Kategori

Efektifitas Penggunaan Metode Pengajaran Qowaid Al-Lughoh

Diposkan oleh On 8:43 AM


Bagi Guru Bahasa Arab, Kiranya ini sangat penting untuk diterapkan, Metode Bahasa Arab ini sudah diujicobakan untuk siswa yang ada di MTs. Roudlotusysyubban Tawangrejo. Dan Hasilnya Bagus. Artinya masih cocok diterapkan di Madrasah Tersebut. Namun Bagi Madrasah Lain perlu ada semacam penelitian kecil mengenai budaya, kebiasaan, daya tangkap siswa serta fasilitas yang disediakan sekolah. Dan Semua itu sebenarnya bisa dipenuhi asalkan ada kesungguhan bagi bapak atau ibu guru untuk selalu berkeinginan maju dan berkembang. Saya yakin metode ini ada manfaatnya.

1.      Pengertian dan Tujuan Metode Pengajaran Qowaid al-Lughoh
Secara terminologi Metode Pengajaran Qowaid al-Lughoh adalah cara yang biasa dilakukan dengan menghafalshighat-shighat (pola-pola kata) dan Qowaid (tata bahasa).[1]
Thoriqul Qowaid (metode gramatika) adalah cara pengajaran dengan memulai menghafal aturan-aturan tata bahasa (rule of grammmar).[2]
Metode pengajaran adalah cara yang digunakan dalam pelaksanaan belajar mengajar yang merupakan bagian yang paling penting dari suatu tindakan mengajar dengan rencana, karena metode mengajar sebagai suatu cara untuk menyampaikan tujuan sebaik-baiknya.[3]
Qowaid al-Lughoh dalam bahasa indonesia adalah tata bahasa atau aturan-aturan bahasa.[4]
Grammar (tata bahasa) adalah ilmu yang mempelajari kalimat tentang analisis dan analogical.[5]
Tujuan metode pengajaran Qowaid al-Lughoh adalah :
  1. Untuk melatih pelajar dapat mengekspresikan secara benar dan teliti, melatih membaca dan memahami yang benar terhadap apa yang dibaca atau yang didengar dengan jalan menghafalkan pola-pola kalimat yang benar secara spontan.[6]
  2. Menjaga lisan dan tulisannya dari kesalahan dan memahami apa yang dibaca atau didengar.[7]
Menurut Abu Bakar Muhammad, tujuan metode pengajaran Qowaid Al-Lughoh yaitu:
  1. Mengembangkan kekuatan ingatan, dan kemampuan membaca dan menulis dengan benar.
  2. Pemahaman sesuatu yang terkandung dalam bab-bab yang dipelajari.[8]
Adapun langkah-langkah metode pengajaran Qowaid al-Lughoh adalah:
  1. Guru menyiapkan contoh-contoh sebanyak mungkin mengenai qowaid yang ingin diajarkannya sebelum jam pelajaran. Dan hendaklah menarik dan mudah dengan bahasa yang gampang diterima oleh murid.
  2. Guru menulis contoh-contoh di atas papan tulis dan mengarahkan perhatian murid kepapan tulis dan mengdakan tanya jawab dengan murid tentang contoh-contoh itu. Guru memberikan perbandingan untuk mengetahui persamaan dan perbedaannya dan mengakhirinya dengan pengetrapan dalam susunan kalimat, serta memperdalam conoh-contoh yang serupa atau yang membedakannya dengan yang lain.
  3. Guru menarik kesimpulan dalam bentuk kaidah, dan hendaklah mengambil kesaimpulan itu dengan perantaraan murid sendiri yaitu murid diusahakan dapat menarik kesimpulan sendiri. Itulah yang lebih baik bagi mereka yang lebih mantap dalam pemahaman mereka.
  4. Guru menulis kaidah yang telah disimpulkan itu diatas papan tulis dengan disertai perbaikan sesuatu yang memerlukan perbaikan.
    1. Guru menyuruh murid untuk membuat beberapa contoh dalam bentuk kalimat susunan mereka sendiri.
    2. Guru merngemukakan beberapa kata kepada murid agar dengan kata-kata itu mereka membuat kalimat sempurna dengan susunan kalimat yang sesuai dengan kaidah yang telah dipelajari.
      Guru memberikan beberapa contoh kalimat, kemudian dia menyuruh murid mengeluarkan dari kalimat tersebut dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

      1. Contoh itu harus dalam kalimat sempurna. Karena kata-kata saja tidak jelas pengertiannya baik yang berupa isim maupun fiil dan huruf, kecuali telah disusun dalam kalimat yang sempurna.
      2. Dalam mengajarkan qowaid hendaklah dikombinasikan antara metode ceramah dengan metode analogi (qiyas). Guru menjelaskan kaidah dahulu dengan metode ceramah kemudian menyimpulkan kaidah tersebut serta mengetrapkan kaidah tersebut dalam bentuk contoh-contoh.
  5. Guru harus membantu murid menyusun kaidah tersebut, sehingga akhirnya menjadi mudah dan jelas, ringkas tersusun dalam kalimat yang baik.
  6. Guru harus mengikuti pelajaran pelajaran qowaid ini dengan latihan latihan pengetrapannya untuk dicatat dalam buku-buku catatan mereka dan hendaklah memperhatikan pengoreksiannya.
  7. Dalam pengajaran qowaid, guru diharapkan tidak mengajarkan hal-hal yang rumit / janggal, karena hali itu akan menyulitkan murid terhadapnya. Dan akan menyebabkan kebingungan dan kacau balau. [9]
Langkah-langkah penyajian metode Qowaid al-Lughoh menurut Ahmad Fuad Effendi, yaitu:
  1. Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan definisi butir-butir tatabahasa kemudian memberikan contoh-contohnya. Buku teks yang digunakan memang menggunakan metode deduktif.
  2. Guru menuntun siswa menghafalkan daftar kosakata dan terjemahannya, atau meminta siswa mendemostrasikan hafalan kosakata yang telah diajarkan sebelumnya.
  3. Guru meminta siswa membuka buku teks bacaan kemudian menuntun siswa memahami isi bacaan dengan meterjemahkan kata perkata atau kalimat perkalimat. Atau guru meminta siswa membaca dalam hati kemudian mencoba menerjemahkan perkata atau perkalimat, guru membetulkan terjemahan yang salah dan menerangkan beberapa segi ketatabahasaan ( nahwu-sharaf ). Pada waktu lain guru juga meminta siswa melakukan analisis tatabahasa.[10]
     
Artikel Terkait lainnya :
Refferensi

[1] Chatibul Umam, dkk (Tim Penyusun Buku Pedoman Bahasa Arab Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam), Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama/ IAIN, Proyek Pengembangan Sistim Pendidikan Agama, Jakarta, 1975,  hal. 187
[2] Ibid, hal. 194.
[3] H.R. Sumitro, Metodologi Penelitian dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1989,  hal. 76.
[4] Kamus Bahasa Arab Almunawir
[5] Paul Robert, Metodologi Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1985, hal. 132.
[6] Chatibul Umam, dkk, Op.Cit, hal. 188
[7] Ibid., hal. 189
[8] Abu Bakar Muhammad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, Usaha Nasional, Surabaya, 1981, hal. 87
[9] Ibid., hal.84-85.
[10] Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Misykat, Bandung, 2004, hal. 32.


Pendahuluan Metode Qowaidul Lughoh Dalam Pengajaran Bahasa Arab

Diposkan oleh On 8:22 AM

A.      Latar Belakang

Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an yang setiap umat Islam selalu berpegang pada wahyu Allah itu. Dengan bahasa Arab seseorang tidak hanya dapat membacanya saja tetapi dapat mengartikan dan memahami kandungan ayat Al-Qur’an kemudian mengamalkannya. Selain itu banyak sekali buku-buku panduan keislaman yang dicetak dengan tidak berharokat sehingga tanpa mempelajari bahasa Arab seseorang tidak akan mampu membacanya apalagi memahaminya. Oleh karena itu bahasa Arab menjadi salah satu mata pelajaran pokok bagi siswa madrasah khususnya Madrasah Tsanawiyah.
Tujuan pengajaran bahasa Arab adalah supaya siswa menguasai bahasa Arab yang meliputi :mufrodat wa tarakib atau kosakata dan struktur kalimat, hiwar atau percakapan, qira’ah atau membaca dan insya’ muwajjah atau mengarang terarah. (Departemen Agama RI, Buku Paket pelajaran bahasa Arab kelas III Madrasah Tsanawiyah). Siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa tersebut baik untuk mempelajari ilmu-ilmu agama atau bahkan untuk berkomunikasi.
Dalam pengajaran bahasa Arab di Indonesia telah ditetapkan suatu sistem pengajaran bahasa Arab sejak tahun 1975, yaitu all in one system.[1] Dengan tujuan agar anak mampu berbahasa Arab baik secara pasif maupun aktif.[2]
Kemudian dalam praktek pengajaran bahasa Arab kita mengenal adanya kegiatan membaca, menulis, mendengar dan berbicara yang lebih dikenal dengan sebutan kemampuan berbahasa atau kemahiran berbahasa. Jadi bahasa Arab merupakan tanda atau tanda bahasa yang berupa bunyi yang dilakukan dengan bantuan alat ucap manusia yang berupa bunyi atau arus bunyi. Hal ini sesuai dengan sifat bahasa itu sendiri, dari manapun asalnya bahasa tersebut, maka akan memiliki sifat yang sama berupa tanda dan tanda bahasa itu berupa bunyi.[3]
Pelajaran bahasa Arab mempunyai fungsi sebagai bahasa agama dan pengetahuan, di samping sebagai alat komunikasi sehingga pelajaran bahasa Arab di madrasah merupakan bagian dari mata pelajaran yang tidak terpisahkan dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagai keseluruhan.[4]
Penggunaan metode yang tidak sesuai maka akan menjadi kendala. Guru yang terlalu sering menggunakan metode ceramah, siswa akan merasa bosan, sementara tujuan pengajarannya adalah anak didik dapat mengerjakan soal tertulis yang dibuat oleh Departemen Agama atau LP Ma’arif. Penekanannya pada kemampuan kognisi dengan empat skill yang harus dimiliki siwa, dengan begitu siswa diharapkan tidak hanya mampu menjawab soal, namun mampu juga untuk melakukan percakapan.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui efektifitas pengajaran bahasa Arab dengan metode pengajaran Qowaid Al-Lughoh terhadap prestasi belajar bidang studi bahasa Arab siswa kelas III yang masih menggunakan kurikulum lama yaitu kurikulum 1994 dengan suplemen terbaru. Penggunaan metode pengajaran Qowaid Al-Lughoh diharapkan akan memberikan alternatif yang positif dalam pengajaran bahasa Arab, sehingga siswa lebih mengerti, memahami, mampu mengerjakan soal dan terhindar dari kebingungan terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Artikel Terkait lainnya :


Refferensi


[1] Akrom Malibary, Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah, Bulan Bintang, Jakarta, 2002, hal. 3
[2] Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Departemen Agama RI, Jakarta, 1975, hal. 117
[3] Umar Assaudin Sokah, Problematika Pengajaran Bahasa Arab dan Inggris, Hida Karya Agung, Yogyakarta, 1997, hal. 7
[4] Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Garis-Garis Besar Program Pengajaran Bahasa Arab, Depag RI, Jakarta, 1998, hal. 1

Logo YPI Roudlotusysyubban Logo YPIR

Diposkan oleh On 3:23 AM


Logo YPIR, orang biasa menyebut  logo YPIR, atau YPIR Logo's, bisa juga Logo YPI Roudlotusysyubban, atau Logo Yayasan Pendidikan Islam Roudlotusysyubban Tawangrejo merupakan Logo yang biasa dipakai oleh seluruh Unit Madrasah mulai dari PAUD, RA, TPQ, MI, MTs, MA dan MADIN sebagai identitas utama agar bisa dikenal oleh publik. oleh karena itu Logo PAUD Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, Logo RA Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, Logo TPQ Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, Logo MI Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, Logo MTs. Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, Logo MA Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, Logo MADIN Roudlotusysyubban Tawangrejo Winong, menggunakan logo yang sama.

Makna Logo YPIR atau YPI Roudlotusysyubban

  • Warna Hijau Melambangkan kesejukan, yang berarti apabila kita belajar di YPIR atau YPI Roudlotusysyubban Tawangrejo akan bisa menyejukkan hati kita.
  • Sembilan Bintang yang ada di logo YPIR merupakan perlambang bahwa di jawa terdapat 9 wali Allah yang mengajarkan ajaran Islam di tanah Jawa. itu berarti siswa yang belajar di YPIR atau di YPI Roudlotusysyubban ini harus mampu dan siap meneruskan perjuangan para Wali Allah, khususnya ditanah jawa.
  • Bumi Berwarna putih melambangkan bahwa Ilmu yang dipelajarinya juga bersifat dunia dan ukhrowi, jadi dengan belajar di YPIR atau di YPI Roudlotusysyubban akan memiliki kemampuan dibidang ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan landasan akhlaqul karimah. jadi siswa dipersiapkan untuk fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah.
  • Buku dan pena melambangkan Ilmu pengetahuan yang sangat erat dengan budaya di Madrasah yaitu belajar dan sekaligus mencatat apa yang diajarkan oleh para ustadz dan ustadzah agar dengan membaca dan menulis maka akan terbuka cakrawala kehidupan yang lebih luas demi membangun indonesia dan menghidupkan ilmu-ilmu agama Allah.
  • Warna kuning melingkar merupakan jalinan ikatan persaudaraan antar seluruh elemen baik siswa, guru, karyawan, komite, serta wali murid yang berjuang demi menghidupkan madrasah yang tercinta roudlotusysyubban tawangrejo. juga merupakan jalinan persaudaraan antar alumni yang akan selalu ingat terhadap madrasahnya dan selalu menjalin tali silaturahim.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat bagi yang menciptakan Logo YPIR tersebut, saya mencoba menterjemahkan sesuai dengan akal fikiran saya, karena selama ini yang penulis temukan tentang logo tersebut juga belum jelas asal yang menciptakan. dan saya pribadi mohon maaf apabila ada kesalahan dalam menafsirkan logo tersebut, namun apabila ada yang memiliki data valid mohon untuk diberitahukan kepada saya agar saya tidak salah menterjemahkan. dan penulis akan terus menelusuri dari mana asal Logo YPIR tersebut tercipta,nanti apabila sudah saya temukan akan saya paparkan kepada pembaca sekalian. Mohon Kritik dan saran mengenai makna yang telah saya sebutkan!

Berikut ini logo tidak berwarna yang juga dipakai di YPIR Roudlotusysyubban Tawangrejo:

Logo YPIR Hitam Putih

Logo YPIR Hijau Putih


Terima Kasih atas kunjungannya...

Cara Mengatasi Siswa Terlambat Masuk Kelas

Diposkan oleh On 10:16 PM


Cara mengatasi siswa yang terlambat Beberapa model mengatasi siswa terlambat masuk kelas atau cara mengatasi siswa telat masuk kelas menjadi diskusi menarik terutama bagi guru-guru yang sedang bertugas untuk medidi anak disekolah atau di madrasah. Tidak jarang guru hanya melakukan proses belajar mengajar dengan menyampaikan mata pelajaran saja dengan tidak memperhatikan perilaku siswa. Hal semacam ini secara sekilah tidak membawa masalah bagi anak yang pintar ( menguasai mapel ) tetapi itu akan mempengaruhi siswa untuk berbuat atau berperilaku sama. Padahal belum tentu siswa lain menguasai materi tersebut dan berefek kurang baik. Dengan kata lain siapapun yang terlambat atau telat maka harus ditanganni secara khusus agar tidak menjadi kebiasaan yang buruk dan pada akhirnya akan membentuk karakter siswa yang kurang baik. Dalam diskusi para guru di MTs. Roudlotusysyubban Tawangrejo pada tgl 28 Januari 2013 yang lalu menghasilkan beberapa alternatif cara atau metode tepat untuk mengatasi siswa yang kurang disiplin masuk kelas. Berikut ini beberapa alternative tersebut: 

  1. Faktor guru dalam hal ini guru harus memulai dari dirinya untuk tidak terlambat masuk kelas (ibda bi nafsi) maka lama kelamaan siswa akan merasa sungkan untuk terlambat. Kelemahannya adalah apabila siswa yang melanggar tersebut tidak memiliki perasaan, alias kurang peka atau masa bodoh. 
  2. Dengan model skor, jika siswa terlambat di skor 5 poin misalnya, setelah dikomulatifkan dan skor sudah mencapai 25 maka dilakukan langkah pemanggilan orang tua tahap pertama, setelah ngumpul lagi skornya missal 50 poin pemanggilan tahap kedua dan seterusnya. Kelemahannya jika orang tua tidak hadir untuk memenuhi panggilan sekolah maka komunikasi terputus, jika dating kerumah orang tua siswa butuh waktu khusus untuk melakoninya. Atau tugas tambahan bagi guru. 
  3. Model denda, jika siswa terlambat misalnya didenda 500 rupiah, kemudian hasil denda bisa untuk tambahan kas masuk OSIS atau OSIM, Organisasi Siswa Intra Sekolah atau Organisasi Siswa Intra Madrasah. Kelemahannya jika anak tersebut orang kaya atau banyak harta bisa-bisa akan dibayar 5000 rupiah untuk telat 10 kali. 
  4. Disuruh bersih-bersih ruangan atau perabotan yang ada di sekolah. Hal tersebut sebenarnya juga kurang pas krena dinilai akan merugiakan siswa karena seharusnya belajar tetapi waktu tersita untuk bersih-bersih. Kelemahannya bagi siswa yang suka meninggalkan pelajaran atau benci guru mapel, maka akan lebih menyukai bersih bersih. 
  5. Berdiri didepan kelas atau berdiri diluar kelas juga merupakan alternative yang ditawarkan, kalau berdiri didalam kelas tidak perlu diberi materi tetapi kalau diluar kelas maka harus diberi materi atu belajar diluar kelas. Kelemahannya tidak maksimalnya materi yang diserap siswa, apalagi siswa tersebut tidak suka guru yang sedang mengajar saat itu maka dia akan lebih suka dihukum diluar kelas. 
  6. Mengakrabi siswa yang bermasalah setelah akrab baru memberikan nasehat-nasehat yang baik, buat siswa tersebut nyaman dengan kita baru nanti diberikan nasehat-nasehat. Kemudian ada pengawalan dan pembimbingan dalam setiap perilaku, terbimbing dalam setiap langkahnya layaknya kita memperhatikan dan membimbing buah hati kita sendiri, tebar muka senyum pada siswa yang bermasalah ajak diskusi dan mintai pendapat mengenai kedisiplinan dengan tidak menyinggung masalah siswa tersebut. Ekstra sabar dan ikhlas. Kelemahannya butuh ekstra keras dan banyak menyita waktu guru. 
  7. Mendoakan siswa tersebut yaitu minta petunjuk Allah Subhanahu Wata’ala agar siswa tersebut diberikan hidayah oleh Allah. Kelemahannya hanya berdo’a tidak berusaha juga tidak baik, karena kita wajib berikhtiyar sebelum segalanya Allah yang menentukan (Tawakal ‘Ala Allah). 
Dari alternative-alternatif yang ditawarkan saya berkesimpulan untuk memilih poin 1, 2, 6 dan 7. Alasan saya adalah sebagai berikut : Bagaimanapun juga contoh yang baik atau uswatun hasanah harus melekat kuat pada pribadi seorang guru, menjalankan aturan yang sudah disepakati pihak sekolah dan pihak orang tua wali murid. Anak butuh figur seorang guru yang bisa dijadikan tempat curhat atas masalah yang dialaminya dan anak butuh kenyamanan untuk mengungkapkan segala persoalannya dan kita wajib berdoa karena apapun yang kita lakukan dan kerjakan harus selalu melibatkan Allah untuk kita mintai pertolongan atas perkara yang kita hadapi, insyaAllah akan berbuah manis. 

Selamat berkarya wahai guru-guru untuk selalu membangun Indonesia kita yang tercinta.
Oleh Ravindra, S.Pd.I

Membangun Karakter Siswa dalam Pendidikan

Diposkan oleh On 12:41 AM



Artikel denga judul membangun karakter siswa akan bisa bermanfaat bagi pembaca khususnya yang masih duduk dibangku sekolah maupun kuliah. Atau Karakter Building merupakan artikel penting untuk siswa atau murid yang sedang mengenyam pendidikan. jangan sampai kita larut dalam kebodohan dan kesedihan karena tidak tahu jati dirinya masing-masing. kadang siswa terlena sehingga tidak tahu apa yang harus dilakukan. terlalu sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Akhirnya masa suram mulai dimasukinya. dan ini nantinya akan mendarah daging sehingga terbentuk karakter yang buruk. Naudzubillah min dzalik. Lantas salah siapa? jawabannya  setelah anda membaca tuntas tentang beberapa kategori dan tipe-tipe siswa berikut.
  1. Siswa Pintar :banyak orang melihat tampilan siswa pinter itu orang yang memakai kaca mata, kemana-mana baca buku, namun tidah harus seperti itu, kadang yang biasa-biasa saja malah lebih pintar. biasanya kategori ini prioritas utama adalah nilai ulangan yang diwujudkan dalam rapot dengan peringkat 3 atau 10 besar. kategori ini biasa tidak suka ikut ekstra kurikuler, kegiatan OSIS dan kegiatan lainnya. hanya melulu berkutat dan bergelut dengan buku. Pokoknya sekolah – pulang – sekolah – pulang. Itulah kesehariannnya. Yang terpenting saat ujian sekolah bisa mengerjakan soal dengan baik, beres. Cenderung pelit, tidak mau mengajari temannnya jika ada kesulitan.
  2. Siswa Cerdas :Ini lebih baik dari sekedar pintar, selain memiliki nilai yang bagus kategori siswa ini cenderung memiliki kelebihan-kelebihan lain dan suka melakukan perencanaan dalam setiap kegiatannya. Orangnya tidak kaku santai tapi serius. Bisa membagi waktu antara belajar dan bersantai. Bahkan menikmati saat santai sambil belajar. Berjiwa pemimpin. Demokratis, mau menerima kritikan dengan lapang dada. Suka bergaul. Tidak suka menghafal tapi suka memahami. Senang membantu temannya saat kesulitan belajar. Jika mengajari teman tidak langsung memberikan jawabannya tapi diarahkan bagaimana jawabannya bisa seperti itu artinya temannya dipandu dan diarahkan.
  3. Siswa Biasa-biasa saja : Tipe ini cenderung sedang-sedang saja dalam hasil akademiknya. Biasannya hanya menyukai pelajaran yang agak santai seperti olah raga dan kesenian dan terlena akan tugas yang lain yang sebenarnya juga penting bagi dia sehingga yang penting itu bisa terkalahkan. Biasanya ketika mau ujian baru numpuk buku dan belajar semalaman suntuk sampai kecapaian akhirnya saat ujian yang terjadi adalah ngantuk dan tidak bisa konsentrasi. Dan memang mempelajari buku yang menumpuk begitu banyak rasanya tidak mungkin dipelajari hanya dalam satu malam. Kategori ini sebenarnya kurang cerdas. Mustinya selalu istiqomah belajar terus menerus, sedikit demi sedikit akhirnya bisa menguasai materi yang dipelajari. Kalau hal demikian dibiarkan walhasil nilainya biasa-biasa saja.
  4. Siswa Kurang Beruntung : Kategori ini hampir sebagian besar siswa mengalaminya. Tabiatnya males belajar, akhirnya nilainya kurang. Bahkan sekalipun nilainya kurang dia tidak pernah merasa sedih. Tidak ada pengaruh apapun. Biasa dapat jelek. Dan tidak mau mengejar ketinggalannya. Cuek dengan ketidak bisaannya. Nanti diruang ujian suka minta jawaban dari teman lain yang sebenarnya nasibnya juga sama, artinya sama-sama nggak tau jawabannya kok saling bekerjasama, ya tentunya Nol hasilnya. Kaciaaan. Bisanya Cuma meminta-minta aja. Kebetulan kalau jawabanya pas dan nilainya juga bagus, namun hal yang demikian adalah termasuk siswa yang kurang beruntung, karena nilainya didapat dari belas kasihan teman. Gengsi dong mas Bro. Jadi tidak ada Nilai Kepuasannya. Biasanya kategori ini cenderung nakal, sebab seharusnya dia sibuk belajar, ikut kegiatan positif tetapi kali ini dia hanya menghabiskan waktunya untuk duduk, santai, jalan jalan alias Jeng-jeng dan akhirnya terpengaruh dengan perilaku urkan hasil dari kumpul-kumpul dan main-main.


Bagaimana Solusinya?
  1. Jika anda masuk dalam kategori pertama anda harus sedikit memperbaikinya dengan sifat-sifat pada kategori siswa yang kedua yaitu Cerdas.
  2. Jika anda sudah pada kategori kedua maka langkah selanjutnya mempertahankan karena kesuksesan yang ideal sudah didepan mata anda.
  3. Jika anda pada kategori ketiga dan keempat saatnya melakukan perubahan. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Wahai siswa yang dibanggakan oleh siapa saja, anda adalah generasi muda penerus bangsa persiapkan diri dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta dilandasi dengan dasar agama yang kokoh dan kuat agar perilaku dan kehidupan kita mendapat Ridlo dari Allah Subhanahu Wata’ala. Sukses dan berkah amin.
Ternyata yang salah kita sendiri. berubah harus dimulai dari diri kita yang akan terbentuk karakter-karakter yang bagus.


Terima Kasih atas kunjungannya...


Hidroponik Sederhana, Simple dan Murah

Diposkan oleh On 10:43 PM

Hidroponik yang cukup sederhana, Simple, Biaya Murah alias Tidak mahal bisa kita wujudkan dengan kata lain terjangkau. sebelum lebih jauh lagi Apa sih sebenarnya hidroponik itu? 
Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Namun di postingan ini akan saya persembahkan dengan menggunakan tanah tapi menggunakan peralatan yang sederhana dan mustinya terjangkau untuk kalangan menengah kebawah. Anda nanti tinggal melihat foto-foto yang akan kami pampang di blog ini.
Karya ini adalah karya seorang guru matimatika MTs. Roudlotusysyubban Tawangrejo bernama Isminingsih,S.Tp. sebenarnya beliau adalah sarjana tehnik pertanian. Namun juga pernah mendapat materi perkenalan dengan judul hidroponik, selanjutnya dipraktekkan dirumah. Dan walhasil hasilnya memuaskan.
Bedanya disini adalah pemanfaatan bahan-bahan yang sangat sederhana dengan memanfaatkan botol-botol bekas minuman yang sudah tidak terpakai atau bahkan terabaikan,kemudian dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna.
Baiklah para pembaca yang dirahmati Allah.
Untuk pembuatan teknik ini dengan mempersiapkan
1. Pipa peralon dan
2. Botol-botol bekas minuman
3. Tanah
4. Biji yang akan ditanam ( boleh biji sawi, biji cabe, kangkung dll )
5. Air
Untuk menghindari air yang jenuh, anda bisa menggantinya dengan membuka kran airnya kemudian ganti dengan air yang baru. Namun apabila ingin airnya bisa ganti secara automatis maka tinggal pasang pompa air kecil agar tersirkulasi dengan bai.
InsyaAllah sistem ini akan diusulkan untuk kegiatan ekstrakurikuler MTs. Roudlotusysyubban Tawangrejo sebagai kegiatan kesiswaan dalam rangka ikut menghijaukan dunia dan menyehatkan lingkungan sekaligus wujud tehnologi alternatif dalam bidang pertanian khususnya bercocok tanam maupun berkebun.
Berikut ini Foto-Foto Hasil karya Isminingsih, S.Tp yang sudah jadi.








Refferensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik dan FB : Ismi Efendi
Kritik dan saran serta tambahan isi postingan bisa dikirim ke Email : ravlas7@gmail.com   khususnya Bu ismi sebagai sumber saya. 
  


Makna Tahun Baru 1434 Hijriyah dan Tahun Baru 2013

Diposkan oleh On 6:53 PM


Makna Tahun Baru 1434 H

                Tahun baru Hijriyah 1434 H yang insyaAllah jatuh pada hari kamis tanggal 15 Nopember 2012 adalah tahun baru Islam dan Juga Makna Tahun Baru 2013 M yang menyimpan makna yang cukup mendalam. tahun baru Hijriyah biasa dirayakan oleh seluruh umat islam yang penuh dengan makna. Sebelum diuraikan secara panjang lebar mengenai makna tersebut alangkah baiknya kita tahu tentang apa tahun baru. Tahun baru adalah tahun  dimana dimulainnya perhitungan awal bulan islam yaitu bulan Muharram sebagai bulan yang menduduki penempatan paling awal, dalam bahasa jawa bulan Suro.   

                Dikatakan tahun baru karena sudah lengkap 12 bulan telah terlewati dan selanjutnya permulaan awal sampai melewati 12 bulan kedepan. Maka diawal bulan inilah dikatakan tahun baru.

                Kalau mengingat tahun baru berarti ada pula tahun lama, tahun tahun yang telah berlalu. Tahun dimana kita telah menghabiskan waktu kita untuk melakukan sesuatu. Di tahun lalu banyak sekali kejadian-kejadian yang telah kita lewati, ada kalanya senang, sedih, tertawa, menangis, baik, buruk dan lain-lain. Kenangan-kenangan itulah yang nantinya akan menjadi bahan pelajaran bagi perilaku kita untuk intruspeksi diri, memperbaiki diri dan mengembangkan diri untuk menyongsong tahun-tahun yang akan datang. Berikut makna yang tersirat dalam tahun baru Hijriyah.

Intruspeksi diri

                Dalam intruspeksi diri tentunya kita akan mempertahankan perilaku kita yang sudah bagus dan mulai untuk meneliti perilaku kita yang sekiranya kurang pas untuk diaplikasikan dalam masyarakat. Mungkin ada yang masih salah atau tidak diterima masyarakat bahkan sampai dikecam oleh masyarakat. Ini perlu mendapat perhatian khusus, sebab kita hidup dalam masyarakat maka kita harus mengikuti budaya masyarakat tersebut selama tidak melanggar syareat islam atau tidak melanggar ketentuan Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan qiyas. Beradaptasi dengan masyarakat lebih diprioritaskan dari sekedar mempertahankan ego kita. Bahkan sebagus apapun profesi kita dengan kata lain kita adalah manusia terhormat sekalipun, harus mau berbaur dengan masyarakat secara umum dengan tujuan untuk saling bertukar ilmu bukan untuk menggurui atau merendahkannya. Komunikasi inilah yang sering terlupakan. Kalau kita sekedar berkumpul dengan komunitasnya sendiri maka yang timbul adalah terbentuknya kelompok-kelompok atau komunitas-komunitas. Misalnya : Komunitas Mahasiswa, komunitas santri, komunitas anak jalanan, komunitas pejabat, dll dengan nama yang disesuaikan dengan komunitas mereka. Mengapa timbul hal demikian, karena kurangnya komunikasi antar mereka.  Kurangnya frekuensi pergaulan diantara mereka bahkan lebih parah lagi tidak mau saling bergaul karena bukan komunitasnya. Kita berharap tidak demikian adanya tetapi harapan kita adanya jalinan kasih sayang dengan saling menghargai diantara kita apapun profesinya, apapun kastanya, apapun sukunya dan siapapun keturunannya kita akan selalu bersatu, bersama, saling menolong dan bekerja sama didasari dengan pengabdian, pengorbanan dan tanpa pamrih sperti yang telah saya ulas dalam artikel saya tentang “arti pahlawan  secara lebih luas“. Yang merupakan penerapan nilai-nilai yang pernah ditanamkan oleh para pejuang kita.

Memperbaiki Diri

                Kejadian masa lalu terkadang menyimpan cerita pahit, menyimpan kesalahan-kesalahan dan kehkilafan yang menjadi cerita buruk, bukan hanya sekedar menyesali tetapi harus diperbaiki. Jangan pernah mengatakan terlambat, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali untuk memperbaiki. Sahabat-sahabat pembaca yang dimulyakan oleh Allah, kesalahan itu bisa terhadap manusia atau kita salah terhadap Allah, kesalahan terhadap manusia caranya kita harus meminta maaf kepadanya. Kalau kesalahan terhadap Allah kita harus bertobat kepadanya dengan taubatan Nasuha ( yaitu tobat dan berjanji tidak akan mengulanginya ) kita tahu bahwa Allah memiliki sifat Ghofurun Rohim artinya Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Kalau kita mau bertobat dan mau memperbaiki kesalahan pastinya Allah akan memberikan kasih sayang kepada kita. Tujuannya adalah kita akan lebih baik dikemudian hari.

Pengembangan Diri

                Berdasarkan kisah masa lalu atau cerita tahun lalu kita tentunya memiliki sebuah keberhasilan-keberhasilan yang telah kita raih. Keberhasilan itu telah membuat kita lebih baik, telah membuat hidup kita lebih bermakna, namun terkadang keberhasilan yang kita capai belum sepenuhnya maksimal oleh karena itu kita perlu untuk meningkatkan dan mengembangkannya sehingga akan meraih apa yang dinamamakan kesuksesan yang sempurna. Perilaku demikian merupakan wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Dengan begitu nikmat yang telah kita peroleh itu  akan ditambah oleh Allah dengan kenikmatan-kenikmatan yang lain. Ini menunjukkan Allah memberikan apresiasi besar bagi siapa saja yang mau mensyukuri nikmat yang telah diberikan olehNya. Jangan pernah merasa puas atas apa yang telah kita raih, perbaiki terus, kembangkan terus sebagai salah satu bukti kesungguhan dan semangat kita dalam mengarungi kehidupan ini. Semoga kita semua diberikan kekuatan oleh Allah dalam segala Hal amin.

Demikianlah yang bisa penulis sampaikan semoga bisa memberikan inspirasi kepada sahabat pembaca setia blog sanggar seni pacul. Semoga bermanfaat!


Arti pahlawan secara lebih luas dan Aplikasi Nilai-nilai kepahlawanan

Diposkan oleh On 4:48 PM


Hari pahlawan tepat tanggal 10 Nopember, dan itu merupakan momen penting yang tujuannya mengingat jasa-jasa para pahlawan kita, tidak hanya sebatas mengingat, tetapi juga mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang dilakukan oleh para pahlawan kita. Arti pahlawan secara lebih luas akan kita ketahui setelah membaca artikel ini, arti pahlawan yang menjadi topik atau pembicaraan pokok dalam acara bincang- bincang di sebuah acara televisi menjadi inspirasi penulis untuk mengulas kembali dalam sebuah karya tulis singkat. Semoga bermanfaat.

Kita tahu bahwa pahlawan lekat sekali dengan tentara perang yang berjuang membela negara, mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keamanan. Namun nilai kepahlawanan inilah yang perlu kita jabarkan lebih luas. Artinya bahwa tentara perang benar-benar berjuang demi kepentingan negara. Bukan kepentingan pribadinya. Mereka berani berkorban jiwa dan raga hanya untuk kepentingan negara dan orang banyak. Nyawa menjadi taruhanya, harta dihabiskan untuk kepentingan negara. Ini merupakan wujud nilai-nilai kepahlawanan.

Banyak sekali pahlawan-pahlawan baik pahlawan nasional maupun pahlawan revolusi. Seperti pangeran diponegoro, ibu kita kartini, cut nyak dien, bung karno, bung hatta dan masih banyak lagi yang lainnya yang juga ikut mengorbankan jiwa dan raganya bahkan hartanya untuk kepentingan rakyat banyak. Disini terdapat contoh pengorbanan dan pengabdian tanpa rasa pamrih. Yang kita lakukan tidak hanya tahu tentang narasi sejarah tentang mereka tetapi nilai-nilai yang terdapat pada sosok pahlawan tersebut. Kita harus meregenerasi nilai-nilai yang mulai punah itu dengan benar-benar  mengikuti suri tauladan yang sudah dicontohkan mereka.

Indonesia sebenarnya sangat terkenal dengan pahlawan, tetapi langkah yang seharusnya kita lakukan harus melihat biografi serta perjalanan yang musti kita tiru.
Tugas kita adalah membenahinya dengan cara menanamkan nilai-nilai kepahlawan sejak dini, anak kita merupakan obyek yang sangat tepat diikuti dengan kurikulum sekolah yang mendukung adanya penanaman nilai-nilai tersebut. Disini peserta didik akan mulai memahami arti penting dari pengabdian,pengorbanan dan mengerti sebuah kepentingan orang banyak, bukan kepentingan pribadinya, peserta didik akan mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan.

Jangan lupakan sejarah, sejarah kadang ada yang baik dan ada yang buruk, oleh karena itu sejarah yang buruk kita tinggalkan namun sejarah yang baik perlu kita pertahankan bahkan perlu kita tingkatkan. Konteknya adalah didalam sejarah itu ada aktor, ada kejadian dan ada nilai-nilai yang perlu kita adopsi. Yaitu nilai-nilai pengorbanan, pengabdian, ketidakpamprihan. Maka kalau kita mau mengaplikasikan nilai-nilai tersebut baik ditingkat paling dekat yaitu kita sendiri sampai pada pejabat negara, kalau benar-benar mau berkorban, mengabdi untuk masyarakat dengan tidak pamrih maka akan tercipta sebuah karya yang besar yang mampu merubah dunia yang semula carut marut, yang semula dipenuhi dengan angin kekuasaan maka akan berubah menjadi kehidupan yang damai penuh dengan kasih sayang dan saling menghargai dan saling membantu tanpa pamprih demi kepentingan umum.

Kita tidak perlu mengatakan saya ini akan berkorban demi kepentingan umum, saya telah menghibahkan diri untuk negara, saya akan berjuang keras demi kepentingan orang lain, kata itu tidak perlu diucapkan tetapi langkah kongkrit kita terhadap masyarakat secara umum. Kita butuh action, butuh tindakan kongkrit sehingga nilai-nilai kepahlawanan tersebut benar-benar terwujud. Talk less do more, kalimat itu yang tepat untuk dijadikan dalil. Maka ketika ada sebuah aktifitas yang merupakan aplikasi nilai-nilai kepahlawanan, akan dipublikasikan oleh pers kepada khalayak ramai sehingga hal itu akan dicontoh dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka. Pers akan memanfaatkan media masa ataupun media elektronik untuk menyebarkan nilai-nilai tersebut. Disini pers juga menjadi agen-agen penyebar nilai-nilai kepahlawanan.

Senasib sepenanggungan memiliki nilai flsafat yang luar biasa yang membuat kita tidak egois, tidak sombong dan selalu mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Wahai generasi muda penerus bangsa dan agama, negara ini berada di pundak kalian, jangan pernah letakkan dan jangan pernah merasa capek memikul beban yang besar ini. Lakukan dengan penuhpengabdian dan pengorbanan dengan tanpa pamrih. Kalian akan menjadi manusia yang akan berguna bagi orang lain.
Wahai generasi muda tunas bangsa, khoirun naasi anfa’uhum linnaas yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Demikian ulasan yang bisa penulis berikan untuk sobat semua, semoga bermanfaat. Amin!
Kritik dan saran sobat yang sifatnya membangun masih saya butuhkan. Semoga karya ini bisa lebih baik.
Terima kasih.



Kunjungi aku di http://ravindra7.blogspot.com