Kategori

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya

Diposkan oleh On 9:36 PM

Disekitar kita banyak dijumpai produk seni kriya yang bisa anda amati dari bahannya. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat seni kriya memang beragam. Alam kita sudah menyediakan bahan-bahan untuk membuat seni kriya. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan bahan-bahan tersebut. Orang akan melihat bahan untuk membuat seni kriya jika orang tersebut ingin menentukan tekniknya atau dengan kata lain bahwa Teknik Pembuatan Seni Kriya akan ditentukan setelah melihat bahan-bahan untuk membuat seni kriya.

Yang saya bahas disini adalah bahan yang digunakan untuk membuat seni kriya. Artinya saya merekomendasikan bahan-bahan ini karena mudah didapat, dan tentunya bisa kita temukan dilingkungan sekitar kita. Saya juga akan memberikan beberapa contoh yang sesuai dan biasa saya temukan dilingkungan saya. Jika ada perbedaan bahan dengan contoh, itu semata-mata adalah kreatifitas anda untuk merubahnya. Misalnya saja gantungan kunci yang dibuat dengan menggunakan bahan kayu, bisa dibuat juga dengan menggunakan bahan kain flanel maupun logam.

Jenis-jenis seni kriya menurut bahan yang digunakan sebagai berikut :

Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
Pot Bunga Dari 
  1. Kriya kayu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kayu. Kayu ini yang umum digunakan untuk membuat seni kriya. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jati, kayu randu, kayu mangga, kayu mahoni, kayu pinus dan lain-lain. Anda harus benar-benar cerdas memilih kayu yang ringan dan awet. Untuk itu saya merekomendasikan bisa menggunakan kayu pinus. Contoh : Gantungan Kunci, Miniatur mobil, miniatur rumah dan lain sebaginya.
  2. Kriya Tekstil adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan kain. Cara membuat kain sebenarnya beragam. Kain bisa dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipress. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipilin atau dipintal untuk menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut. Ketebalan kain tergantung helai benang yang dipakai, jika helai benang yang dirajut semakin besar, maka kain yang dihasilkan juga semakin tebal. Keragaman karya seni kriya tekstil bisa dilihat dari jenis bahannya, Teknik Pembuatannya, Ragam Hias Geometrisnya. Kriya tekstil di Indonesia dikelompokkan menjadi dua yaitu Karya Batik dan Karya Tenun. (Motif Batik Flora dan Fauna) Contoh : Kain Batik
  3. Kriya Keramik adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan Keramik. Asal keramik adalah berasal dari tanah liat yang dibentuk, kemudian dikeringkan. Setelah kering lalu dibakar dengan suhu tertentu dan setelah jadi kemudian dipoles dengan bahan keramik. Bentuk yang tercipta seperti Pot Bunga, Guci, Vas Bunga (Gambar Silindris). Kota pengasil keramik adalah Yogjakarta, Malang, Cirebon, Purwokerto. 
  4. Kriya Logam adalah Mengolah logam menjadi berbagai macam kerajinan. Cara membuatnya yaitu dengan cara mengecor logam panas dalam sebuah cetakan. Cetakan bisa dibuat dari pasir, tanah liat, gift. Logam yang mampu mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu yaitu : Emas, Perak Perunggu, Besi, Tembaga, Aluminium, Kuningan.
    Seni Kriya Berdasarkan Bahannya
    Gantungan Kunci Dari Bahan Kulit
  5. Kriya Kulit adalah Jenis kriya yang bahan bakunya berasal dari kulit. Kulit yang biasa digunakan untuk membuat karya seni kriya ini adalah kulit kerbau, Kulit sapi, Kulit kambing, kulit buaya bahakan kulit ikan. Prosesnya adalah pemisahan kulit dari dagingnya, kemudian dibersihkan, Kemudian disamak (Perendaman dengan cairan tertentu). 1 liter air ditambah dengan bahan antiseptic berupa tepol, molescal, Cysmolan seberat 1 gram. Perendaman dilakukan selama 2 hari. Kemudian dibentangkan agar tidak ada kerut. Dikeringkan kemudian kulit tadi dihaluskan. Contoh : Alat musik rebana, tas, sepatu Wayang kulit. Teknik Membuat Wayang Kulit Juga melalui teknik penyamakan.
  6. Kriya Batu adalah suatu bidang kriya yang pekerjaannya membuat benda yang mempunyai nilai fungsional maupun hias dengan menggunakan bahan batu. Batu ini memiliki tekstur keras, dan kaku. Bahkan sekarang bisa kita temukan khususnya daerah Sukabumi, Sukaraja yang mengolah batu menjadi benda hias, seperti Akik, Jesper, Fosil, Batu Permata, Fandel dan lain-lain. Bahkan bisa dibentuk dengan Motif atau Ragam Hias Flora dan Fauna
Demikian yang bisa saya persembahkan untuk anda tentang seni kriya berdasarkan bahannya yang tentunya hal ini akan mempengaruhi Teknik Pembuatan Seni Kriya. Semoga bermanfaat sahabat guru Seni Budaya. Semoga ini dapat membantu anda untuk menemukan referensi yang valid. Terima Kasih!

Pergelaran Dan Pameran

Diposkan oleh On 8:03 PM

Pameran dan Pergelaran seni rupa maupun seni kriya. Pameran berasal dari kata Pamer mendapat imbuhan an, menjadi Pameran. Secara istilah pameran adalah Kegiatan mempertontonkan hasil karya kepada halayak ramai untuk mendapatkan apresiasi. Pergelaran memiliki arti sama dengan pameran, namun letak perbedaannya adalah kalau pameran bersifat tidak bergerak, kalau pegelaran juga memiliki arti mempertontonkan karya kepada orang banyak untuk mendapatkan apresiasi namun bersifat bergerak.

Contoh untuk kegiatan pameran adalah pameran lukisan, Pameran kaligrafi, pameran seni kriya dan lain sebagainya. Contoh untuk pergelaran adalah Pergelaran wayang kulit, Pergelaran Teater, Pergelaran musik jazz dan lain sebagainya. Jika ada yang mengatakan pameran wayang kulit, berarti wayang kulit hanya dipajang pada papan panel atau sketsel tidak untuk dimainkan. Wayang hanya ditempatkan pada meja khusus seni kriya atau dapat langsung dipasang ditembok jika tidak memiliki papan panel atau sketsel. Kalau pergelaran wayang kulit berarti ada peran serta dalang untuk melakonkan sebuah cerita dengan media berupa wayang kulit untuk mempertegas tokoh yang diperankan.

Pamer dengan Pameran apa bedanya?

Pamer dan pameran memiliki kesamaan, Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
  • Kata pamer yaitu menunjukkan HARTA kepada halayak ramai atau orang lain untuk Mendapatkan PUJIAN. Artinya seseorang akan merasa puas jika seseorang tersebut dipuji karena memiliki harta dan kekayaan berlimpah.
  • Kata Pameran memiliki arti menunjukkan HASIL KARYA kepada khalayak ramai atau masyarakat banyak untuk mendapatkan APRESIASI. Apresiasi yang tentunya memiliki tingkatan apresiasi tertentu. Pujian merupakan tergolong apresiasi pada tingkatan paling rendah. Namun yang dihargai adalah kemampuan kita, bukan harta kita, dengan demikian memamerkan hasil karya seharusnya menjadi mental siswa yang sedang mempelajari seni.
  • Dalam sebuah pameran butuh yang namanya Ruang Pameran dan Kelengkapannya. Pameran tidak membutuhkan panggung. Cukup level kecil untuk sekedar berpidato. 
  • Pameran bisa dilakukan didalam ruangan (indoor) maupun diluar ruangan (outdoor).

Pertunjukan atau Pergelaran atau Penampilan?

  • Jangan terlalu meneliti secara detail istilah yang dipakai untuk materi ini. Semuanya memiliki maksud yang sama. Jangan terlalu membedakan hal tersebut. Pertunjukan wayang kulit dalam sebuah lakon jejer I misalnya yang akan digelar dan ditampilkan didepan umum.
  • Dalam Pertunjukkan biasa memanfaatkan panggung sebagai tempat pergelaran. Panggung menjadi media utama dalam hal ini.
  • Pergelaran juga bisa dilakukan didalam ruangan maupun diluar ruangan.
  • Sound system menjadi kelengkapan pokok dalam pergelaran. Semakin bagus kapasitas soundnya maka akan semakin terdengar luar biasa.
  • Apalagi pertunjukan seni musik dengan menghadirkan band-band papan atas. Jika Sound system jelek, maka kepuasan batin akan berkurang.
Berikut ini media pembelajaran dari teman saya saat PLPG Seni Budaya di Hotel Semarang. Mas Sri Kuncoro SP.

Tampilan Power Point




Media pembelajaran, Pergelaran dan pameran untuk seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari bisa menggunakan materi ini untuk teori atau untuk KI-3 dan KI-4. Pokoke manteb. Kang Kunchoro beraksi kembali dengan vokalis dari siswa sebagai bukti Penguasaan seluruh KI, baik KI-1, KI-2, KI-3, KI-4.

Kritik dan saran musti selalu diberikan agar makin sempurna atau lebih baik.