Kategori

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara

Diposkan oleh On 12:22 AM

Fungsi Kostum, Fungsi Tata Rias, Fungsi Dekorasi, Fungsi Panggung, dan Fungsi Tata Suara Dalam unsur-unsur yang terlibat dalam pementasan, tentunya ada tim Artistik yang memiliki beberapa personil yang terbagi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan total bekerjasama mewujudkan pementasan yang sukses. Dalam seni Teater, Tim ini diantaranya terbagi menjadi beberapa yang tentunya memiliki fungsi masing-masing. Banyak muncul pertanyaan mengapa panggung itu sangat penting? Mengapa Tata rias itu dibutuhkan?, Mengapa Tata lampu harus ada?, mengapa tata suara tidak boleh ketinggalan? jawaban dari semua pertanyaan itu sebagai berikut :

  • Fungsi Panggung dan pentas : Disini naskah drama dihadirkan. Panggung harus ada karena berfungsi sebagai tempat pentas. Dengan panggung maka fokus pandangan penonton menjadi terpusat pada panggung. Tentunya panggung dibuat lebih tinggi dari tempat duduk penonton, sehingga tidak ada lagi penonton yang terhalang pandangannya terhadap pementasan berlangsung.
  • Fungsi Dekorasi : Dekorasi adalah pemandangan latar belakang yang terhias diatas panggung. Fungsi dekorasi ini adalah menguatkan naskah drama. Oleh karena itu panggung harus disesuaikan dengan tema dan naskah drama.
  • Fungsi Tata Lampu : Selain untuk menerangi panggung, Tata lampu bisa memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca dan suasana. Memberi efek pergantian siang dan malam, misalnya malam hari, maka lampu dibuat agak redup, sedangkan siang hari, lampu dibuat terang. Dan sebagainya. Lampu juga dapat membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan. Lampu juga bisa memberikan variasi yang berubah-ubah.
  • Fungsi Tata Suara : Tata suara itu meliputi beberapa hal seperti Sound System, Microphone, efek bunyi, dan alat musik. Tujuannya adalah membuat suara pemain saat berdialog membawakan naskah terdengar dengan jelas. Dalam seni Teater, Musik pengiring drama harus disesuaikan dengan suasana yang sedang berjalan. Jangan sampai dialog sedih, diisi dengan musik yang gembira. Jangan sampai musik pengiring lebih keras dari suara pemain. Ini semua menjadi tanggung jawab Tata Suara.
  • Fungsi Kostum : Kostum adalah pakaian kelengkapan yang dikenakan pemain dalam pementasan. Oleh karena itu kostum  memiliki fungsi menghidupkan karakter aktor (suku bangsa, usia, status sosial, Kepribadian). Kostum juga digunakan sebagai pembeda setting, artinya kostum dapat membedakan antara aktor satu dengan aktor lain. Kostum juga sebagai alat bantu bagi pemain peran, Kostum membuat aktor merasa nyaman pada setiap posisi yang diperankan. Kostum memberikan efek visual gerak dan dapat menambah keindahan.
  • Fungsi Tata Rias : Tata rias bisa dikatakan seni kosmetika. Artinya untuk menciptakan wajah aktor yang diinginkan sesuai dengan tuntunan naskah. Tata rias harus memperhatikan tata lampu agar tidak sia-sia. Kalau adegan dengan lampu redup, usahakan rias agak lebih cerah, kostum juga lebih cerah, dengan tujuan tokok tetap terlihat penonton. Tata rias bisa juga untuk merias tubuh, Mengatasi efek lampu, Membuat wajah sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-Tugasnya

Diposkan oleh On 11:48 PM

Unsur-Unsur Yang Terlibat Dalam Pementasan Teater Beserta Tugas-TugasnyaKerjasama agar pementasan seni teater berjalan dengan sukses wajib dilakukan. Sangat tidak mungkin jika dalam pementasan teater bisa dilakukan sendirian. Ada pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam pementasan Seni Teater. Ada beberapa personil yang harus diajak kerjasama untuk pementasan teater yang sempurna. Tanpa adanya unsur-unsur ini maka seseorang tidak akan mampu mewujudkan pementasan teater yang profesional. Masing-masing unsur memiliki tugas sesuai kapasitas mereka masing-masing. Mereka akan bekerja sesuai dengan tugas pokok. Mereka akan saling mengisi dalam pementasan teater. Bahkan pementasan teater tak akan mungkin terlaksana jika tidak ada kerjasama antar mereka.

Unsur yang terlibat dalam pementasan:

  1. Sutradara : Sutradara merupakan koordinator utama dalam mengatur segalanya secara detail. Sutradara memiliki tugas yang sangat berat. Sutradara harus memilih naskah. Sutradara harus mengurus akting para pemain. Sutradara harus mengurus, kostum, tata lampu, tata rias, masalah teknis, pentas. Semuanya harus berdasarkan persetujuan sutradara. Artinya sutradara memiliki tugas sentral dalam pementasan karena mengingat fungsi sutradara yang begitu banyak.
  2. Pemain : Pemain adalah personil wajib dalam pementasan. Tidak ada pemain, tidak ada pementasan. Pemain tidak bisa digantikan dengan siapapun kecuali sutradara. Pemain harus memiliki kemampuan improvisasi yang luar biasa. Kemampuan mengolah vokal menjadi kewajiban pemain. Kemampuan beradu akting diatas panggung tanpa merasa canggung dan gemetar. Penuh percaya diri. Memiliki artikulasi pengucapan yang sempurna. Dan cakap dalam menangkap lemparan percakapan dengan tempo yang tepat.
  3. Pengurus Produksi : Personil ini juga sangat berperan. Pengurus produksi bertugas mencari gedung untuk pentas. Biasanya mereka bekerja satu tim dalam sebuah wadah yang disebut dengan panitia. Panitia ini tentunya memiliki struktur dan tugas panitia yang harus bekerja sama untuk membuat pementasan sukses. Pengurus produksi tentunya ada bendahara, sekretaris, dan seksi-seksi dalam pementasan.
  4. Tim Artistik : Tim ini terdiri dari penata panggung atau pentas, Penata dekorasi panggung, Penata lampu, Penata suara, Penata Rias dan Kostum yang memiliki fungsi masing-masing. Masing-masing anggota tim sangat penting sebab memiliki fungsi dalam pementasan. Tim ini akan membuat karakter tokok menjadi lebih kuat. Dengan make up maka tokoh orang tua bisa dibuat. Dengan membuat kerut wajah maka tokoh ini semakin terlihat.

Pedoman Olah Vokal Atau Olah Suara

Diposkan oleh On 8:37 AM

Perlu kita pelajari pedoman olah vokal atau bisa kita katakan olah suara. Karena untuk menemukan latihan yang tepat dalam olah vokal atau pun suara butuh pedoman-pedoman yang bisa dijadikan acuan untuk pemula yang baru mempelajari vokal atau pun suara agar dalam penampilan teater nanti bisa maksimal dengan artikulasi yang sangat jelas.

Sebagaimana latihan olah tubuh, kita butuh pemanasan terlebih dahulu, jangan langsung teriak atau hal lain yang sekiranya akan mengganggu pita suara. Dilakukan pemanasan saat olah vokal dengan tujuan agar otot-otot organ produksi suara bisa kendor. Cara latihan olah vokal dengan cara senam wajah, senam lidah dan senam rahang. Senam wajah cukup dengan membuka mulut selebar-lebarnya dengan melakukannya berulang kali. Cara senam Lidah bagaimana? tentunya dengan cara menjulurkan lidah, namun jangan sampai dilihat orang, nanti dikira gila, he,,, he,,,. Selanjutnya bagaimana senam Rahang, cara senam rahang itu membuka mulut kemudian menggeser rahang ke kanan dan ke kiri, kemudian membuka mulut selebar-lebarnya. Itulah cara senam Muka atau Wajah, senam Lidah dan senam rahang dalam latihan olah vokal.

Pedoman Olah Suara Sebagai Berikut :

  1. Konsentrasi dan sadar pada pekerjaan. Ini akan memicu ingatanmu.
  2. Latihan dilakukan dengan santai tapi serius. Bersabarlah, lakukan latihan secara berulang-ulang agar kita benar-benar menguasai teknik olah vokal dengan benar.
  3. Hindari ketegangan, dan lakukan sesuatu tanpa adanya rekayasa. Lakukan dengan wajar, dan alami. Apalagi suaranya dibuat-buat.
  4. Jangan terburu-buru dalam latihan, biarkan otot berjalan secara alami. Jika lelah maka lebih baik istirahat dulu kemudian jika sudah pulih, kita bisa melanjutkan latihannya. Tidak usah terlalu lama dalam latihan. Namun yang terpenting latihan rutin, disiplin, istiqomah dalam berlatih.
  5. Latihan tidak boleh dilakukan tanpa melalui tahap tahap tertentu. Seseorang harus melalui tahap olah tempo dengan baik, mulai tempo lambat, tempo sedang dan tempo Cepat.
Lima Perdoman yang harus dijaga agar tampilan kita nanti maksimal. Tidak hanya menyanyi saja namun bermain teater jiuga dibutuhkan suara yang bagus dan maksimal. Semoga dengan mengetahui pedoman Olah Vokal atau olah suara, maka harapannya jangan sampai keluar dari pedoman tersebut.

Teknik Latihan Teater

Diposkan oleh On 12:23 AM

Seni teater tentunya sama dengan seni peran, teater cenderung mengutamakan olah tubuh dan ekspresi jiwa. Namun yang namanya teater jangan hanya difahami orang yang berperan diatas panggung saja. Sebenarnya banyak orang yang berperan dibalik layar yang mendukung keberhasilan penampilan diatas panggung seperti Sutradara, Tim make up, Tim kostum, Tim produksi yang harus bekerjasama demi suksesnya penampilan teater.

Teknik Latihan Teater

Sutradara biasanya menuntut pemainnya untuk all out memerankan karakter yang dilakonkan. Sutradara menuntut pemain teater untuk tekun berlatih mengolah tubuh. Karena bisa saja ada perbedaan umur, misalnya anak muda yang memerankan orang tua dengan karakter yang lemah dengan gaya bicara yang agak bergetar. Ini butuh latihan, butuh penelitian, butuh bertanya dengan orang tua, dan berlatih menirunya agar penampilannya bisa maksimal. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi pemain teater menguasai teknik Latihan Teater dengan baik. Teknik latihan peran sebagai berikut :
  1. Teknik Olah Tubuh : Tubuh setiap orang ada yang ceking alias kurus, ada yang gemuk ada yang berotot, ada yang bertubuh kekar dan ada pula yang lemas dan lain sebagainya. Untuk melatih tubuh agar lentur dan tidak kaku saat dipanggung. Apakah melatih orang kurus dengan orang gemuk lebih mudah melatih orang kurus dalam hal keluwesan? Belum tentu orang yang gemuk akan bermain kaku diatas panggung. Asalkan sungguh-sungguh berlatih semua bisa memerankan tokoh dengan lentur dan santai. Caranya dengan Olahraga Fisik agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
  2. Teknik Olah Vokal : Olah vokal menjadi pilar utama dalam suksesnya tampilan teater diatas panggung. Suara yang bagus, clear, artikulasinya terjaga maka karakter yang dilakonkan akan berhasil dengan sempurna. Olah vokal mulai dari suara berat, suara ringan, mendesah, halus, menangis, tertawa dan membentak harus dikuasai dengan baik. Dan jangan lupa untuk latihan rangkaian logat masing masing daerah atau pun negara. Ini pun harus dipelajari dengan sungguh-sungguh. Dalam olah vokal jangan lupa olahraga seperti saat melakukan olah Tubuh. Pemanasan dulu sebelumnya, hal ini dimaksudkan agar otot-otot organ produksi suara bisa kendor. dan fresh kembali. Caranya olah mulut, olah rahang, olah wajah bahkan sampai pada senam lidah. Harapannya adalah anda konsentrasi mengikuti pedoman olah vokal atau olah suara.
  3. Teknik Olah Pikir : Kecerdasan adalah hal yang harus diasah. Apalagi orang baik akan memerankan orang nakal, maka pemeran harus mengkondisikan dirinya untuk melakonkannya dengan baik. Apalagi jika disuruh memainkan orang gila. Maka seorang pemain harus menunjukkan bahwa otaknya tidak waras. Peran orang buta, pemain benar-benar harus melakukan penelitian melihat orang buta, bagaimana orang buta berjalan, menoleh saat dipanggil dan lain sebagainya. Harus konsentrasi, melakukan pendalaman jiwa. Jangan lupa untuk berimajinasi dalam menguatkan peran kita. Harapannya adalah penonton faham apa yang kita peragakan dipanggung. 

Merancang Pementasan Teater Kreatif

Diposkan oleh On 8:54 AM

Kalian tahu nggak yang dimaksud dramatisasi? Saya sering mendengar dalam seni teater, kata dramatisasi yang terkadang secara sekilas tidak tahu maksudnya secara spontan. Namun kalau kita fahami lebih dalam bahwa dramatisasi adalah proses improvisasi secara kreatif antar pemain drama dalam memperagakan rangkaian cerita. Oleh karena itu masing-masing pemain harus serius dalam mengeksplorasi naskah yang akan dilakonkan. Dengan demikian proses dramatisasi harus melalui beberapa tahap:

Menentukan Gagasan Cerita

Yang menjadi langkah pertama adalah menentukan tema. Sebaiknya tema yang dilakonkan mengandung unsur pendidikan. Karena tujuan bermain teater salah satunya harus menganut prinsip katarsis. Katarsis adalah penyucian jiwa. Artinya teater harus ada yang bisa dipetik untuk dijadikan pelajaran. Ini menjadi prinsip utama dalam membuat naskah.

Menyusun Naskah Drama

Ada sederet pengalaman yang saya alami ketika saya membuat naskah teater dengan Judul Pertiwi, Proklamasi Kelulusan, Pramuka Gila, MalinKundang Khusnul Khotimah (3 Bahasa=Indonesia, Inggris, Arab), Kursi Amanat, Timun Emas India, Sembilan Bidadari yang dimainkan oleh tokoh-tokoh teater yang berasal dari sejumlah siswa PONPES Roudlotusysyubban Tawangrejo, harus ada perencanaan yang matang. Karena teater ini dilakonkan di atas panggung, maka naskah teater harus disesuaikan dengan keluar masuknya panggung. Tidak asal masuk panggung, namun harus diatur secara matang sehingga alur cerita bisa difahami oleh penikmat seni.

Memainkan Cerita

Jika naskah sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah memainkan cerita. Dalam memainkan cerita harus melalui proses latihan yang berulang-ulang, sehingga nantinya saat memainkan akan dapat memperagakannya secara sempurna. Latihan rutin mejadi agenda pokok dalam aktifitas berkarya seni peran. Tanpa latihan maka akan menjadikan perjalanan cerita kurang bisa dihayati. Dalam proses latihan harus ditunjukkan dulu plot cerita. Plot bisa diartikan Garis besar cerita yang dimainkan. Seleksi dengan jeli pemain yang akan memainkan peran. Carilah karakter yang paling cocok dengan tokoh yang diperankan. Jangan sampai keliru.
Siswa yang akan bermain teater harus benar-benar dibekali dengan ketrampilan berolah vokal, artikulasi, intonasi dan dinamikanya harus tepat. Jangan lupa sediakan kostum sederhana namun mampu menjadi simbol penokohan.

Mengevaluasi Permainan

Dalam evaluasi yang perlu diperhatikan adalah kelebihan dan kekurangan pemain dalam memainknan peran. Jika ada sebuah kelebihan maka kita tekankan untuk tetap dipertahankan dalam pementasan-pementasan berikutnya. Namun bagaimana jika ada kekurangannya? langkah kita adalah mencari penyebab kekurangannya kemudian adakan observasi dan temukan solusinya.

Memainkan Ulang


Memainkan ulang terkadang menuai kebosanan. Latihan saja itu terkadang sudah sangat membosankan apalagi memainkan ulang naskah yang pernah kita garap. Kebosanan ini secara otomatis akan hilang jika kita mampu secara kreatif memodifikasi cerita tanpa mengubah makna dan esensinya.  Bagaimana jika kita memainkan ulang drama yang pernah dilakonkan dengan pemain yang berbeda alias cari orang lain saja jika tidak sanggup untuk memerankan ulang. Memang sutradara harus fit dan memiliki daya khayal tinggi, daya imajinasi yang berlebih dan kontrol terhadap setiap naskah dan pemain. Setelah itu selalu mengadakan evaluasi demi teater yang lebih maju dan berkembang. 

Part I

Part 2


Part 3

Saluran Youtube kami banyak menampilkan teater siswa silahkan bisa kunjungi dan subcribes!
https://www.youtube.com/channel/UCfYqyfouEOjoGL9qF6ehdQQ

Seni Teater

Diposkan oleh On 7:29 PM

Seni Teater adalah sebuah karya bermutu yang diciptakan dengan kemampuan yang luar biasa yang disajikan dengan bermain peran, atau memperagakan tokoh tertentu untuk mendapatkan apresiasi.
Seni teater mencakup seluruh cabang seni, mulai dari Seni Rupa yang diwujudkan dengan make-up, costum, kemudian melibatkan seni Musik sebagai iringan serta olah vokal untuk menyampaikan isi cerita, dan juga melibatkan Seni Tari yang nantinya akan dikonsentrasikan pada olah gerak berupa wiraga, wirasa yang mendukung penokohan yang dimaksudkan.

Dalam blog ini memang akan mengarahkan pembaca setia blog a agar senantiasa mendapatkan ilmu, walaupun singkat tetapi bermanfaat. Orientasi saya adalah pembaca setia selanjutnya akan menindaklanjuti gambaran yang didapat, kemudian akan mencari referensi yang lebih banyak di Dunia Maya.

Seni Teater mencakup keseluruhan. Orang yang terjun dalam dunia teater harus mampu menguasai semua cabang seni. Hal ini dimaksudkan akan membuat seseorang mampu memerankan tokoh secara maksimal. Bahkan jika seseorang tersebut memiliki kemampuan yang luar biasa, maka akan mampu berkarya secara maksimal. Memberikan pertunjukan Teater yang luar biasa.

Teater itu memang seni peran, namun harus dibedakan dengan ber-akting di depan kamera dengan kelengkapan yang serba lengkap, teater hanya dengan perlengkapan yang sederhana harus bermain peran dengan baik. Teater tidak ada pengulangan jika terjadi kesalahan pengucapan atau kesalahan peran. Maka didalam teater harus memiliki kemampuan berimprovisasi. Jangan sampai kesalahan itu terlihat. Contoh saja: Jika orang memanggil ibunya dengan sebutan Ayah, bagaimana mengatasinya? maka harus disesuaikan dengan konteks cerita yang dibawakan. Yang menjadi ibu ketika dipanggil ayah juga harus tanggap dengan melontarkan pertanyaan balik " Kenapa engkau memanggil ayah nak? apakah engkau kangen dengan ayahmu?". kemudian anak menjawab "Iya bu". Selanjutnya ibu akan mengembalikan pada teks yang awal,"Sudahlah nak, do'akan saja ayahmu agar dia bisa berhasil disana". kemudian anak kembali dengan memanggil Ibu. "Ibu....." dan seterusnya. melanjutkan teks yang tertulis.

Diatas tadi adalah salah satu improvisasi sederhana. Hal ini butuh kerja sama antar pemain, harus saling mengerti dan saling berimprovisasi. Maka disini kesulitan teater, jika sudah manggung dan terjadi kesalahan, maka harus melakukan improvisasi dengan baik dan sempurna.

Demikianlah pengertian tentang teater, jika kalian menanyakan apa sih pengertian Seni Teater itu. Maka sudah kami jawab secara singkat namun bermanfaat. Seni Teater menjadi kesukaan siswa, karena sekarang media seperti camera sudah banyak ditemukan dan digunakan, sehingga karya-karya siswa bisa didokumentasika.

Unsur - Unsur Teater

Diposkan oleh On 1:50 AM

Unsur teater menjadi sangat penting, karena belum dikatakan teater jika belum memenuhi kriteria atau belum memenuhi unsur-unsur teater berikut yang akan diulas dalam artikel Unsur-Unsur Teater. Dalam Unsur-Unsur teater ini tentunya akan saling mendukung atau saling melengkapi antara unsur satu dengan unsur yang lainnya. Jika kita mengetahui bahwa pengertian Seni Tari juga meliputi segala unsur-unsur-unsur tadi, maka yang seharusnya kita lakukan adalah jangan sampai kita mengurangi unsur yang telah ada. Kalau perlu, lebih baik menambah dengan apapun yang sekiranya mendukung kesuksesan pementasan teater yang diinginkan. Orang akan menjadi faham atas apa yang telah diperankan. Orang menjadi mengerti pesan yang disampaikan melalui pementasan teater.

Beriku ini adalah unsur teater yang kita maksud:

UNSUR INTERNAL

Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.

Naskah
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.

Pentas
Pentas merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan, karena pentas merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada property, tata lampu, dan alat-alat yang lain yang berkenaan dengan pentas.

Sutradara
Sutradara merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan. Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas yang mau digunakan.

Kostum
Kostum adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya yang bagaimana.

Unsur internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui pula unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.

UNSUR EKSTERNAL

Unsur Eksternal Teater Unsur eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang menyangkut pemintasan.

Staf Produksi
Staf produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), angran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.

Direktor/ sutradara
Direktor atau yang sering kita kenal dengan sutradara memiliki peran sebagai pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan, menyiapkan aktor.

Stage manager
Stage manager bertugas Pemimpin panggung dan membantu sutradara.

Desainer
Menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat, suasana), Property (perlengkapan pentas), lighting (tata lampu), Costume (tata busana), Sound (pengeras suara)

Crew
Crew dalam hal ini akan memperlancar jalannya pementasan. Maka tugas para crew adalah mengurusi bagian pentas, bagian tata lampu, bagian perlengkapan, bagian tata suara musik, 

Sutradara dan Asistenya
Seorang sutradara memilih naskah, memilih aktor, melatihnya, dan lain sebagainya. Asisten sutradara (astra) Membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sutradara seperti make up (menghias aktor). Lighting  (mengatur tata cahaya pentas), Property (menyiapkan segala properti yang dibutuhkan), Dan lain sebagainya (tergantung kebutuhan produksi).

Unsur - Unsur Teater