Kategori

Unsur-Unsur Teater Modern

Diposkan oleh On 12:04 AM

Adegan Berdoa, Gerakan mengadahkan Tangan
Unsur-Unsur Teater Modern, kita harus memahami teater. Pengertian teater secara umum adalah suatu kegiatan berekspresi yang bertolak dari alur cerita yang dipertunjukkkan dengan menggunakan tubuh sebagai media utama,sedangkan proses penciptaanya digunakan unsur gerak, suara, bunyi dan tampilan serta rupa. Maka dari rumusan tersebut bisa kita simpulkan bahwa unsur-unsur Teater Modern atau mancanegara adalah sebagai berikut:
  1. Tubuh sebagai media utama
  2. Gerak sebagai unsur penunjang
  3. Suara sebagai penunjang utama
  4. Bunyi sebagai unsur pembantu penunjang
  5. Rupa sebagai unsur pembantu penunjang
  6. Cerita sebagai unsur utama proses penciptaan suatu bentuk seni teater.

Keterangan mengenai unsur-unsur teater modern

Pentingnya Tubuh dan anggota tubuhnya

Tubuh dikatakan media utama sebab, tanpa ada tubuh maka peragaan tidak bisa dilakukan. Namanya saja peragaan, tanpa raga maka tidak mungkin ada peragaan. Peragaan akan bisa dilakukan apabila ada tubuh. Anggota tubuh menjadi sangat berarti demi memperagakan beberapa adegan. Tangan bisa digunakan untuk mengambil sesuatu, menagkis, memukul, memegang dan lain sebagainya, Bahkan jari akan menjadi penting jika ada adegan meunjukkan sesuatu. Dibagian kepala banyak terdapat bagian-bagian tubuh yang tidak kalah pentingnya. Mata misalnya, bisa mengekspresikan sedih, gembira dengan didukung raut muka yang menunjukkan kesedihan. Bibir, mulut dan lain sebagainya akan membantu menciptakan suasana yang diperagakan.

Pentingnya Gerak

Kemudian dari semua organ-organ tubuh tersebut digerakkan maka akan menjadi bermakna. Gerak merupakan unsur penunjang tubuh yang disediakan. Gerakan mata, melirik ke kanan dan kekiri memiliki arti mencari sesuatu. Ketika telinga tidak bergerak, maka mata dan tangan akan membantu mendukung adegan sedang mendengarkan sesuatu. Mata melerok ke arah yang didengarkan sedangkan tangan ditempelkan didekat telinga. Maka disitu tanpa perkataan pun sudah tercipta sebuah adegan mendengarkan. Meminta sesuatu cukup dengan menengadahkan tangan. Tanpa berkatapun maka adegan meminta sudah tercipta.

Pentingnya Suara

Suara menjadi penting jika memang gerak sudah tidak mampu menciptakan sebuah adegan. Suara juga bisa mendukung sebuah gerakan. Maka dengan suara, cerita akan lebih cepat tersampaikan. Orang mungkin tidak faham ketika gerakan telunjuk jari diacungkan keatas. Tanpa suara maka jari diacungkan keatas akan menimbulkan berbagai macam persepsi. Bisa saja penonton memaknai "satu". Bisa saja penonton memaknai "Yang diatas" atau "Maha Kuasa". Bisa saja penonton memaknai " Ingat" dan lain sebagainya. Namun dengan suara akan lebih cepat dimengerti penonton. Misalnya mengacungkan jari telunjuk keatas sambil berbicara "Kita harus selalu ingat pada Yang Maha Kuasa". Itulah pentingnya suara dan pemakaiannya.

Pentingnya Bunyi

Sarana pendukung yang satu ini akan sangat dibutuhkan bagi pertunjukan atau pentas teater. Banyak peralatan yang dibutuhkan. Namun biasanya jika kita benar-benar menginginkan sarana atau alat-alat bunyi yang tepat adalah Keyboard. Mengapa saya rekomendasikan Keyboard. Sebab dengan satu alat musik ini semuanya bisa direka dan dilengkapi dengan berbagai macam back sound. Misalnya, suara helikopter, suara bunyi telephone, Suara hantu, Suara burung dan suara ombak sekalipun semua sudah disediakan di keyboard. Maka tinggal bagaimana penerapanya serta edit videonya.

Pentingnya Rupa

Rupa bisa ditampilkan dengan kostum, make up, dengan setting panggung dan beberapa asesories. Semua itu penting. Baik kita akan kupas satu persatu. KOSTUM dengan kelengkapan asesorisnya akan mennggambarkan profesi dan situasi tokoh. Make up juga akan mendukung karakter penokohan. Asesories menjadi sangat penting jika ada adegan memotong hewan kurban misalnya. Maka golok akan menjadi asesories inti. Tidak bisa tidak. Jika digantikan dengan asesories lain tentu tidak bisa. Misalkan adegan menyembelih hewan kurban maka tidak bisa hewan kurban disembelih menggunakan tas. Ini yang kami maksudkan penting itu. Tergantung situasi dan kondisi cerita. SETTING panggung akan menjadi penting jika memang situasinya menuntut adanya setting tersebut. Misalnya saja adegan berziarah ke makam orang tua. Maka batu nisan serta gundukan tanak menjadi setting pokok. Walupun untuk material bisa dimodifikasi. Misalnya gundukan tanahnya dari kain yang ditumpuk kemudian ditutup dengan kain hitam, Sedangkan batu nisan dibuat dari sterofoam maka orang akan tahu bahwa adegan ini sedang di pusara ibundanya.

Pentingnya Cerita

Tanpa cerita, tanpa judul tanpa naskah, bagaimana jadinya pertunjukan teaternya. Bakal gagal dan mengecewakan. Konsep menjadi penting dalam cerita. Gambaran peristiwa menjadi ada jika ada sebuah cerita. Adegan akan tersusun rapi jika ada cerita yang dilakonkan. Tema menjadi pijakan awal untuk membuat sebuah cerita. Naskah merupakan visualisasi dari sebuah cerita yang bakal dilakonkan. Judul menjadi arahan pokok dalam setiap cerita. Ketika seseorang mendengarkan judl yang bakal dilakonkan, maka seorang penonton tersebut memiliki gambaran secara singkat isi cerita. Misalnya Judul yang diangkat adalah Kandasnya CInta Firman. Maka seorang penonton bakal tahu bahwa ceritanya pasti firman punya kekasih dan firman mencintainya, namun pada akhirnya kandas. Penonton sudah memiliki gambaran pokok, namun penonton akan dibuat penasaran, Apa penyebab kandasnya cinta firman. Siapa orang yang dicintai firman, dan Bagaimana itu semua bisa terjadi. APa yang akan terjadi jika firman kehilangan cintanya. Apakah firman nantinya berakhir bahagia, ataukah justru tetap pada kesedihan dan lain sebaginya. Itu tadi hanyalah contoh saja. Bahkan judul diatas sampai detik ini belum dibuat naskah ceritanya.

Demikian mengenai pentingnya semua unsur yang harus ada dalam teater. Idealnya semua unsur tersebut harus dipenuhi jika menginginkan pertunjukan teater berjalan dengan baik dan menakjubkan.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Silahkan Berkomentar Yang baik dan Sopan Agar blog ini bisa berkembang lebih baik.