkan akan dapat memperagakannya secara sempurna. Latihan rutin mejadi agenda pokok dalam aktifitas berkarya seni peran. Tanpa latihan maka akan menjadikan perjalanan cerita kurang bisa dihayati. Dalam proses latihan harus ditunjukkan dulu plot cerita. Plot bisa diartikan Garis besar cerita yang dimainkan. Seleksi dengan jeli pemain yang akan memainkan peran. Carilah karakter yang paling cocok dengan tokoh yang diperankan. Jangan sampai keliru.
Siswa yang akan bermain teater harus benar-benar dibekali dengan ketrampilan berolah vokal, artikulasi, intonasi dan dinamikanya harus tepat. Jangan lupa sediakan kostum sederhana namun mampu menjadi simbol penokohan.

Mengevaluasi Permainan

Dalam evaluasi yang perlu diperhatikan adalah kelebihan dan kekurangan pemain dalam memainknan peran. Jika ada sebuah kelebihan maka kita tekankan untuk tetap dipertahankan dalam pementasan-pementasan berikutnya. Namun bagaimana jika ada kekurangannya? langkah kita adalah mencari penyebab kekurangannya kemudian adakan observasi dan temukan solusinya.

Memainkan Ulang


Memainkan ulang terkadang menuai kebosanan. Latihan saja itu terkadang sudah sangat membosankan apalagi memainkan ulang naskah yang pernah kita garap. Kebosanan ini secara otomatis akan hilang jika kita mampu secara kreatif memodifikasi cerita tanpa mengubah makna dan esensinya.  Bagaimana jika kita memainkan ulang drama yang pernah dilakonkan dengan pemain yang berbeda alias cari orang lain saja jika tidak sanggup untuk memerankan ulang. Memang sutradara harus fit dan memiliki daya khayal tinggi, daya imajinasi yang berlebih dan kontrol terhadap setiap naskah dan pemain. Setelah itu selalu mengadakan evaluasi demi teater yang lebih maju dan berkembang. 

Part I

Part 2


Part 3

Saluran Youtube kami banyak menampilkan teater siswa silahkan bisa kunjungi dan subcribes!
https://www.youtube.com/channel/UCfYqyfouEOjoGL9qF6ehdQQ