Kategori

Merancang Pementasan Seni Teater

Diposkan oleh On 10:45 AM

Bagaimana cara merancang pementasan seni teater, seni teater lebih mudahnya kita langsung melihat adegan adegan film yang ada di TV maupun Youtube, itu adalah beberapa contoh yang berhubungan dengan seni teater. Bahkan pemain film, atau aktor atau talent harus memiliki kemampuan atau keterampilan menguasai seni teater. Sebab dalam seni teater, seorang talent dituntut mampu memerankan tokoh tertentu dan dengan kemampuan aktingnya mampu menyampaikan apa yang ada dalam sebuah script.


Namun kali ini kita tidak akan membahas detail seni teater, namun kita akan fokus pada rancangan seni teater yang baik dan benar.

Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini yang harus dipersiapkan adalah penentuan tema, kemudian judul apa yang tepat dan setelah itu mulai menulis script baik mulai dari sinopsis sampai pada membuat suatu percakapan yang bakal disesuaikan dengan alur ceritanya. Orang yang memiliki kemampuan dalam bidang ini adalah penulis naskah, kemudian dari alur cerita tersebut dapat diketahui tokohnya, dan kemudian kita akan memilih tokoh atau talent yang bakal memerankan isi naskah tersebut. Stelah itu butuh yang namanya sutradara yang natinya akan mengatur segala yang berhubungan seni peran, mulai mengatur scene nya sampai pada penghayatan dalam setiap adegan yang sudah ada dalam naskah tersebut, maka butuh yang namanya seleksi talent.

Jika sudah menemukan talentnya dan siap untuk eksekusi dalam bentuk latihan, menghafal script atau naskah, sampai bagaimana penghayatannya. Lalu masuk tahap berikutnya

Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini adalah tahap dimana sudah melakukan beberapa kali latihan kemudian diperankan di atas panggung. Jika dibuat film akan beda lagi mulai perencanaannya sampai pada persiapan apa saja yang harus dilakukan, peralaatan apa saja yang harus disiapkan dalam proses pembuatan film, misalnya seperti kamera, ligting dan semua yang berhubungan dengan seni  peran. Namun yang kita bahas saat iniadalah seni teater yang bakal kita tampilkan di atas panggung. 

dalam tahap pelaksanaaan ini ada yang namanya improvisasi, mengapa demikian sebab kalau sudah pentas diatas panggung tidak boleh lagi lupa naskah dan seni peranya serta urut-urutannya, maka kemapuan improvisasi harus dimiliki oleh talent, sampai selesainya pementasan.

Tahap Evaluasi

Dari hasil pementasan yang sudah dilakukan maka senjutnya akan berbicara tentang kelebihan dan kekurangan saat selesai pentas, jika terdapat kekurangan maka langkah selanjutnya adalah evaluasi, apa yang harus dikurangi dan apa yang perlu ditambah.

Dengan melakukan tahap-tahap berikut maka diharapkan pementasan teater bisa berjalan dengan sukes dan lancar pada pementasan berikutnya.


Merancang Pementasan Pantomim

Diposkan oleh On 3:50 AM

Hal Yang akan kita pelajari adalah:

  1. Mengidentifikasi bentuk pementasan pantomim
  2. Rancangan pertunjukan Pantomim
  3. Property pementasan
  4. Sikap tanggung jawab
  5. sikap disiplin dalam merancang property
  6. pementasan pantomim

Baiklah kalian kelas 8 MTs. Roudlotusysyubban yang akan menjawab semua pertanyaan dibawah ini, maka pelajarilah terlebih dahulu materi berikut:
Materi ini diunggah 8 Sya'ban 1441 H.

Bentuk Pementasan Pantomim

Pantomim adalah Sebuah pertunjukan seni gerak yang memiliki alur cerita tertentu namun tidak menggunakan suara untuk menyampaikan pesannya atau berkomunikasi dengan sesama pemain. Biasanya pantomim ini menggunakan make up muka berwarna putih tebal dengan sedikit asesoris bentuk mata dan mulut berwarna hitam. Pantomim ini biasanya diiringi efek-efek suara seperti benda jatuh, tepuk tangan, tertawa dan lain-lain lain, namun sama sekali tidak menggunakan kata-kata.

Bentuk pementasan pantomim 
  • Biasanya tunggal dan kelompok. Pementasan tunggal akan mencertitakan alur cerita yang menceritakan kehidupannya sendiri atau aktifitas penting yang dilakukannya. Penekanan point untuk pementasan tunggal ini adalah cerita yang urut dan teratur agar bisa difahami oleh penonton saat pementasan.
  • Untuk pementasan kelompok, cenderung memiliki alur cerita yang tidak beruruttan, namun kedua pemain pantomim harus saling berkomunikasi, lagi-lagi tidak menggunakan kata kata, hanya melalui gerakan saja. Walupun dimainkan secara berkelompok, namun alur cerita harus dilakukan secara bergantian, tidak bisa berbarengan kecuali adegan tersebut harus dilakukan bersamaan. Contoh, jika pemain A bertanya, maka pemain B tidak boleh melakukan gerakan, namun jika sudah mulai menjawab maka pemain B harus bergerak untuk menyampaikan jawabannya, lagi lagi tidak boleh menggunakan kata-kata.

Rancangan Pertunjukan Pantomim

Merancang pertunjukan pantomim harus dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Pertama pembentukan panitia, dalam sebuah pementasan tanpa panitia tidak akan mungkin jalan, maka harus dibentuk panitia terlebih dahulu sehingga pementasqan bisa dilakukan. Panitia terdiri dari Ketua, sekretaris, bendahara dan seksi pementasan. Untuk seksi pementasan memang harus dibagi menjadi beberapa yaitu seksi rias, musik, kostum dan property.
  • Kedua merancang tata rias. Tata rias yang biasa digunakan adalah makeup wajah putih, dan bagian mata dan mulut ditegaskan dengan make up berwarna hitam. Bisa menggunakan bedak atau cat tembok atau cat berbahan dasar air, supaya tidak merusak wajah. Namun itu tidak disarankan, lebih baik menggunakan bedak putih di kasih air agar bisa lebih pekat. Namun menurut pengalaman, menggunakan bedak berulang juga akan tercipta warna putih pekat. Untuk bibir bisa ditegaskan dengan warna merah atau hitam, dengan menggambar bentuk bibir lancip atau bahkan melebar, tidak umum seperti bibir orang normal. Pipi bisa dikasih tompel dan asesoris lainnya.
  • Merancang kostum. Untuk kostum biasa digunakan adalah kaos bergaris dan menggnakan celana yang berselempang. Namun bisa juga menggunakan kostum lainnya, tidak harus bergaris.
  • Rancangan musik. Merancang musik memang penting untuk mendukung suasana. Termasuk merancang efek-efek musik seperti benda jatuh, suara langkah kaki, suara telpon, suara kendaraan dan lain-lain. Ini sangat penting agar apa yang disampaikan oleh pemain pantomim bisa tersampaiakan secara cepat.
  • Merancang property. Apa yang harus disiapkan dalam urusan property. Property adalah kelengkapan pendukung seorang pemain pantomim untuk mendukung cerita yang dilakonkan. Namun untuk property yang ukurannya besar dan tidak memungkinkan naik ke panggung maka hanya akn diwakili efek suara. Misalnya sepeda, sepeda motor, mobil dan lain-lain.

Sikap Tanggung Jawab dan disiplin dalam merancang sebuah pementasan Pantomim

Berhasil dan tidaknya suatu pementasan memang tergantung pada tanggung jawab masing masing panitia. JIka panitia kurang disiplin dalam menyiapkan property maka hal ini tidak akan terjadi pementasan yang bagus. Maka dip[erlukan koordinasi yang terus menerus sehingga apa yang dibutuhkan segera bisa disiapkan. Jangan sampai pas pentas property tidak tersedia. Ini akan menggagalkan acara pementasan. Maka sikap tanggung jawab inilah yang dibutuhkan untuk suksesnya pementasan pantomim. Antar panitia harus saling membantu jika masih ada yang diperlukan, jangan kemudian melepas tanggung jawab kebersamaan jika tugasnya sudah selesai, lantas tidak mau membantu yang lainnya. Pementasan ini adalah tanggung jawab bersama yang dikerjakan saling membantu dan mengisi kekurangan.

Pementasan pantomim

Dalam pementasan pantomim adalah bagian paling penting, jangan sampai gagal. Maka yang harus dilakukan adalah persiapan sebelum naik panggung. Minimal satu jam sudah harus siap di belakang panggung. make up harus sudah siap, jangan sampai terlalu mempet waktu saat mau pentas dan persiapan. Biasanya ada gladi bersih yang dilakukan H-1 artinya sehari sebelum pementasan sudah harus latihan terlebih dahulu dan tahu apa yang harus dilakukan sehingga saat pentas tidak bingung harus seperti apa. Luas panggung menjadi hal paling penting jika kita mau melakukan pementasan.
Jika sudah pentas maka jika menemui gerakan yang terlupakan maka harus improv saja. Gerakan Improvisasi adalah gerakan sebenarnya tidak ada dalam latihan namun bisa diadakan saat lupa gerakan awal latihan, atau bisa bisa menambahi dan memodifikasi gerakan diluar gerakan latihan.
Terakhir adalah evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pementasan yang telah lalu sehingga jika nantinya akan diadakan pementasan maka sudah tidak bingung lagi.

Apa saja yang harus dievaluasi:

  1. Pementasan, bagaimana alur cerita dan endingnya.
  2. Kesiapan property
  3. Kostum dan asesorisnya
  4. Musik pengiring dan efek musiknya.
  5. Tanggung jawab masing-masing panitia terhadapa kinerjanya

TUGAS SISWA KELAS 8-A, 8-B, 8-C

Pertanyaan Sebagai berikut :
  1. Jelaskan pengertian pantomim!
  2. Sebutkan dan Jelaskan bentuk pementasan Pantomim!
  3. Sebutkan apa saja yang harus dirancang dalam pertunjukan pantomim!
  4. Sebutkan apa saja yang menyebabkan pementasan pantomim kurang sukses atau bahakan gagal!
  5. Jelaskan pentingnya gladi bersih H-1!
  6. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan panitia dalam merancang pementasan pantomim!
  7. Jelaskan yang dimaksud gerakan improvisasi dalam pantomim!

Jawab ditulis dengan bolpoint atau pen di kertas folio atau di buku (Rapi dan Jelas) kemudian difoto dan dikirim lewat WA (085290702238) Jangan lupa disertakan nama lengkap, nomer absensi, dan kelas. Paling lambat satu minggu setelah tugas dibagikan. Yaitu Tanggal 7 April 2020 - PERTANYAAN APAPUN JANGAN LEWAT KOMENTAR, TAPI LANGSUNG SAJA HUBUNGI LEWAT WA (085290702238)

FOTO HARUS BESAR YA, DAN POSISI KAMERA LANDSCAPE (KAMERA TIDUR) bERIKUT CONTOHNYA





Unsur-Unsur Teater Modern

Diposkan oleh On 12:04 AM

Adegan Berdoa, Gerakan mengadahkan Tangan
Unsur-Unsur Teater Modern, kita harus memahami teater. Pengertian teater secara umum adalah suatu kegiatan berekspresi yang bertolak dari alur cerita yang dipertunjukkkan dengan menggunakan tubuh sebagai media utama,sedangkan proses penciptaanya digunakan unsur gerak, suara, bunyi dan tampilan serta rupa. Maka dari rumusan tersebut bisa kita simpulkan bahwa unsur-unsur Teater Modern atau mancanegara adalah sebagai berikut:
  1. Tubuh sebagai media utama
  2. Gerak sebagai unsur penunjang
  3. Suara sebagai penunjang utama
  4. Bunyi sebagai unsur pembantu penunjang
  5. Rupa sebagai unsur pembantu penunjang
  6. Cerita sebagai unsur utama proses penciptaan suatu bentuk seni teater.

Keterangan mengenai unsur-unsur teater modern

Pentingnya Tubuh dan anggota tubuhnya

Tubuh dikatakan media utama sebab, tanpa ada tubuh maka peragaan tidak bisa dilakukan. Namanya saja peragaan, tanpa raga maka tidak mungkin ada peragaan. Peragaan akan bisa dilakukan apabila ada tubuh. Anggota tubuh menjadi sangat berarti demi memperagakan beberapa adegan. Tangan bisa digunakan untuk mengambil sesuatu, menagkis, memukul, memegang dan lain sebagainya, Bahkan jari akan menjadi penting jika ada adegan meunjukkan sesuatu. Dibagian kepala banyak terdapat bagian-bagian tubuh yang tidak kalah pentingnya. Mata misalnya, bisa mengekspresikan sedih, gembira dengan didukung raut muka yang menunjukkan kesedihan. Bibir, mulut dan lain sebagainya akan membantu menciptakan suasana yang diperagakan.

Pentingnya Gerak

Kemudian dari semua organ-organ tubuh tersebut digerakkan maka akan menjadi bermakna. Gerak merupakan unsur penunjang tubuh yang disediakan. Gerakan mata, melirik ke kanan dan kekiri memiliki arti mencari sesuatu. Ketika telinga tidak bergerak, maka mata dan tangan akan membantu mendukung adegan sedang mendengarkan sesuatu. Mata melerok ke arah yang didengarkan sedangkan tangan ditempelkan didekat telinga. Maka disitu tanpa perkataan pun sudah tercipta sebuah adegan mendengarkan. Meminta sesuatu cukup dengan menengadahkan tangan. Tanpa berkatapun maka adegan meminta sudah tercipta.

Pentingnya Suara

Suara menjadi penting jika memang gerak sudah tidak mampu menciptakan sebuah adegan. Suara juga bisa mendukung sebuah gerakan. Maka dengan suara, cerita akan lebih cepat tersampaikan. Orang mungkin tidak faham ketika gerakan telunjuk jari diacungkan keatas. Tanpa suara maka jari diacungkan keatas akan menimbulkan berbagai macam persepsi. Bisa saja penonton memaknai "satu". Bisa saja penonton memaknai "Yang diatas" atau "Maha Kuasa". Bisa saja penonton memaknai " Ingat" dan lain sebagainya. Namun dengan suara akan lebih cepat dimengerti penonton. Misalnya mengacungkan jari telunjuk keatas sambil berbicara "Kita harus selalu ingat pada Yang Maha Kuasa". Itulah pentingnya suara dan pemakaiannya.

Pentingnya Bunyi

Sarana pendukung yang satu ini akan sangat dibutuhkan bagi pertunjukan atau pentas teater. Banyak peralatan yang dibutuhkan. Namun biasanya jika kita benar-benar menginginkan sarana atau alat-alat bunyi yang tepat adalah Keyboard. Mengapa saya rekomendasikan Keyboard. Sebab dengan satu alat musik ini semuanya bisa direka dan dilengkapi dengan berbagai macam back sound. Misalnya, suara helikopter, suara bunyi telephone, Suara hantu, Suara burung dan suara ombak sekalipun semua sudah disediakan di keyboard. Maka tinggal bagaimana penerapanya serta edit videonya.

Pentingnya Rupa

Rupa bisa ditampilkan dengan kostum, make up, dengan setting panggung dan beberapa asesories. Semua itu penting. Baik kita akan kupas satu persatu. KOSTUM dengan kelengkapan asesorisnya akan mennggambarkan profesi dan situasi tokoh. Make up juga akan mendukung karakter penokohan. Asesories menjadi sangat penting jika ada adegan memotong hewan kurban misalnya. Maka golok akan menjadi asesories inti. Tidak bisa tidak. Jika digantikan dengan asesories lain tentu tidak bisa. Misalkan adegan menyembelih hewan kurban maka tidak bisa hewan kurban disembelih menggunakan tas. Ini yang kami maksudkan penting itu. Tergantung situasi dan kondisi cerita. SETTING panggung akan menjadi penting jika memang situasinya menuntut adanya setting tersebut. Misalnya saja adegan berziarah ke makam orang tua. Maka batu nisan serta gundukan tanak menjadi setting pokok. Walupun untuk material bisa dimodifikasi. Misalnya gundukan tanahnya dari kain yang ditumpuk kemudian ditutup dengan kain hitam, Sedangkan batu nisan dibuat dari sterofoam maka orang akan tahu bahwa adegan ini sedang di pusara ibundanya.

Pentingnya Cerita

Tanpa cerita, tanpa judul tanpa naskah, bagaimana jadinya pertunjukan teaternya. Bakal gagal dan mengecewakan. Konsep menjadi penting dalam cerita. Gambaran peristiwa menjadi ada jika ada sebuah cerita. Adegan akan tersusun rapi jika ada cerita yang dilakonkan. Tema menjadi pijakan awal untuk membuat sebuah cerita. Naskah merupakan visualisasi dari sebuah cerita yang bakal dilakonkan. Judul menjadi arahan pokok dalam setiap cerita. Ketika seseorang mendengarkan judl yang bakal dilakonkan, maka seorang penonton tersebut memiliki gambaran secara singkat isi cerita. Misalnya Judul yang diangkat adalah Kandasnya CInta Firman. Maka seorang penonton bakal tahu bahwa ceritanya pasti firman punya kekasih dan firman mencintainya, namun pada akhirnya kandas. Penonton sudah memiliki gambaran pokok, namun penonton akan dibuat penasaran, Apa penyebab kandasnya cinta firman. Siapa orang yang dicintai firman, dan Bagaimana itu semua bisa terjadi. APa yang akan terjadi jika firman kehilangan cintanya. Apakah firman nantinya berakhir bahagia, ataukah justru tetap pada kesedihan dan lain sebaginya. Itu tadi hanyalah contoh saja. Bahkan judul diatas sampai detik ini belum dibuat naskah ceritanya.

Demikian mengenai pentingnya semua unsur yang harus ada dalam teater. Idealnya semua unsur tersebut harus dipenuhi jika menginginkan pertunjukan teater berjalan dengan baik dan menakjubkan.

Ciri-ciri Teater Modern

Diposkan oleh On 1:25 AM

Teater modern bisa juga dikatakan teater mancanegara. Karena memang lahirnya teater modern berasal dari luar negeri. Teater modern cenderung ke arah teater mancanegara. Konsep dan lain sebaginya tentunya menggunakan konsep barat. Walaupun mancanegara namun kiblatnya tetap konsep barat. Bukan timur tengah atau yang lainnya.

Yang dinamkan ciri-ciri tentunya berhubungan dengan karakter, teknik, hukum yang dipakai, ceritanya, tema yang diangkat, bahasa, bahkan sampai pada isi ceritanya semuanya diarahkan pada teater dengan konsep barat. Tidak bisa dipungkiri memang, semuanya harus disetting seperti itu.

Ciri-ciri Teater Modern sebagai berikut:

  1. Teater modern bertolak dari hasil karya sastra.
  2. Secara teknik, teater modern bersumber dari konsep teater barat.
  3. Teater modern  diikat oleh teknik dari hukum dramatologi.
  4. Pertunjukan dilakukan ditempat khusus yaitu bangunan yang memisahkan antara panggung pemain dan penonton.
  5. Unsur cerita modern berkaitan dengan peristiwa sezaman.
  6. Ungkapan bentuk teater sudah menggunakan idiom-idiom modern (adanya intermezzo, Sutradara, Lagu-lagu, Ditambah dengan peralatan modern seperti piano dan lain sebagainya).
  7. Bahasa yang digunakan untuk dialog menggunakan bahasa Melayu pasar, atau berbahasa indonesia.
  8. Ada pegangan cerita tertulis berupa naskah Teater
Maka dari ciri-ciri tersebut akan kami uraikan satu-persatu untuk menerangkan masing masing item yang sudah kami sebutkan diatas agar memperoleh pemahaman yang lebih luas mengenai ciri-ciri tersebut.

Keterangan mengenai ciri-ciri teater Modern.

Teater modern ini memang berawal dari karya sastra dengan bahasa baku, sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Namun demikian masih halal apabila melakukan improvisasi kalimat dengan tidak menggunakan susunan-susunan yang baku. Namun untuk maksud dan tujuan kalimat tersebut tetap tersampaikan dan bisa difahami penonton. Karya sastra adalah panduan utamanya dan tetap mengikuti perkembangan bahasa yang telah ada.

Secara teknis, baik teknik pelaksanaan maupun teknik perencanaannya selalu berkiblat pada konsep barat. Membentuk sebuah cerita dengan konsep barat akan membutuhkan properti yang tetntunya bervariasi, Asesories yang dipakai tetntunya akan berkaitan dengan konsep barat.

Teater memang memiliki makna yang sama terhadap interaksi sosial. Teater akan selalu berkutat pada masalah masalah sosial dalam kehidupan manusia. Setiap cerita yang dilakonkan akan sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga hukum tersebut telah menjadi adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Konflik sosial, masalah sosial, solusi permasalahan akan mewarnai isi cerita teater. Dengan demikian pertunjukan akan lebih difahami dan dimengerti. Hanya saja agar menarik harus butuh kreatifitas yang sangat tinggi untuk memodifikasi.

Pertunjukan yang dilaksanakan dipanggung yang dimodifikasi sedemikian rupa, dipisahkan antara penonton dan pemain. Kesan yang ditampilkan memang terpisah namun tujuan utama dalah fokus pemain jelas terlihat. Penonton yang menyaksikan dengan jarak tertentu akan menyaksikan sebuah frame khusus dalam pertunjukan. Panggung memiliki frame atau bingkai yang jelas dan visualnya terlihat seperti televisi. Kesan home teater juga tercipta dengan konsep ini. Namun pemisahan penonton dengan panggung pemain bukan syarat mutlak dalam teater modern. Selama konsepnya modern, panggung tidak begitu berpengaruh besar.

Isi cerita dalam sebuah naskah teater selalu berkaitan dengan peristiwa sezaman. Artinya cerita terkini menjadi materi utama dalam membuat naskah. Adapun cerita bisa berupa mitos, atau legenda masa lalu atau bahkan hanya cerita fiktif, namun settingnya, percakapanya, alur permasalahannya adalah cerita yang baru update yang tertuang dalam naskah. Memang peristiwa-peristiwa masa lalu kalau kita teliti lebih jauh, hampir sama dengan peristiwa-peristiwa saat ini. Karena pada intinya adalah cerita yang berulang. Ada semacam reinkarnasi peristiwa. Reinkarnasi tokoh lengkap dengan permasalahnya. Sehingga bagaimanapun juga sejarah akan mempermudah seseorang mebuat konsep cerita serta penokohannya. Pemilihan peran berkarakter (Protagonis, antagonis) juga lebih mudah didapat.

Pertunjukan lebih menarik jika memang adanya intermezzo, pengkolaborasian antara cerita yang dinamis. Cerita tidak flat pada kondisi sedih saja, namun fariasi peristiwa akan menciptakan dinamisasi peristiwa. Penambahan lagu-lagu akan lebih mengantarkan cerita pada titik penghayatan yang sempurna. Musik menjadi media untuk mengantarkan penonton lebih cepat masuk dalam sebuah perasaan. Ketika berlakon sedih maka musik pengiring akan didesain sesuai situasi yang diciptakan. Karakter musik jika bertolak belakang dengan isi cerita maka gagal mengarahkan penonton pada target yang diinginkan. Peralatan yang paling mudah didapat saat ini adalah piano. Bahkan saat ini sudah beralih pada keyboard. Mengapa demikian, sebab keyboard memiliki fiitur-fitur yang dibutuhkan dalam sebuah drama. Piano menyediakan efek-efek suara yang bervariasi. Suara benda-benda, suara hewan, suara riuh manusia, suara alat-alat perkusi yang lain semua tercover dalam satu keyboard. Maka sudah pasti keyboard menjadi pilihan utama untuk mengiringi teater modern.

Bahasa tentu masih menjadi perdebatan, sebab bahasa biasanya menyesuaikan pada bahasa penonton. Dalam teater modern bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau melayu. Namun jika dalam masyarakat tertentu yang kurang memahami bahasa melayu atau bahasa indonesia maka lebih baik menggunakan baha daerah masing-masing. Konsepnya tetap modern.

Lakon teater akan lebih mudah dimengerti oleh para pemain, maka yang dibutuhkan adalah naskah sebagai pegangan cerita. Manusia sangat mungkin lupa bahkan melakukan kesalahan. Bukan masalah daya ingat, tapi kondisi diatas panggung akan mempengaruhi konsentrasi berakting. Jika seseorang tanpa memiliki naskah, maka yang terjadi adalah improvisasi ngawur yang berujung pada alur cerita yang kocar-kacir. Penonton akan bingung, sehingga terkesan abal-abal tanpa adanya naskah. Kalau memang pemain sudah terbiasa berimprovisasi maka paling tidak ada konsep yang bakalan dilakonkan. Biar tertata.



Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Naskah

Diposkan oleh On 12:30 AM

Kalau kita sudah mengetahui pengertian Naskah Teater maka tentunya langkah selanjutnya adalah bagaimana langkah langkah membuat naskah yang baik. Jangan asal buat, nanti bisa kocar-kacir tidak karuan ceritanya. Terkadang kita asal-asalan saja membuat naskah sehingga penonton tidak tahu alur cerita yang kita perankan. Bahkan terkesan tidak serius. Materi ini cocok sekali jika mencari ilmu mengenai cara membuat naskah. ATau hal yang penting dalam naskah, atau Yang harus diperhatikan dalam membuat naskah drama.

Hal yang penting dan diperhatikan dalam membuat Naskah adalah sebagai berikut;

  1. Pemilihan Materi, Point nomor satu ini sangat penting sebelum diadakan penulisan naskah untuk pertunjukan. Karena selalu berhubungan dengan tema yang bakal diangkat dalam pertunjukan. Jika temanya tentang budaya dan tradisi. Tema yang paling cocok adalah cerita legenda. Ceritanya juga harus disesuaikan dengan kondisi saat ini atau modern.
  2. Menentukan Tema dan Premis, Pengertian Tema adalah keseluruhan cerita dan kejadian yang dijadikan dasar lakon. Sedangkan premis adalah ide awal dan emosi awal yang dirumuskan secara singkat yang dijadikan sebagai ide dasar. Keduanya bisa kita katakan sama. Namun yang terpenting adalah tema.
  3. Menyusun Watak, Setelah tema terbentuk dan siap untuk diusung, maka langkah selanjutnya menentukan watak yang bakalan dilakonkan. Tokoh yang dipilih harus didasarkan pada premis yang telah ditentukan.
  4. Pengolahan Materi, Pedomannya lagi-lagi adalah premis dan tema. Kemudian diolah dalam bentuk dialog atau gerak laku para pemainnya.
  5. Penulisan Naskah, Penulisan naskah adalah pemaparan tentang kehidupan sejelas-jelasnya dan terperinci mengenai kehidupan yang terkandung dalam teater. Maka dalam penulisan naskah ini harus diperhatikan Eksposisi : Perkenalan sebagai gambaran pertama secara sekilas terhadap drama yang akan dipentaskan. Komplikasi : Adalah tahapan munculnya persoalan-persoalan baru. Klimaks : Puncak ketegangan lakon. ANtiklimaks : Bisa disebut peleraian. Pada tahap ini sudah ada penyelesaian masalah. Konklusi : Penyelasaian atau keputusan akhir cerita. Istilah lain dari keputusan adalah Catastrophe (Drama Tragedi) dan Denoument (drama Komedi).

Naskah Teater

Diposkan oleh On 11:52 PM

Naskah Adalah karangan yang berisi sebuah kisah yang didalamnya terdapat dialog dan nama-nama pemeran atau tokoh. Baik tokoh protagonis, Antagonis dan tritagonis. Dan tentunya disesuaikan dengan tokoh yang telah dipilih. Mengenai cara memilih peran Protagonis, antagonis dan tritagonis harus disesuaikan dengan karakter orang yang dipilihnya.

Naskah hanyalah sebuak teks tulisan yang isinya akan dikembangkan sendiri oleh pemerannya. Naskah adalah gambaran utama. Maka pemain peran harus memiliki kemampuan improvisasi dengan baik. BUtuh latihan terus menerus untuk membangkitkan improvisasi yang spontan namun tetap alami. Improvisasi yang dibuat-buat akan menimbulkan kesan kurang merasuknya jiwa tokoh yang diperankan.

Panggung akan menjadi tantangan utama dalam berimprovisasi. Sebab di atas panggung dengan tatapan jutaan mata akan memperngaruhi improvisasi yang dimunculkan. Minder inilah yang menjadi penyebab utama. Namun jika dilatih terus menerus dan gigih, improvisasi akan muncul dengan sendirinya tanpa harus dikomando terlebih dahulu.

Apakah ada sekolah tentang menulis naskah. Dalam seni teater tidak perlu sekolah khusus dalam menulis naskah. Bahkan sering sekali naskah tanpa menggunakan bahasa tertentu yang baku. Bahasa cenderung dicampur dan disesuaikan dengan budaya daerah masing-masing. Bahkan naskah tidak utuh saja dapat difahami dengan baik. Mengapa demikian, sebab naskah nantinya akan diperagakan seseorang. Dalam sebuah peragaan ada naskah tertulis " Pulang ". Ini memiliki makna yang banyak. Diantaranya adalah Bertanya, Kaget, Perintah dan lain lain. Tergantung intonasi yang digunakan, serta ekspresi yang diperagakan.

Intinya. Naskah hanya dipakai sebagai batasan-batasan secara globar terhadapap alur cerita yang akan diperagakan. Improvisasi seluas dan sebebas mungkin namun jangan sampai keluar dari naskah Utama. SO.. Teman-teman teater semua, Jangan meninggalkan naskah, dan jangan mengabaikan naskah. Semua akan terkonsep dengan naskah. Keberhasilan akan didukung dengan apapun yang mampu menjadi tumpuan keberhasilan pertunjukan. Dan Naskah merupakan salah satu sarana pendukung utama dalam melakonkan sebuah cerita.



Teater Modern

Diposkan oleh On 12:24 AM

Teater ModernTeater Modern adalah teater yang tentunya sudah dipengaruhi dari budaya barat. Lebih mudahnya untuk teater modern ini selalu diawali dengan pembuatan naskah. Naskah nanti dihafalkan kemudian dipentaskan setelah melakukan gladi bersih berkali-kali. Pemain harus tergantung dengan naskah teater yang telah ditulis, jika pemain lupa maka pemain bisa berimprovisasi terhadap naskah tersebut, kemudian harus kembali lagi ke naskah tersebut.

Teater modern biasa dimainkan di gedung pementasan. Gedung-gedung yang megah menjadi tujuan utama untuk pementasan. Teater modern selalu membuat penampilan teater lebih mewah dan lebih megah. Musik pengiring untuk teater modern selalu menggunakan musik piano, gitar, dan alat musik elektronik yang lain, bahkan sering menggunakan alat musik digital, bukan alat musik Tradisional. Biasanya untuk tema yang selalu diangkat adalah kritik sosial, kondisi politik dan lain sebagainya. Teater ini berkembang sebelum abad 20-an. Artinya teater modern ini berkembang sekitar abad 19.

Tema Kemerdekaan : Rustam Efendi, Armin Pane, Sanusi Pane
Tema Semangat Perjuangan : Usmar Ismail, Emil Santosa, Utuy Tatang Sontani
Tema Industrial : Jim Lim, Teguh Karya, WS. Rendra, Suyatna Anirun, Arifin C. Noer, Putu Wijaya, N.Riantiarno.

Teater Angkatan Awal (Permulaan)

  • Oreon dipimpin oleh: TD. Tio Jr.
  • Dardanella yang dipimpin A. Piedro
Teater Sastra (1926-1942)
  • Bebasari (1926) : Rustam Efendi
  • Ken Arok dan Ken Dedes (1934) : Muh Yamin
  • Kalau Dewi Tara Sudah Berkata, Erlangga (1928), Eenzame Garoedavlucht (1932), Kertajaya (1933), Manusia Baroe (1940) Karya Sanusi Pane.
  • Lukisan Massa (1973) Setahun di Bedahulu (1938), Nyai Lenggang Kencana (1939) karya AMin Pane.
  • Bansacara dan Ranggapadmi Karya Ajirabas.
Angkatan Pertumbuhan (1940-1960)
  • Teater Bintang Surabaya dipimpin oleh Njoo Tjoeng Sen
  • Terang Bulan dipimpin The Theng Jjoen
  • Maya dipimpin Umar Ismail
  • ATNI dipimpin Asrul Sani, Umar Ismail, Sitor Situmorang, Wiratmo Sukito
Teater (1942-1945)
  • Taufan di ATas Asia, Intelek Istimewa, Dewi Reni, Insan Kamil, Rogaya, Bambang Laut, karya El Kasim (1943)
  • Liburan Seniman (1944), Api (1945), Mutiara dan Nusa Laut (1943), Mekar Melati (1945) Karya Usman Ismail.
  • Kami, Perempuan (1943), Antara Bumi dan Langit (1944), Jinak-Jinak Merpati (1945), Barang Tiada Berbahaya (1945), Karya Arman Pane.
  • Kejahatan Membalas Dendam (1945), Jibakoe Aceh (1945) Dokter Bisma (1945), Karya Idrues
  • Tuan Amir (1945) Karya AMal Hamzah
Periode (1945-1950)
  • Suling (drama Bersajak) 1946, Bunga Rumah Makan (1947)
  • Tembang (1949) Trisno Sumarjo
Babak Perkembangan Setelah Tahun 1950
  • Bentrokan dalam Asmara (1952) R. Sastro
  • Genderang Bratayuda (1953) Sri Murtono
  • Barabah (1961) Motinggo Busye
  • Murka (1963) ALi Audah
Angkatan Penalaran (Tahun 1960 - Sekarang)
  • Federasi Teater Kota Bogor dipimpin oleh Taufiq Ismail
  • Teater Populer dipimpin oleh Teguh Karya
  • Bengkel Teater Rendra dipimpin WS Rendra
  • Teater Ketjil dipimpin oleh Arifin C. Noer
  • Dapur Teater dipimpin oleh Remy Silado
  • Teater Danarto dipimpin oleh Danarto
  • Teater Pacul dipimpin Oleh Ravindra 
  • Teater Robban Tajo dipimpin oleh Ravindra (Proklamasi Kelulusan, Kursi Amanat, Sembilan Bidadari,dll)

Cara Memilih Peran Protagonis, Antagonis, Tritagonis

Diposkan oleh On 7:33 AM

Cara Memilih Peran Protagonis, Antagonis, Tritagonis
Salah satu unsur-unsur dalam pementasan seni teater adalah pemain/Pemeran/Tokoh/Artis. Pengertian Pemeran adalah orang yang memainkan cerita sesuai dengan karakter dan watak yang telah ditentukan oleh sutradara dalam cerita. Peran inilah yang akan dinikmati penonton dalam seni pertunjukan teater. Tanpa pemain atau pemeran ini maka cerita tidak mungkin bisa sampai pada penonton. Jangan sampai salah memilih pemain. Sutradara harus benar-benar jeli memilih pemain. Pemain juga bisa menawarkan diri untuk memilih karakter yang mereka kuasai. Kemudian minta pendapat seorang sutradara. Layak dan tidaknya maka akan diputuskan oleh Sutradara.

Seorang artis terkadang menawarkan diri menjadi pemain dengan karakter yang dipilihnya dengan maksud dia nyaman memerankan apa yang dikuasainya. Namun tetap yang memutuskan untuk dipilih adalah Sutradara. Sutradara akan mengamati sejauh mana karakter ini melekat pada pemain. Oleh karena itu sutradara akan memilih perwatakan sesuai dengan karakter yang terbagi menjadi 3 :
  1. Peran Protagonis : Peran protagonis ini adalah peran utama, atau peran inti. Peran ini menjadi sentral dalam cerita. Oleh karena itu peran ini sangat penting. Lantas bagaimana caranya menjadi pemeran utama ini. Apakah harus memiliki trik khusus untuk menjadi pemeran utama. Sebenarnya bukan trik khusus namun saya menamainya syarat-syarat untuk menjadi pemeran utama. Jadi Syarat-syarat untuk menjadi tokoh utama adalah Tekun dalam berlatih, memiliki banyak pengalaman, total dalam memerankan tokoh yang diceritakan.
  2. Peran Antagonis : Peran antagonis ini sangat penting juga, karena peran protagonis akan menjadi lebih hidup jika didampingi dengan peran antagonis. Banyak orang menyebut peran protagonis adalah peran lawan, Suka membuat masalah, Sumber segala sumber masalah. Bahkan tidak jarang pemeran protagonis harus dibenci oleh penonton. Jika hal ini (dibenci) terjadi maka pemeran antagonis benar-benar berhasil memainkan karakternya. Resiko yang ditanggung adalah dibenci, namun hanya dalam tampilan saja. Kadang kalau ketemu langsung ingin cubit saja. Sebab mungkin merasa gemes saja. Namun jangan khawatir, mereka tetap mencintai anda.
  3. Peran Tritagonis : Peran tritagonis dalam seni teater memang dibutuhkan. Peran ini cenderung menjadi penengah antara pemeran protagonis dengan antagonis. Kita bisa menyebut peran tritagonis adalah peran pendamai, atau penetralisir sebuah masalah. Syarat-syaratnya untuk peran tritagonis ini harus seseorang yang berwatak kalem, sederhana, berwibawa, bijaksana, dan cerdas serta berwawasan luas. Memiliki banyak solusi terhadap persoalan. Oleh karena itu sutradara harus memberikan teks yang memang benar-benar memiliki banyak pencerahan.
Demikian Cara memilih peran Protagonis, Antagonis dan tritagonis. Biasanya kita bisa menambah pemeran Figuran. Pemeran ini juga akan mempercantik penampilan. Kalau dalam sebuah sinetron TV biasanya tidak lupa menggunakan peran figuran. Namun untuk Penampilan teater yang diperankan dipanggung jarang sekali menggunakan peran Figuran. Kalau tampilan di Televisi kamera bisa difokuskan pada pemeran utama, atau antagonis maupun tritagonis, jadi penonton tetap akan bisa fokus pada cerita, namun kalau bermain peran secara live atau langsung pemeran figuran justru menghilangkan fokus. Namun kembali pada sutradara. Jika Sutradara cerdas pasti akan mampu mengatur semuanya dengan sempurna. 

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara

Diposkan oleh On 12:22 AM

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara Dalam unsur-unsur yang terlibat dalam pementasan, tentunya ada tim Artistik yang memiliki beberapa personil yang terbagi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan total bekerjasama mewujudkan pementasan yang sukses. Dalam seni Teater, Tim ini diantaranya terbagi menjadi beberapa yang tentunya memiliki fungsi masing-masing. Banyak muncul pertanyaan mengapa panggung itu sangat penting? Mengapa Tata rias itu dibutuhkan?, Mengapa Tata lampu harus ada?, mengapa tata suara tidak boleh ketinggalan? jawaban dari semua pertanyaan itu sebagai berikut :

  • Fungsi Panggung dan pentas : Disini naskah drama dihadirkan. Panggung harus ada karena berfungsi sebagai tempat pentas. Dengan panggung maka fokus pandangan penonton menjadi terpusat pada panggung. Tentunya panggung dibuat lebih tinggi dari tempat duduk penonton, sehingga tidak ada lagi penonton yang terhalang pandangannya terhadap pementasan berlangsung.
  • Fungsi Dekorasi : Dekorasi adalah pemandangan latar belakang yang terhias diatas panggung. Fungsi dekorasi ini adalah menguatkan naskah drama. Oleh karena itu panggung harus disesuaikan dengan tema dan naskah drama.
  • Fungsi Tata Lampu : Selain untuk menerangi panggung, Tata lampu bisa memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca dan suasana. Memberi efek pergantian siang dan malam, misalnya malam hari, maka lampu dibuat agak redup, sedangkan siang hari, lampu dibuat terang. Dan sebagainya. Lampu juga dapat membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan. Lampu juga bisa memberikan variasi yang berubah-ubah.
  • Fungsi Tata Suara : Tata suara itu meliputi beberapa hal seperti Sound System, Microphone, efek bunyi, dan alat musik. Tujuannya adalah membuat suara pemain saat berdialog membawakan naskah terdengar dengan jelas. Dalam seni Teater, Musik pengiring drama harus disesuaikan dengan suasana yang sedang berjalan. Jangan sampai dialog sedih, diisi dengan musik yang gembira. Jangan sampai musik pengiring lebih keras dari suara pemain. Ini semua menjadi tanggung jawab Tata Suara.
  • Fungsi Kostum : Kostum adalah pakaian kelengkapan yang dikenakan pemain dalam pementasan. Oleh karena itu kostum  memiliki fungsi menghidupkan karakter aktor (suku bangsa, usia, status sosial, Kepribadian). Kostum juga digunakan sebagai pembeda setting, artinya kostum dapat membedakan antara aktor satu dengan aktor lain. Kostum juga sebagai alat bantu bagi pemain peran, Kostum membuat aktor merasa nyaman pada setiap posisi yang diperankan. Kostum memberikan efek visual gerak dan dapat menambah keindahan.
  • Fungsi Tata Rias : Tata rias bisa dikatakan seni kosmetika. Artinya untuk menciptakan wajah aktor yang diinginkan sesuai dengan tuntunan naskah. Tata rias harus memperhatikan tata lampu agar tidak sia-sia. Kalau adegan dengan lampu redup, usahakan rias agak lebih cerah, kostum juga lebih cerah, dengan tujuan tokok tetap terlihat penonton. Tata rias bisa juga untuk merias tubuh, Mengatasi efek lampu, Membuat wajah sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-Tugasnya

Diposkan oleh On 11:48 PM

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-TugasnyaKerjasama agar pementasan seni teater berjalan dengan sukses wajib dilakukan. Sangat tidak mungkin jika dalam pementasan teater bisa dilakukan sendirian. Ada pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam pementasan Seni Teater. Ada beberapa personil yang harus diajak kerjasama untuk pementasan teater yang sempurna. Tanpa adanya unsur-unsur ini maka seseorang tidak akan mampu mewujudkan pementasan teater yang profesional. Masing-masing unsur memiliki tugas sesuai kapasitas mereka masing-masing. Mereka akan bekerja sesuai dengan tugas pokok. Mereka akan saling mengisi dalam pementasan teater. Bahkan pementasan teater tak akan mungkin terlaksana jika tidak ada kerjasama antar mereka.

Unsur yang terlibat dalam pementasan:

  1. Sutradara : Sutradara merupakan koordinator utama dalam mengatur segalanya secara detail. Sutradara memiliki tugas yang sangat berat. Sutradara harus memilih naskah. Sutradara harus mengurus akting para pemain. Sutradara harus mengurus, kostum, tata lampu, tata rias, masalah teknis, pentas. Semuanya harus berdasarkan persetujuan sutradara. Artinya sutradara memiliki tugas sentral dalam pementasan karena mengingat fungsi sutradara yang begitu banyak.
  2. Pemain : Pemain adalah personil wajib dalam pementasan. Tidak ada pemain, tidak ada pementasan. Pemain tidak bisa digantikan dengan siapapun kecuali sutradara. Pemain harus memiliki kemampuan improvisasi yang luar biasa. Kemampuan mengolah vokal menjadi kewajiban pemain. Kemampuan beradu akting diatas panggung tanpa merasa canggung dan gemetar. Penuh percaya diri. Memiliki artikulasi pengucapan yang sempurna. Dan cakap dalam menangkap lemparan percakapan dengan tempo yang tepat.
  3. Pengurus Produksi : Personil ini juga sangat berperan. Pengurus produksi bertugas mencari gedung untuk pentas. Biasanya mereka bekerja satu tim dalam sebuah wadah yang disebut dengan panitia. Panitia ini tentunya memiliki struktur dan tugas panitia yang harus bekerja sama untuk membuat pementasan sukses. Pengurus produksi tentunya ada bendahara, sekretaris, dan seksi-seksi dalam pementasan.
  4. Tim Artistik : Tim ini terdiri dari penata panggung atau pentas, Penata dekorasi panggung, Penata lampu, Penata suara, Penata Rias dan Kostum yang memiliki fungsi masing-masing. Masing-masing anggota tim sangat penting sebab memiliki fungsi dalam pementasan. Tim ini akan membuat karakter tokok menjadi lebih kuat. Dengan make up maka tokoh orang tua bisa dibuat. Dengan membuat kerut wajah maka tokoh ini semakin terlihat.

Pedoman Olah Vokal Atau Olah Suara

Diposkan oleh On 8:37 AM

Perlu kita pelajari pedoman olah vokal atau bisa kita katakan olah suara. Karena untuk menemukan latihan yang tepat dalam olah vokal atau pun suara butuh pedoman-pedoman yang bisa dijadikan acuan untuk pemula yang baru mempelajari vokal atau pun suara agar dalam penampilan teater nanti bisa maksimal dengan artikulasi yang sangat jelas.

Sebagaimana latihan olah tubuh, kita butuh pemanasan terlebih dahulu, jangan langsung teriak atau hal lain yang sekiranya akan mengganggu pita suara. Dilakukan pemanasan saat olah vokal dengan tujuan agar otot-otot organ produksi suara bisa kendor. Cara latihan olah vokal dengan cara senam wajah, senam lidah dan senam rahang. Senam wajah cukup dengan membuka mulut selebar-lebarnya dengan melakukannya berulang kali. Cara senam Lidah bagaimana? tentunya dengan cara menjulurkan lidah, namun jangan sampai dilihat orang, nanti dikira gila, he,,, he,,,. Selanjutnya bagaimana senam Rahang, cara senam rahang itu membuka mulut kemudian menggeser rahang ke kanan dan ke kiri, kemudian membuka mulut selebar-lebarnya. Itulah cara senam Muka atau Wajah, senam Lidah dan senam rahang dalam latihan olah vokal.

Pedoman Olah Suara Sebagai Berikut :

  1. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Ini akan memicu ingatanmu.
  2. Latihan dilakukan dengan santai tapi serius. Bersabarlah, lakukan latihan secara berulang-ulang agar kita benar-benar menguasai teknik olah vokal dengan benar.
  3. Hindari ketegangan, dan lakukan sesuatu tanpa adanya rekayasa. Lakukan dengan wajar, dan alami. Apalagi suaranya dibuat-buat.
  4. Jangan terburu-buru dalam latihan, biarkan otot berjalan secara alami. Jika lelah maka lebih baik istirahat dulu kemudian jika sudah pulih, kita bisa melanjutkan latihannya. Tidak usah terlalu lama dalam latihan. Namun yang terpenting latihan rutin, disiplin, istiqomah dalam berlatih.
  5. Latihan tidak boleh dilakukan tanpa melalui tahap tahap tertentu. Seseorang harus melalui tahap olah tempo dengan baik, mulai tempo lambat, tempo sedang dan tempo Cepat.
Lima Perdoman yang harus dijaga agar tampilan kita nanti maksimal. Tidak hanya menyanyi saja namun bermain teater jiuga dibutuhkan suara yang bagus dan maksimal. Semoga dengan mengetahui pedoman Olah Vokal atau olah suara, maka harapannya jangan sampai keluar dari pedoman tersebut.

Teknik Latihan Teater

Diposkan oleh On 12:23 AM

Seni teater tentunya sama dengan seni peran, teater cenderung mengutamakan olah tubuh dan ekspresi jiwa. Namun yang namanya teater jangan hanya difahami orang yang berperan diatas panggung saja. Sebenarnya banyak orang yang berperan dibalik layar yang mendukung keberhasilan penampilan diatas panggung seperti Sutradara, Tim make up, Tim kostum, Tim produksi yang harus bekerjasama demi suksesnya penampilan teater.

Teknik Latihan Teater

Sutradara biasanya menuntut pemainnya untuk all out memerankan karakter yang dilakonkan. Sutradara menuntut pemain teater untuk tekun berlatih mengolah tubuh. Karena bisa saja ada perbedaan umur, misalnya anak muda yang memerankan orang tua dengan karakter yang lemah dengan gaya bicara yang agak bergetar. Ini butuh latihan, butuh penelitian, butuh bertanya dengan orang tua, dan berlatih menirunya agar penampilannya bisa maksimal. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi pemain teater menguasai teknik Latihan Teater dengan baik. Teknik latihan peran sebagai berikut :
  1. Teknik Olah Tubuh : Tubuh setiap orang ada yang ceking alias kurus, ada yang gemuk ada yang berotot, ada yang bertubuh kekar dan ada pula yang lemas dan lain sebagainya. Untuk melatih tubuh agar lentur dan tidak kaku saat dipanggung. Apakah melatih orang kurus dengan orang gemuk lebih mudah melatih orang kurus dalam hal keluwesan? Belum tentu orang yang gemuk akan bermain kaku diatas panggung. Asalkan sungguh-sungguh berlatih semua bisa memerankan tokoh dengan lentur dan santai. Caranya dengan Olahraga Fisik agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
  2. Teknik Olah Vokal : Olah vokal menjadi pilar utama dalam suksesnya tampilan teater diatas panggung. Suara yang bagus, clear, artikulasinya terjaga maka karakter yang dilakonkan akan berhasil dengan sempurna. Olah vokal mulai dari suara berat, suara ringan, mendesah, halus, menangis, tertawa dan membentak harus dikuasai dengan baik. Dan jangan lupa untuk latihan rangkaian logat masing masing daerah atau pun negara. Ini pun harus dipelajari dengan sungguh-sungguh. Dalam olah vokal jangan lupa olahraga seperti saat melakukan olah Tubuh. Pemanasan dulu sebelumnya, hal ini dimaksudkan agar otot-otot organ produksi suara bisa kendor. dan fresh kembali. Caranya olah mulut, olah rahang, olah wajah bahkan sampai pada senam lidah. Harapannya adalah anda konsentrasi mengikuti pedoman olah vokal atau olah suara.
  3. Teknik Olah Pikir : Kecerdasan adalah hal yang harus diasah. Apalagi orang baik akan memerankan orang nakal, maka pemeran harus mengkondisikan dirinya untuk melakonkannya dengan baik. Apalagi jika disuruh memainkan orang gila. Maka seorang pemain harus menunjukkan bahwa otaknya tidak waras. Peran orang buta, pemain benar-benar harus melakukan penelitian melihat orang buta, bagaimana orang buta berjalan, menoleh saat dipanggil dan lain sebagainya. Harus konsentrasi, melakukan pendalaman jiwa. Jangan lupa untuk berimajinasi dalam menguatkan peran kita. Harapannya adalah penonton faham apa yang kita peragakan dipanggung. 

Merancang Pementasan Teater Kreatif

Diposkan oleh On 8:54 AM

Kalian tahu nggak yang dimaksud dramatisasi? Saya sering mendengar dalam seni teater, kata dramatisasi yang terkadang secara sekilas tidak tahu maksudnya secara spontan. Namun kalau kita fahami lebih dalam bahwa dramatisasi adalah proses improvisasi secara kreatif antar pemain drama dalam memperagakan rangkaian cerita. Oleh karena itu masing-masing pemain harus serius dalam mengeksplorasi naskah yang akan dilakonkan. Dengan demikian proses dramatisasi harus melalui beberapa tahap:

Menentukan Gagasan Cerita

Yang menjadi langkah pertama adalah menentukan tema. Sebaiknya tema yang dilakonkan mengandung unsur pendidikan. Karena tujuan bermain teater salah satunya harus menganut prinsip katarsis. Katarsis adalah penyucian jiwa. Artinya teater harus ada yang bisa dipetik untuk dijadikan pelajaran. Ini menjadi prinsip utama dalam membuat naskah.

Menyusun Naskah Drama

Ada sederet pengalaman yang saya alami ketika saya membuat naskah teater dengan Judul Pertiwi, Proklamasi Kelulusan, Pramuka Gila, MalinKundang Khusnul Khotimah (3 Bahasa=Indonesia, Inggris, Arab), Kursi Amanat, Timun Emas India, Sembilan Bidadari yang dimainkan oleh tokoh-tokoh teater yang berasal dari sejumlah siswa PONPES Roudlotusysyubban Tawangrejo, harus ada perencanaan yang matang. Karena teater ini dilakonkan di atas panggung, maka naskah teater harus disesuaikan dengan keluar masuknya panggung. Tidak asal masuk panggung, namun harus diatur secara matang sehingga alur cerita bisa difahami oleh penikmat seni.

Memainkan Cerita

Jika naskah sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah memainkan cerita. Dalam memainkan cerita harus melalui proses latihan yang berulang-ulang, sehingga nantinya saat memainkan akan dapat memperagakannya secara sempurna. Latihan rutin mejadi agenda pokok dalam aktifitas berkarya seni peran. Tanpa latihan maka akan menjadikan perjalanan cerita kurang bisa dihayati. Dalam proses latihan harus ditunjukkan dulu plot cerita. Plot bisa diartikan Garis besar cerita yang dimainkan. Seleksi dengan jeli pemain yang akan memainkan peran. Carilah karakter yang paling cocok dengan tokoh yang diperankan. Jangan sampai keliru.
Siswa yang akan bermain teater harus benar-benar dibekali dengan ketrampilan berolah vokal, artikulasi, intonasi dan dinamikanya harus tepat. Jangan lupa sediakan kostum sederhana namun mampu menjadi simbol penokohan.

Mengevaluasi Permainan

Dalam evaluasi yang perlu diperhatikan adalah kelebihan dan kekurangan pemain dalam memainknan peran. Jika ada sebuah kelebihan maka kita tekankan untuk tetap dipertahankan dalam pementasan-pementasan berikutnya. Namun bagaimana jika ada kekurangannya? langkah kita adalah mencari penyebab kekurangannya kemudian adakan observasi dan temukan solusinya.

Memainkan Ulang


Memainkan ulang terkadang menuai kebosanan. Latihan saja itu terkadang sudah sangat membosankan apalagi memainkan ulang naskah yang pernah kita garap. Kebosanan ini secara otomatis akan hilang jika kita mampu secara kreatif memodifikasi cerita tanpa mengubah makna dan esensinya.  Bagaimana jika kita memainkan ulang drama yang pernah dilakonkan dengan pemain yang berbeda alias cari orang lain saja jika tidak sanggup untuk memerankan ulang. Memang sutradara harus fit dan memiliki daya khayal tinggi, daya imajinasi yang berlebih dan kontrol terhadap setiap naskah dan pemain. Setelah itu selalu mengadakan evaluasi demi teater yang lebih maju dan berkembang. 

Part I

Part 2


Part 3

Saluran Youtube kami banyak menampilkan teater siswa silahkan bisa kunjungi dan subcribes!
https://www.youtube.com/channel/UCfYqyfouEOjoGL9qF6ehdQQ

Seni Teater

Diposkan oleh On 7:29 PM

Seni Teater adalah sebuah karya bermutu yang diciptakan dengan kemampuan yang luar biasa yang disajikan dengan bermain peran, atau memperagakan tokoh tertentu untuk mendapatkan apresiasi.
Seni teater mencakup seluruh cabang seni, mulai dari Seni Rupa yang diwujudkan dengan make-up, costum, kemudian melibatkan seni Musik sebagai iringan serta olah vokal untuk menyampaikan isi cerita, dan juga melibatkan Seni Tari yang nantinya akan dikonsentrasikan pada olah gerak berupa wiraga, wirasa yang mendukung penokohan yang dimaksudkan.

Dalam blog ini memang akan mengarahkan pembaca setia blog a agar senantiasa mendapatkan ilmu, walaupun singkat tetapi bermanfaat. Orientasi saya adalah pembaca setia selanjutnya akan menindaklanjuti gambaran yang didapat, kemudian akan mencari referensi yang lebih banyak di Dunia Maya.

Seni Teater mencakup keseluruhan. Orang yang terjun dalam dunia teater harus mampu menguasai semua cabang seni. Hal ini dimaksudkan akan membuat seseorang mampu memerankan tokoh secara maksimal. Bahkan jika seseorang tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa, maka akan mampu berkarya secara maksimal. Memberikan pertunjukan Teater yang luar biasa.

Teater itu memang seni peran, namun harus dibedakan dengan ber-akting di depan kamera dengan kelengkapan yang serba lengkap, teater hanya dengan perlengkapan yang sederhana harus bermain peran dengan baik. Teater tidak ada pengulangan jika terjadi kesalahan pengucapan atau kesalahan peran. Maka didalam teater harus memiliki kemampuan berimprovisasi. Jangan sampai kesalahan itu terlihat. Contoh saja: Jika orang memanggil ibunya dengan sebutan Ayah, bagaimana mengatasinya? maka harus disesuaikan dengan konteks cerita yang dibawakan. Yang menjadi ibu ketika dipanggil ayah juga harus tanggap dengan melontarkan pertanyaan balik " Kenapa engkau memanggil ayah nak? apakah engkau kangen dengan ayahmu?". kemudian anak menjawab "Iya bu". Selanjutnya ibu akan mengembalikan pada teks yang awal,"Sudahlah nak, do'akan saja ayahmu agar dia bisa berhasil disana". kemudian anak kembali dengan memanggil Ibu. "Ibu....." dan seterusnya. melanjutkan teks yang tertulis.

Diatas tadi adalah salah satu improvisasi sederhana. Hal ini butuh kerja sama antar pemain, harus saling mengerti dan saling berimprovisasi. Maka disini kesulitan teater, jika sudah manggung dan terjadi kesalahan, maka harus melakukan improvisasi dengan baik dan sempurna.

Demikianlah pengertian tentang teater, jika kalian menanyakan apa sih pengertian Seni Teater itu. Maka sudah kami jawab secara singkat namun bermanfaat. Seni Teater menjadi kesukaan siswa, karena sekarang media seperti camera sudah banyak ditemukan dan digunakan, sehingga karya-karya siswa bisa didokumentasika.

Unsur - Unsur Teater

Diposkan oleh On 1:50 AM

Unsur teater menjadi sangat penting, karena belum dikatakan teater jika belum memenuhi kriteria atau belum memenuhi unsur-unsur teater berikut yang akan diulas dalam artikel Unsur-Unsur Teater. Dalam Unsur-Unsur teater ini tentunya akan saling mendukung atau saling melengkapi antara unsur satu dengan unsur yang lainnya. Jika kita mengetahui bahwa pengertian Seni Tari juga meliputi segala unsur-unsur-unsur tadi, maka yang seharusnya kita lakukan adalah jangan sampai kita mengurangi unsur yang telah ada. Kalau perlu, lebih baik menambah dengan apapun yang sekiranya mendukung kesuksesan pementasan teater yang diinginkan. Orang akan menjadi faham atas apa yang telah diperankan. Orang menjadi mengerti pesan yang disampaikan melalui pementasan teater.

Beriku ini adalah unsur teater yang kita maksud:

UNSUR INTERNAL

Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.

Naskah
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.

Pentas
Pentas merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan, karena pentas merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada property, tata lampu, dan alat-alat yang lain yang berkenaan dengan pentas.

Sutradara
Sutradara merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan. Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas yang mau digunakan.

Kostum
Kostum adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya yang bagaimana.

Unsur internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui pula unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.

UNSUR EKSTERNAL

Unsur Eksternal Teater Unsur eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang menyangkut pemintasan.

Staf Produksi
Staf produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), angran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.

Direktor/ sutradara
Direktor atau yang sering kita kenal dengan sutradara memiliki peran sebagai pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan, menyiapkan aktor.

Stage manager
Stage manager bertugas Pemimpin panggung dan membantu sutradara.

Desainer
Menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat, suasana), Property (perlengkapan pentas), lighting (tata lampu), Costume (tata busana), Sound (pengeras suara)

Crew
Crew dalam hal ini akan memperlancar jalannya pementasan. Maka tugas para crew adalah mengurusi bagian pentas, bagian tata lampu, bagian perlengkapan, bagian tata suara musik, 

Sutradara dan Asistenya
Seorang sutradara memilih naskah, memilih aktor, melatihnya, dan lain sebagainya. Asisten sutradara (astra) Membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sutradara seperti make up (menghias aktor). Lighting  (mengatur tata cahaya pentas), Property (menyiapkan segala properti yang dibutuhkan), Dan lain sebagainya (tergantung kebutuhan produksi).

Unsur - Unsur Teater


Seni Teater

Diposkan oleh On 1:16 AM

Seni Teater adalah cabang dari 4 cabang seni. Seni teater memiliki arti atau pengertian secara khusus. JIka orang menanyakan apa pengertian seni teater? maka disini and abisa menemukan jawabannya. Teater berasal dari kata Yunani, “theatron”  (bahasa Inggris, Seeing Place)  yang artinya tempat atau gedung  pertunjukan. Gedung pertunjukan dalam hal ini ada panggung didalam gedung yang kemudian didepan panggung ada sejumlah kursi untuk penonton. Dalam sebuah Pengertian teater ini akan tersusun Unsur-Unsur Teater yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Kemudian dalam perkembangannya, dalam pengertian yang lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak atau dipertontonkan pada khalayak ramai yang berupa rangkaian cerita yang tersusun secara sistematik yang diperagakan oleh para pemain atau aktor. Teater dipandang sebagai pertunjukan penokohan atas cerita yang digelar. Teater lebih menitik beratkan pada alur cerita tokoh-tokoh yang diperankan. Kalau boleh kita tarik kesimpulan bahwa teater adalah pertunjukan cerita melalui tokoh-tokoh yang diperankan. Contoh teater yang biasa kita temui dalam lingkungan kita misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, wayang golek, wayang suket, wayang kulit, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, lenong, opera dan lain sebagainya. 

Teater dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu, bermain perang-perangan, dan lain sebagainya. Kalau dalam istilah pewayangan, urutan dalam memerankan teater meliputi Jejer, atau bisa kita sebut pertemuan disebuah istana, rumah atau di tempat tertentu sebagai pijakan pertama dalam memerankan tokoh-tokoh. 


Kemudian paseban Jawi. Artinya paseban jawi disini adalah sebuah situasi yang berbeda dengan jejer yang pertama, namun masih dalam lingkungan sekitar istana pada saat jejer pertama. Kemudian Jejer kedua. Dalam Jejer kedua ini dihadapkan pada poenokohan yang menjadi versus atau lawan yang akan bertemu dengan Jejer pertama. Dilanjutkan perang gagal. Dalam hal ini perang gagal berisi tentang konflik yang dihadapi oleh jejer yang pertama dan kedua. 

Selain definisi tersebut diatas, teater merupakan manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara adat, ritual kerajaan, upacara kenegaraan, dan lain lain yang kesemuanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis. 

Berdasarkan paparan di atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di dalamnya merupakan realitas fiktif”, (Harymawan, 1993). 

Seni TeaterDengan demikian Arti Teater adalah pertunjukan lakon yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton. Seni Teater adalah Karya yang bermutu yang diciptakan dengan kemampuan yang luar biasa yang diwujudkan dengan pertunjukan lakon yang dimainkan sesuai penokohan yang dilakonkan yang dipertunjukkan diatas pentas yang disaksikan oleh para penonton.

Teater atau Drama?

Teater adalah istilah lain dari drama, Orang lebih mengenal drama dibanding dengan teater. Jika teater adalah penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti) maka drama adalah cenderung pada penyajian penokohan (bermain Peran).

Seni TeaterProses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Tujuan Teater diharapkan menciptakan suasana takjub dalam setiap tokoh yang diperankan. Teater memiliki tujuan KATARSIS atau penyucian jiwa. Yang dimaksud penyucian jiwa adalah dari tampilan teater yang diperankan maka ada nilai-nilai positif yang bisa dijadikan pelajaran bagi si penonton.

Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama

Teater dalam arti sempit dan Luas

Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
Teeater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis yang diatur oleh sutradara).
Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.

Kesimpulan Pengertian Teater

  • Secara etimologis : Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
  • Dalam arti luas : Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
  • Dalam arti sempit : Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media : Percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.

Pergelaran Dan Pameran

Diposkan oleh On 8:03 PM

Pameran dan Pergelaran seni rupa maupun seni kriya. Pameran berasal dari kata Pamer mendapat imbuhan an, menjadi Pameran. Secara istilah pameran adalah Kegiatan mempertontonkan hasil karya kepada halayak ramai untuk mendapatkan apresiasi. Pergelaran memiliki arti sama dengan pameran, namun letak perbedaannya adalah kalau pameran bersifat tidak bergerak, kalau pegelaran juga memiliki arti mempertontonkan karya kepada orang banyak untuk mendapatkan apresiasi namun bersifat bergerak.

Contoh untuk kegiatan pameran adalah pameran lukisan, Pameran kaligrafi, pameran seni kriya dan lain sebagainya. Contoh untuk pergelaran adalah Pergelaran wayang kulit, Pergelaran Teater, Pergelaran musik jazz dan lain sebagainya. Jika ada yang mengatakan pameran wayang kulit, berarti wayang kulit hanya dipajang pada papan panel atau sketsel tidak untuk dimainkan. Wayang hanya ditempatkan pada meja khusus seni kriya atau dapat langsung dipasang ditembok jika tidak memiliki papan panel atau sketsel. Kalau pergelaran wayang kulit berarti ada peran serta dalang untuk melakonkan sebuah cerita dengan media berupa wayang kulit untuk mempertegas tokoh yang diperankan.

Pamer dengan Pameran apa bedanya?

Pamer dan pameran memiliki kesamaan, Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
  • Kata pamer yaitu menunjukkan HARTA kepada halayak ramai atau orang lain untuk Mendapatkan PUJIAN. Artinya seseorang akan merasa puas jika seseorang tersebut dipuji karena memiliki harta dan kekayaan berlimpah.
  • Kata Pameran memiliki arti menunjukkan HASIL KARYA kepada khalayak ramai atau masyarakat banyak untuk mendapatkan APRESIASI. Apresiasi yang tentunya memiliki tingkatan apresiasi tertentu. Pujian merupakan tergolong apresiasi pada tingkatan paling rendah. Namun yang dihargai adalah kemampuan kita, bukan harta kita, dengan demikian memamerkan hasil karya seharusnya menjadi mental siswa yang sedang mempelajari seni.
  • Dalam sebuah pameran butuh yang namanya Ruang Pameran dan Kelengkapannya. Pameran tidak membutuhkan panggung. Cukup level kecil untuk sekedar berpidato. 
  • Pameran bisa dilakukan didalam ruangan (indoor) maupun diluar ruangan (outdoor).

Pertunjukan atau Pergelaran atau Penampilan?

  • Jangan terlalu meneliti secara detail istilah yang dipakai untuk materi ini. Semuanya memiliki maksud yang sama. Jangan terlalu membedakan hal tersebut. Pertunjukan wayang kulit dalam sebuah lakon jejer I misalnya yang akan digelar dan ditampilkan didepan umum.
  • Dalam Pertunjukkan biasa memanfaatkan panggung sebagai tempat pergelaran. Panggung menjadi media utama dalam hal ini.
  • Pergelaran juga bisa dilakukan didalam ruangan maupun diluar ruangan.
  • Sound system menjadi kelengkapan pokok dalam pergelaran. Semakin bagus kapasitas soundnya maka akan semakin terdengar luar biasa.
  • Apalagi pertunjukan seni musik dengan menghadirkan band-band papan atas. Jika Sound system jelek, maka kepuasan batin akan berkurang.
Berikut ini media pembelajaran dari teman saya saat PLPG Seni Budaya di Hotel Semarang. Mas Sri Kuncoro SP.

Tampilan Power Point




Media pembelajaran, Pergelaran dan pameran untuk seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari bisa menggunakan materi ini untuk teori atau untuk KI-3 dan KI-4. Pokoke manteb. Kang Kunchoro beraksi kembali dengan vokalis dari siswa sebagai bukti Penguasaan seluruh KI, baik KI-1, KI-2, KI-3, KI-4.

Kritik dan saran musti selalu diberikan agar makin sempurna atau lebih baik.